Karakteristik Pengeluaran Rumahtangga Analisis Kemiskinan Relatif Pendekatan Departemen Pertanian

197 11.00 8.50 8.70 55.00 37.00 39.30 0.00 0.60 0.40 0.00 0.30 0.20 1.00 0.30 0.40 8.00 1.20 2.70 2.00 0.30 0.70 28.00 36.40 0.33 15.00 15.50 14.70 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 Tidak Miskin Miskin Total Status Rumahtangga P er se n ta se Lainnya Pertanian Pertambangan dan penggalian Industrikerajinan Konstruksibangunan Perdagangan Angkutan, pergudangan dan komunikasi Jasa-jasa Tidak bekerja Gambar 82. Lapangan Usaha dari Pekerjaan Utama Menurut Kelompok Rumahtangga Miskin dan Tidak Miskin di Desa Cikalong Nurmanaf, et al. 2000 menyatakan bahwa jenis kegiatan utama rumahtangga miskin adalah kegiatan di sektor pertanian, khususnya buruh tani. Sedangkan kegiatan di sektor luar pertanian cenderung melakukan jenis kegiatan yang mengandalkan tenaga fisik seperti buruh industri, buruh bangunan, dan buruh angkutan. Sementara itu, sumber pendapatan rumahtangga miskin di pedesaan berasal dari berbagai sumber dua hingga tiga sumber. Sektor pertanian usahatani dan buruh tani merupakan sumber pendapatan yang dominan disusul oleh buruh di sektor luar pertanian.

7.1.7 Karakteristik Pengeluaran Rumahtangga

Proporsi pengeluaran makanan terhadap total pengeluaran menjadi salah satu indikator yang cukup sensitif untuk melihat kecukupan pendapatan dirumahtangga. Apabila persentase pengeluaran makanan sudah mencapai 80.00 persen lebih maka itu menunjukkan daya beli rumahtangga terbesar hanya untuk kebutuhan makanan saja, yaitu kebutuhan dasar untuk hidup, sementara untuk 198 kebutuhan non makanan seperti pakaian, pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi dan lainnya hanya dapat dialokasikan maksimum 20.00 persen dari total pendapatannya. Sangat menarik untuk dianalisis, persentase pengeluaran makan terhadap total pengeluaran di Desa Babakan Keusik pada kelompok rumahtangga tidak miskin yang persentasenya lebih besar dari 80.00 persen cukup tinggi yaitu 35.20 persen. Kelompok rumahtangga tidak miskin yang proporsi pengeluaran untuk makanan kurang dari 50.00 persen mencapai 30.10 persen. Rumahtangga miskin yang memiliki persentase pengeluaran untuk makanan lebih dari 80.00 persen dari total pengeluaran adalah sebanyak 41.70 persen. Sementara itu rumahtangga miskin yang memiliki proporsi pengeluaran makanan terhadap total pengeluaran kurang dari 50.00 persen adalah sebesar 29.59 persen. Proporsi pengeluaran untuk makanan terhadap total pengeluaran menurut kelompok rumahtangga miskin dan tidak miskin di Desa Babakan Keusik secara lengkap ditunjukkan oleh Gambar 83. 30.10 26.35 27.43 15.82 15.35 15.49 9.18 8.71 8.85 9.69 7.88 8.41 5.61 14.11 11.65 29.59 27.59 28.17 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 T idak miskin Miskin T otal Status Rumahtangga P er se n ta se 50 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 Gambar 83. Proporsi Makanan Terhadap Total Pengeluaran Menurut Kelompok Rumahtangga Miskin dan Tidak Miskin di Desa Babakan Keusik 199 Persentase pengeluaran makan terhadap totalnya di Desa Bulagor pada kelompok rumahtangga tidak miskin yang memiliki persentase lebih besar dari 80.00 persen cukup tinggi yaitu 51.16 persen. Rumahtangga miskin yang persentase pengeluaran untuk makanan lebih dari 80.00 persen dari total pengeluaran adalah sebanyak 61.10 persen. Proporsi makanan terhadap total pengeluaran menurut kelompok rumahtangga miskin dan tidak miskin di Desa Bulagor secara lengkap ditunjukkan oleh Gambar 84. 21.32 14.99 17.69 8.53 3.46 5.62 9.30 10.09 9.75 9.69 10.37 10.08 13.95 19.31 17.02 37.21 41.79 39.83 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 35.00 40.00 45.00 T idak miskin Miskin T otal Status Rumahtangga P er se n ta se 50 50 - 59 60 - 69 70 - 79 80 - 89 90 Gambar 84. Proporsi Makanan Terhadap Total Pengeluaran Menurut Kelompok Rumahtangga Miskin dan Tidak Miskin di Desa Bulagor Persentase pengeluaran makan terhadap totalnya di Desa Sudimanik pada kelompok rumahtangga tidak miskin yang memiliki persentase lebih besar dari 80.00 persen cukup tinggi yaitu 57.65 persen. Untuk rumahtangga miskin yang persentase pengeluaran untuk makanan lebih dari 80.00 persen dari total pengeluaran adalah sebanyak 62.20 persen. Proporsi makanan terhadap total pengeluaran menurut kelompok rumahtangga miskin dan tidak miskin di Desa Sudimanik secara lengkap ditunjukkan oleh Gambar 85. 200 2 .3 5 1 .8 8 1 .9 7 3 .5 3 5 .9 0 5 .4 6 1 1 .7 6 1 1 .5 3 1 1 .5 7 2 4 .7 1 1 8 .5 0 1 9 .6 5 3 2 .9 4 3 2 .1 7 3 2 .3 1 2 4 .7 1 3 0 .0 3 2 9 .0 4 0 .0 0 5 .0 0 1 0 .0 0 1 5 .0 0 2 0 .0 0 2 5 .0 0 3 0 .0 0 3 5 .0 0 T idak m isk in M isk in T o t al St at us Rum ah t an gga P e rs e n ta se 5 0 5 0 - 5 9 6 0 - 6 9 7 0 - 7 9 8 0 - 8 9 9 0 Gambar 85. Proporsi Makanan Terhadap Total Pengeluaran Menurut Kelompok Rumahtangga Miskin dan Tidak Miskin di Desa Sudimanik Persentase pengeluaran makan terhadap totalnya di Desa Cikalong pada kelompok rumahtangga tidak miskin yang memiliki persentase untuk makanan lebih besar dari 80.00 persen hanya sebesar 17.54 persen. Rumahtangga miskin yang memiliki persentase pengeluaran untuk makanan lebih dari 80.00 persen dari total pengeluaran adalah sebanyak 30.70 persen. Proporsi makanan terhadap total pengeluaran menurut kelompok rumahtangga di Desa Cikalong ditunjukkan oleh Gambar 86. 1 0 .5 3 6 .6 5 7 .6 7 1 4 .0 4 5 .0 6 7 .4 4 3 5 .0 9 2 0 .8 9 2 4 .6 5 2 2 .8 1 3 6 .7 1 3 3 .0 2 1 1 .4 0 2 4 .6 8 2 1 .1 6 6 .1 4 6 .0 1 6 .0 5 0 .0 0 5 .0 0 1 0 .0 0 1 5 .0 0 2 0 .0 0 2 5 .0 0 3 0 .0 0 3 5 .0 0 4 0 .0 0 T idak m isk in M isk in T o t al St at us Rum ah t an gga P e rs e n ta se 5 0 5 0 - 5 9 6 0 - 6 9 7 0 - 7 9 8 0 - 8 9 9 0 Gambar 86. Proporsi Makanan Terhadap Total Pengeluaran Menurut Kelompok Rumahtangga Miskin dan Tidak Miskin di Desa Cikalong 201

7.2 Faktor