Tenaga kependidikan merasa bahwa IPB telah menyediakan informasi yang lengkap mengenai dasar-dasar manajemen pengetahuan melalui
training pelatihan dengan baik. Pelatihan dasar-dasar manajemen
pengetahuan yang biasa diikuti oleh pegawai kependidikan adalah pelatihan Knowledge Management System
. Selain itu, IPB juga mendorong para pegawai untuk berpartisipasi aktif di setiap kesempatan mendapatkan
pelajaran baru seperti mengikuti pelatihan internal. Kriteria ini memiliki nilai rataan terbesar pada faktor pengungkitan kompetensi yaitu sebesar
3,8632. Adapun bentuk pelatihan internal yang sering dilakukan oleh IPB
seperti pelatihan komputer, pelatihan bahasa inggris, pelatihan pembuatan laporan keuangan, pelatihan pelayanan prima, pelatihan kesatpaman,
pelatihan kepustakaan elektronik, pelatihan sistem informasi berbasis jaringan networking, pelatihan administrasi. Pelatihan internal dikoordinir
sendiri oleh IPB yaitu oleh Seksi Pengembangan SDM, Direktorat SDM IPB. Pelatihan eksternal yang ada di IPB, biasanya dilaksanakan oleh
Kementrian Pendidikan Nasional Kemendiknas atau lembaga-lembaga pelatihan yang bekerja sama dengan Kemendiknas. Salah satu contoh
pelatihan eksternal adalah pelatihan ESQ. Kesadaran para pegawai mengikuti trainingpelatihan juga telah
diterapkan dengan baik. Hasil dari mengikuti pelatihan-pelatihan tentu saja menambah pengetahuan dan wawasan pegawai akan materi pelatihan yang
diberikan. Adanya kesadaran para pegawai untuk saling berbagi pengetahuan mendorong penciptaan keterampilan dan terwujudnya transfer
pengetahuan dapat merangsang kompetensi pegawai. Kriteria tersebut memiliki nilai rataan terkecil pada faktor ini yaitu sebesar 3,6947.
Berdasarkan Tabel 13, maka pengungkitan kompetensi secara umum telah diterapkan dengan baik.
4.4.7 Kepemimpinan dalam Institusi
Pemimpin dalam suatu organisasi bertanggung jawab untuk menciptakan visi pengetahuan organisasi, mengkomunikasikan visi itu, dan
membangun budaya yang menganggap pengetahuan sebagai sumber daya
yang vital. Pemimpin dalam hal ini bertanggung jawab untuk membangun kepercayaan pekerja dan bagaimana manajemen pengetahuan
menguntungkan mereka. Departemen sumber daya manusia harus
mengambil tanggung jawab untuk mengajarkan perubahan pola pikir yang dibutuhkan untuk menerapkan manajemen pengetahuan.
Tabel 14. Sebaran jawaban tenaga kependidikan terhadap faktor
kepemimpinan dalam institusi
No. Atribut STB TB
CB B
SB Rataan
Skor Ket.
1. Dukungan pimpinan akan pentingnya berbagi
pengetahuan melalui komunikasi formal.
0 8 31 37 19 3,7053 Baik
2. Dukungan pimpinan akan pentingnya berbagi
pengetahuan melalui komunikasi informal.
1 8 34 38 14 3,5895 Baik
3. Adanya keikutsertaan dan bimbingan dari pimpinan
dalam kegiatan manajemen pengetahuan.
2 7 34 40 12 3,5579 Baik
4. Dukungan pimpinan terhadap
pemanfaatan sistem manajemen pengetahuan.
1 9 35 34 16 3,5789 Baik 5. Kepedulian pimpinan untuk
selalu menjaga semangat pegawai selama periode
perubahan yang sulit serta selalu memotivasi pegawai
untuk selalu mengembangkan dan berbagi pengetahuan.
5 5 32 27 26 3,6737 Baik
Total 3,6211 Baik
Tenaga kependidikan merasa bahwa adanya dukungan pimpinan akan pentingnya berbagi pengetahuan melalui komunikasi formal dan informal
telah diterapkan dengan baik. Salah satu bentuk berbagi pengetahuan formal yang telah diterapkan oleh IPB yaitu berupa adanya pertemuan seperti
diskusi pemecahan suatu kasus dan setiap perwakilan unit kerja memberikan ide, pendapat, pengetahuannya untuk menyelesaikan kasus tersebut.
Dukungan pimpinan akan berbagi pengetahuan secara formal memiliki nilai rataan terbesar pada faktor ini yaitu sebesar 3,7053. Sedangkan bentuk
berbagi pengetahuan secara informal seperti adanya berbincang-bincang santai dalam kelompok kerja dan pimpinan memberikan kesempatan kepada
pegawainya untuk mengutarakan ilmu, pengetahuan dan ide yang dimilikinya.
Adanya keikutsertaan dan bimbingan dari pimpinan dalam kegiatan manajemen pengetahuan juga telah diterapkan dengan baik. Namun, kriteria
ini memiliki nilai rataan terkecil yaitu sebesar 3,5579. Salah satu contoh bimbingan pimpinan seperti, ketika ada pekerjaan yang tidak dapat
diselesaikan oleh pegawai, maka pimpinan akan membantu kesulitan- kesulitan yang dihadapi pegawainya dengan cara membimbing dan memberi
solusi kepada pegawai bagaimana cara untuk menyelesaikannya. Pimpinan dalam suatu organisasi memiliki kewajiban untuk selalu menjaga semangat
pegawai apabila terjadi periode-periode perubahan yang terjadi. Selain itu, pimpinan juga harus selalu memotivasi pegawai untuk
selalu mengembangkan dan berbagi pengetahuan. Pimpinan di IPB telah menganggap pegawainya sebagai keluarga di tempat kerja karena IPB
sendiri selalu menanamkan rasa kekeluargaan dalam organisasinya. Hal ini tentunya juga telah diterapkan dengan baik oleh IPB. Berdasarkan Tabel 14
kepemimpinan dalam institusi telah diterapkan dengan baik.
4.4.8 Sistem Informasi