kinerja aktual terhadap atribut-atribut yang menyusun faktor-faktor penerapan manajemen pengetahuan. Kemudian, analisis faktor digunakan
untuk mengidentifikasi dan menganalis faktor-faktor apa saja yang menjadi kunci kesuksesan penerapan manajemen pengetahuan di Institut Pertanian
Bogor. Hasil dari analisis tersebut diharapkan dapat menjadi rekomendasi bagi Institut Pertanian Bogor. Berdasarkan uraian di atas, kerangka
pemikiran penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Institut Pertanian Bogor IPB, Jalan Raya Dramaga Kampus IPB, Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat-16680.
Penelitian berlangsung selama tiga bulan yaitu dari bulan April sampai Juni 2012.
3.3. Jenis dan Sumber Data
3.3.1 Data Primer
Data primer diperoleh langsung dari hasil pengisian kuesioner oleh tenaga kependidikan Institut Pertanian Bogor. Kuesioner merupakan
instrumen pengumpulan data yang berupa daftar pernyataan yang dibagikan kepada objek penelitian atau responden yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti. Pada penelitian ini, penggunaan kuesioner merupakan hal yang pokok untuk pengumpulan data. Jenis pernyataan dalam kuesioner adalah
pernyataan tertutup. Hasil kuesioner akan diterjemahkan dalam bentuk angka-angka, tabel, analisa statistik dan uraian serta kesimpulan hasil
penelitian. Selain itu, data primer juga diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak terkait.
3.3.2 Data sekunder
Data sekunder diperoleh dari data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data primer maupun oleh pihak
lain. Selain itu data sekunder juga diperoleh dari arsip data institusi, studi pustaka, literatur dan internet sebagai referensi pendukung dalam
penyusunan penelitian ini.
3.4. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan metode survei dan wawancara. Instrumen utama yang digunakan adalah dengan
kuesioner yang dibagikan kepada responden. Sebelum dilakukan pengumpulan data, terlebih dahulu melakukan pengujian validitas dan
reliabilitas alat ukur kuesioner kepada 30 tenaga kependidikan di IPB.
3.4.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan dalam penelitian untuk mengukur ketepatan atau kecermatan suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur.
Dalam pengujian instrumen pengumpulan data, validitas dapat dibedakan menjadi validitas faktor dan validitas item. Validitas faktor diukur bila item
yang disusun menggunakan lebih dari satu faktor antara faktor satu dengan yang lain ada kesamaan. Pengukuran validitas faktor ini dengan cara
mengorelasikan antara skor faktor penjumlahan item dalam satu faktor dengan skor total faktor total keseluruhan faktor, sedangkan pengukuran
validitas item dengan cara mengorelasikan antara skor item dengan skor item total Priyatno, 2008.
Uji validitas terhadap kuesioner dimaksudkan agar semua pertanyaan atau pernyataan berkaitan dengan apa yang diukur. Pertanyaan atau
pernyataan juga harus berhubungan dengan objek yang akan diteliti dalam topik yang sama. Selanjutnya, penelitian harus melakukan uji korelasi
dengan menggunakan rumus product moment dari Karl Pearson, yaitu : r
ix
= ................................................................... 1
Keterangan : r
ix
= koefisien korelasi product moment pearson n = Jumlah responden
i = Skor masing-masing pertanyaan dari tiap responden x = Skor total semua pertanyaan dari tiap responden
Nilai korelasi r yang diperoleh dibandingkan dengan nilai pada tabel korelasi nilai r. Instrumen penelitian dinyatakan valid dan signifikan jika
nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Uji validitas pada penelitian ini dilakukan kepada 30 responden. Berdasarkan hasil uji validitas, semua
butir pernyataan dinyatakan valid karena nilai korelasi yang lebih besar dari 0,361. Hasil uji validitas dapat dilihat pada Lampiran 5.
3.4.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah suatu nilai yang digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat
diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang Priyatno, 2008. Suatu instrumen dikatakan reliabel jika instrumen tersebut
menujukkan hasil pengukuran yang tidak mengandung bias atau bebas dari kesalahan pengukuran error free. Arikunto 2009 menyatakan bahwa
pengujian reabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik Alpha Cronbach
, dengan rumus sebagai berikut: r
11
= ............................................................................... 2
Rumus varian yang digunakan adalah : =
............................................................................................. 3
Keterangan : r
11
= Reliabilitas instrumen k
= Banyak butir pertanyaan = jumlah ragam butir
= ragam total X
= nilai skor yang dipilih N
= jumlah responden
Hasil uji reliabilitas yang diperoleh dari teknik cronbach’s alpha sebesar 0,982 dan dinyatakann reliabel karena lebih besar dari batas minimal 0,6.
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran 5.
3.5. Teknik Pengambilan Contoh
Metode pengambilan contoh dalam penelitian ini yaitu nonprobability sampling
dengan teknik cluster convenience sampling. Cluster convenience sampling
merupakan teknik pengambilan sampel atau responden yang pemilihannya berdasarkan kelompok atau cluster dengan persyaratan sampel
atau responden dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan. Pada penelitian ini, kelompok-kelompok yang ada di Institut
Pertanian Bogor berdasarkan unit kerja. Kemudian setelah itu digunakan fraksi untuk mendapatkan proporsi responden yang seimbang karena jumlah
populasi tiap unit kerja berbeda-beda. Pada penelitian ini, populasi diasumsikan berdistribusi normal. Ukuran
responden diperoleh dari perhitungan secara matematis menggunakan rumus Slovin berikut :
n = .................................................................................................... 4
Keterangan : n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan yang dapat ditelorir
Jumlah tenaga kependidikan berstatus PNS di Institut Pertanian Bogor adalah 1655 orang. Tingkat kesalahan yang dapat ditolerir e ditentukan
sebesar 0,1 atau 10 persen, maka jumlah sampel yang dibutuhkan minimal sebesar
:
n = Responden yang dijadikan sampel tersebar di setiap unit dengan
jumlah yang proporsional. Penyebaran jumlah responden yang dijadikan sampel pada setiap unit dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. Jumlah dan proporsi sampel penelitian Institut Pertanian Bogor IPB tahun 2012
Unit Jumlah Populasi
Fraksi Jumlah Sampel
REKTORAT 893 893165595=51
51 FAPERTA 105
105165595=6 6
FKH 92 92165595=5
5 FPIK 86
86165595=5 5
FAPET 102 102165595=6
6 FAHUTAN 70
70165595=4 4
FATETA 108 108165595=6
6 FMIPA 115
115165595=7 7
FEM 41 41165595=2
2 FEMA 43
43165595=3 3
Jumlah 1655 95
3.6. Pengolahan dan Analisis Data