Tabel Matrik Komponen berisikan nilai loading faktor antar suatu peubah dengan dua faktor yang terbentuk. Pengelompokkan peubah ke
dalam dua faktor dinyatakan pada Tabel Matrik Komponen yang Dirotasi. Matrik komponen hasil dari proses rotasi memperlihatkan distribusi peubah
yang lebih jelas dan nyata. Pengelompokkan suatu peubah ke dalam faktor tertentu dilihat dari loading faktor yang menunjukkan besarnya korelasi
antar peubah dengan faktor-faktor yang terbentuk. Faktor-faktor baru yang terbentuk dapat dilihat pada Tabel 24.
Berdasarkan output di atas dapat diperoleh dua faktor yang masing- masing mempunyai nilai ragam sebesar 63,863 persen dan 8,626 persen
sehingga total persentase dua faktor tersebut adalah sebesar 72,489 persen. Jadi, 72,489 persen dari seluruh peubah yang ada dapat dijelaskan oleh 2
dua faktor yang terbentuk.
Tabel 24. Pengelompokkan peubah manajemen pengetahuan yang
terbentuk
No. Komponen
Utama Eigen
values Ragam
No. Peubah Factor
Loading
1. Faktor
konfigurasi lingkungan
organisasi dan
teknologi 8,302 63,863
1. Budaya Pengetahuan
0,840
2. Penghapusan Batasan
Organisasi 0,835
3. Pengukuran Kinerja
0,826 4. Struktur
Pengetahuan 0,817 6. Sistem
Informasi 0,775
5. Benchmarking
0,753 8. Pengungkitan
Kompetensi 0,748
7. Kepemimpinan dalam
Institusi 0,755
8. Kepercayaan
0,602 2.
Faktor sosial orang
1,193 8,626
1. Penilaian
0,854
2. Perhatian 0,818
3. Pemberdayaan pegawai 0,682
4. Otonomi pegawai
0,664 Total
Variance 72,489
Selanjutnya, ke-13 peubah yang telah direduksi menjadi 2 dua faktor diberi nama yaitu, faktor pertama yang dinamakan faktor konfigurasi
lingkungan organisasi dan teknologi serta faktor kedua dinamakan faktor sosial orang. Penamaan faktor-faktor tersebut dengan cara mencirikan
peubah-peubah yang berada dalam satu faktor. Faktor-faktor tersebut yaitu :
a. Faktor konfigurasi lingkungan organisasi dan teknologi
Faktor-faktor seperti pengungkitan kompetensi, kepemimpinan dalam institusi, sistem informasi, pengukuran kinerja, budaya
pengetahuan, benchmarking pembandingan, struktur pengetahuan, kepercayaan dan penghapusan batasan organisasi dinamakan dengan
faktor konfigurasi lingkungan organisasi dan teknologi. Faktor konfigurasi lingkungan organisasi dan teknologi berfokus kepada
bagaimana suatu organisasi memiliki kemampuan dalam memperbaiki dan meningkatkan adaptabilitas serta kapasitasnya dalam memenuhi
tuntutan lingkungan. Selain itu, faktor ini juga mengandung arti mengenai bagaimana organisasi membangun dan memberikan
kontribusinya terhadap manajemen pengetahuan dengan bantuan teknologi sebagai fasilitas dalam kelancaran pelaksanaan transfer
pengetahuan. Faktor-faktor konfigurasi lingkungan organisasi dan teknologi
yang memiliki nilai loading faktor paling besar adalah budaya pengetahuan dengan nilai sebesar 0,853 yang menunjukkan budaya
pengetahuan memiliki nilai korelasi yang sangat kuat. Praktek budaya pengetahuan mencerminkan bagaimana institusi melihat dan
memfasilitasi pembelajaran, mendorong pegawai untuk membangun basis pengetahuan organisasi dengan cara saling berbagi pengetahuan.
Sedangkan kepercayaan memiliki nilai loading faktor terkecil di faktor lingkungan organisasi dengan nilai sebesar 0,602. Kepercayaan penting
diterapkan untuk membangun manajemen pengetahuan. Oleh karena itu, IPB diharapkan dapat mendorong pegawainya agar selalu berbagi ide,
informasi dan pengetahuan dengan cara bahwa ide, informasi dan pengetahuan yang dibagikan akan digunakan secara baik dan
penggunaanya tidak disalahgunakan sehingga rasa kepercayaan dapat tumbuh dari diri pegawai.
b. Faktor sosial orang
Faktor-faktor seperti perhatian, penilaian, pemberdayaan pegawai, dan otonomi otonomi pegawai dinamakan dengan faktor lingkungan
sosial, karena peubah yang dibentuknya berhubungan dengan kondisi orang-orang yang ada di dalam organisasi. Faktor ini berupaya untuk
memicu orang untuk melakukan apa yang dapat ia lakukan, berfokus pada kemungkinan tingkat keterampilan seseorang dan peran seseorang
yang dapat ia lakukan dalam organisasi. Faktor lingkungan sosial orang yang memiliki nilai loading faktor terbesar adalah penilaian
yaitu sebesar 0,854. Hal ini menunjukkan bahwa penilaian memiliki korelasi yang kuat terhadap faktor sosial dan memiliki pengaruh
terhadap penerapan manajemen pengetahuan. Orang membutuhkan rangsangan dan motivasi untuk melakukan
sesuatu. Penilaian disini fokus kepada penerapan penghargaan yang diberikan institusi kepada pegawainya yang memiliki kelebihan baik dari
segi prestasi dan pengetahuan maupun dari segi keterampilan. Kemudian, perhatian memiliki nilai loading faktor yang tidak
terlalu jauh berbeda dengan penilaian yaitu sebesar 0,831. Hal ini berarti peubah perhatian merupakan atribut yang sangat berpengaruh dalam
faktor lingkungan sosial orang. Perhatian berupa bagaimana pegawai saling mengenal satu sama lain sehingga rasa kekeluargaan tumbuh
dalam diri pegawainya. Otonomi pegawai merupakan bagian dari faktor sosial orang
yang memiliki nilai loading faktor terkecil yaitu dengan nilai sebesar 0,664. Otonomi pegawai merupakan suatu hal yang mendukung
terciptanya proses manajemen pengetahuan. Oleh karena itu, institusi harus dapat memberikan otonomi kepada pegawai agar pegawai bebas
mengemukakan pendapat, ide, dan saran yang nantinya dapat berguna dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian suatu pekerjaan.
Adanya otonomi pegawai akan membuat pegawai merasa bahwa adanya suatu kontribusi yang dapat diberikan pegawai kepada institusinya.
4.7. Rekapitulasi Hasil Penelitian