Apabila dalam suatu unit kerja muncul suatu masalah, biasanya pegawai memberikan masukan melalui ide-ide, saran dan pendapat untuk
mengambil suatu keputusan. Akan tetapi, keseluruhan dari ide, pendapat dan saran tersebut harus disaring terlebih dahulu karena keputusan dalam
pemecahan masalah belum terlalu dibebankan kepada pegawai. Pimpinanlah yang memiliki wewenang untuk mengambil keputusan untuk menyelesaikan
permasalahan yang muncul. Berdasarkan Tabel 12, maka otonomi pegawai telah diterapkan dengan cukup baik.
4.4.6 Pengungkitan Kompetensi
Kompetensi didefinisikan sebagai kemampuan seseorang untuk menjalankan tugas-tugasnya. Pengungkitan kompetensi dapat dirangsang
dengan adanya pelatihan-pelatihan yang diberikan serta adanya dorongan akan kesadaran pentingnya mencari berbagai pengetahuan.
Tabel 13. Sebaran jawaban tenaga kependidikan terhadap faktor
pengungkitan kompetensi
No. Atribut STB TB
CB B
SB Rataan
Skor Ket.
1. Menyediakan informasi
yang lengkap mengenai dasar-dasar
manajemen pengetahuan melalui trainingpelatihan.
1 8 25 40 21 3,7579 Baik
2. Mendorong para pegawai untuk berpartisipasi aktif di
setiap kesempatan mendapatkan pelajaran baru
seperti mengikuti pelatihan internal.
0 6 29 32 28 3,8632 Baik
3. Mendorong para pegawai untuk berpartisipasi aktif di
setiap kesempatan mendapatkan pelajaran baru
seperti mengikuti pelatihan eksternal.
0 6 28 39 22 3,8105 Baik
4. Kesadaran pegawai
mengikuti trainingpelatihan.
0 4 29 47 15 3,7684 Baik 5. Mendorong kesadaran para
pegawai untuk saling berbagi pengetahuan agar penciptaan
keterampilan dan transfer pengetahuan terwujud
sehingga dapat merangsang kompetensi pegawai.
0 8 27 46 14 3,6947 Baik
Total
3,7789 Baik
Tenaga kependidikan merasa bahwa IPB telah menyediakan informasi yang lengkap mengenai dasar-dasar manajemen pengetahuan melalui
training pelatihan dengan baik. Pelatihan dasar-dasar manajemen
pengetahuan yang biasa diikuti oleh pegawai kependidikan adalah pelatihan Knowledge Management System
. Selain itu, IPB juga mendorong para pegawai untuk berpartisipasi aktif di setiap kesempatan mendapatkan
pelajaran baru seperti mengikuti pelatihan internal. Kriteria ini memiliki nilai rataan terbesar pada faktor pengungkitan kompetensi yaitu sebesar
3,8632. Adapun bentuk pelatihan internal yang sering dilakukan oleh IPB
seperti pelatihan komputer, pelatihan bahasa inggris, pelatihan pembuatan laporan keuangan, pelatihan pelayanan prima, pelatihan kesatpaman,
pelatihan kepustakaan elektronik, pelatihan sistem informasi berbasis jaringan networking, pelatihan administrasi. Pelatihan internal dikoordinir
sendiri oleh IPB yaitu oleh Seksi Pengembangan SDM, Direktorat SDM IPB. Pelatihan eksternal yang ada di IPB, biasanya dilaksanakan oleh
Kementrian Pendidikan Nasional Kemendiknas atau lembaga-lembaga pelatihan yang bekerja sama dengan Kemendiknas. Salah satu contoh
pelatihan eksternal adalah pelatihan ESQ. Kesadaran para pegawai mengikuti trainingpelatihan juga telah
diterapkan dengan baik. Hasil dari mengikuti pelatihan-pelatihan tentu saja menambah pengetahuan dan wawasan pegawai akan materi pelatihan yang
diberikan. Adanya kesadaran para pegawai untuk saling berbagi pengetahuan mendorong penciptaan keterampilan dan terwujudnya transfer
pengetahuan dapat merangsang kompetensi pegawai. Kriteria tersebut memiliki nilai rataan terkecil pada faktor ini yaitu sebesar 3,6947.
Berdasarkan Tabel 13, maka pengungkitan kompetensi secara umum telah diterapkan dengan baik.
4.4.7 Kepemimpinan dalam Institusi