penting di IPB. Tenaga kependidikan berperan sebagai motor penggerak administratif dan kependidikan proses belajar mengajar. Mengingat tenaga
kependidikan berperan penting dalam pencapaian tujuan organisasi, maka tenaga kependidikan perlu mendapat perhatian dan perlu dilakukan
pengembangan-pengembangan agar kualitas tenaga kependidikan semakin meningkat. Berdasarkan data institusi yang ada di
Balanced Scorecard khususnya dalam perspektif
Capacity Building, kinerja tenaga kependidikan masih dalam kategori cukup baik. Sedangkan untuk kompetensi dari tenaga
kependidikan sudah dalam kategori baik. Oleh karena itu, tenaga kependidikan butuh perhatian yang lebih agar kinerja kedepannya dapat
lebih baik lagi yang nantinya akan berpengaruh terhadap kinerja institusi. Tenaga kependidikan di IPB berasal dari berbagai macam latar
belakang pendidikan, usia, adat istiadat dan kepribadian. Hal ini menyebabkan setiap individu memiliki kemampuan, pengalaman,
pengetahuan dan keterampilan yang berbeda antara satu dengan yang lain. Oleh karena itu, IPB dituntut untuk dapat mengelola dan mengembangkan
kemampuan, pengalaman, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki tenaga kependidikan dengan menerapkan manajemen pengetahuan.
Adanya penerapan manajemen pengetahuan menjamin penggunaan penuh dasar pengetahuan institusi, ditambah keahlian, kompetensi,
pemikiran, inovasi, dan ide individual potensial untuk menciptakan institusi yang lebih efektif dan efisien. Selain itu, manajemen pengetahuan berarti
memanfaatkan pengetahuan yang ada untuk keunggulan institusi dan mencegah hilangnya kekayaan intelektual yang menjadi aset bagi institusi.
1.2. Perumusan Masalah
Dalam menghadapi persaingan dalam bidang pendidikan, ternyata IPB telah memanfaatkan penerapan manajemen pengetahuan yang dapat
digunakan untuk menjalankan transformasi dan membangun keunggulan. Dengan adanya manajemen pengetahuan, IPB mampu menjadi lima besar
perguruan tinggi terbaik di Indonesia dan saat ini sedang melakukan pengembangan-pengembangan untuk menjadi World Class University.
Keberhasilan penerapan manajemen pengetahuan di IPB terbukti dari masuknya IPB ke dalam nominasi Indonesian MAKE Most Admire
Knowledge Enterprise award pada tahun 2011 yang merupakan award
untuk organisasi yang telah menerapkan manajemen pengetahuan Lampiran 2. Penghargaan ini dilakukan oleh organisasi konsultan, yaitu
Dunamis yang merupakan organisasi yang memberikan penghargaan kepada suatu organisasi yang dianggap telah menerapkan manajemen pengetahuan.
Namun, IPB belum berhasil memenangkan award tersebut yang berarti adanya beberapa hal mengenai penerapan manajemen pengetahuan belum
dikembangkan dengan baik. Oleh karena itu, IPB harus memahami faktor- faktor yang menjadi kunci kesuksesan penerapan manajemen pengetahuan.
Mendasari hal tersebut, pentingnya penelitian ini dilakukan agar dapat membantu IPB melihat sejauh mana penerapan manajemen pengetahuan
yang telah dilaksanakan berdasarkan faktor-faktor yang ada. Berdasarkan uraian di atas, maka dirumuskan suatu permasalahan yang
akan diteliti, yaitu: 1.
Bagaimana penerapan faktor-faktor kunci kesuksesan manajemen pengetahuan pada Institut Pertanian Bogor?
2. Bagaimana perbedaan antara tingkat kepentingan yang diharapkan dan
kinerja aktual dari tiap-tiap faktor kunci kesuksesan penerapan manajemen pengetahuan pada Institut Pertanian Bogor?
3. Apa saja faktor-faktor kunci kesuksesan penerapan manajemen
pengetahuan pada Institut Pertanian Bogor?
1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan perumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi penerapan manajemen pengetahuan pada Institut
Pertanian Bogor. 2.
Menganalisis perbedaan antara tingkat kepentingan yang diharapkan dan kinerja aktual dari tiap-tiap faktor kunci kesuksesan penerapan
manajemen pengetahuan pada Institut Pertanian Bogor.
3. Menganalisis faktor-faktor yang menjadi kunci kesuksesan penerapan
manajemen pengetahuan pada Institut Pertanian Bogor.
1.4. Manfaat Penelitian