Faktor Penciri dan Karakteristik Kemiskinan Rumahtangga di Desa

201

7.2 Faktor

Penciri dan Karakteristik Kemiskinan Rumahtangga Berdasarkan Hasil Analisis CHAID

7.2.1 Faktor Penciri dan Karakteristik Kemiskinan Rumahtangga di Desa

Babakan Keusik Berdasarkan hasil analisis CHAID diperoleh 12 peubah yang signifikan mencirikan kemiskinan atau berperan memisahkan karakteristik kemiskinan di Desa Babakan Keusik. Ke-12 peubah tersebut adalah luas lantai per kapita, kemampuan membeli pakaian, jenis lantai, sumber air minum, sumber penerangan, kemampuan konsumsi lauk, punya persediaan makanan, proporsi pengeluaran makanan, hewan ternak, usaha rumahtangga, luas lahan sawahladangkebun dan pendidikan kepala rumahtangga. Sementara itu Kemala et al. 1991 menyatakan bahwa kemiskinan sering digambarkan oleh satu atau kombinasi dari: tingkat pendidikan yang rendah, indeks mutu hidup yang rendah tingkat kesehatan dan perubahan yang buruk, tingkat pendidikan yang rendah. Penyebab dari kemiskinan ini dapat berupa isolasi daerah akibat sarana dan prasarana yang kurang memadai. Disamping itu sumberdaya alam, seperti rendahnya produktivitas lahan dan ketersediaan air untuk kebutuhan pengairan dan rumahtangga, tatanan kelembagaan yang menyebabkan timpangnya pemilikan faktor produksi. Rahmawati 2006 menyatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi peluang suatu rumahtangga berada dalam kemiskinan adalah jumlah anggota rumahtangga yang termasuk tenaga kerja, umur, pendidikan, jenis kelamin dan pendapatan. Pada dendogram, proses pemisahan peubah-peubah yang signifikan dilakukan secara berhieraki. Peubah yang dibelah langsung dari peubah akar merupakan peubah yang paling berperan dalam memisahkan karakteristik peubah 202 akarnya. Kemudian peubah yang telah di belah ini akan melakukan pembelahan lagi secara berhierarki sampai tidak ada lagi peubah yang berperan di dalamnya tidak ada pembelahan lagi. Luas lantai per kapita adalah peubah yang paling berperan dalam memisahkan karakteristik kemiskinan rumahtangga di Desa Babakan Keusik. Sedangkan peubah terakhir yang berperan adalah pendidikan Kepala Rumahtangga KRT. Hasil analisis CHAID menunjukkan bahwa terdapat 17 kategori simpul pada 12 peubah yang tidak melakukan pembelahan lagi. Ke-17 kategori tersebut adalah luas lantai perkapita kurang dari 8.1 m 2 , tidak mampu membeli pakaian, sumber penerangan bukan listrik, sumber penerangan listrik, tidak punya persediaan makanan dua kategori, punya persediaan makanan dua kategori, punya hewan ternak dua kategori, tidak memiliki hewan ternak dua kategori, sumber air minumnya bersih, sumber air minumnya tidak bersih, usaha KRT di non pertanian, pendidikan KRT tidakbelum tamat SD serta pendidikan KRT tamat SD ke atas. Ke-17 kategori tersebut akan membentuk sebanyak 17 kelompok rumahtangga yang memiliki karakteristik berbeda. Tabel 46. Karakteristik Kemiskinan Desa Babakan Keusik No. Karakteristik Rumahtangga Miskin Tidak Miskin Total 1 Memiliki luas lantai perkapita kurang dari 8.1 m 2 287 98.3 5 1.7 292 41.8 2 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 dan tidak mampu membeli pakaian 53 100 53 7.6 3 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantainya tanah, sumber air minum tidak bersih, penerangan rumahnya dari non PLN 52 100 52 7.4 4 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantainya tanah, sumber air minum tidak bersih, penerangan rumahnya dari PLN 1 20 4 80 5 0.7 203 Tabel 46. Lanjutan No. Karakteristik Rumahtangga Miskin Tidak Miskin Total 5 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai tanah, sumber air minum tidak bersih, tidak mampu mengkonsumsi lauk, dan tidak punya persediaan makanan 17 100 17 2.4 6 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai tanah, sumber air minum tidak bersih, tidak mampu mengkonsumsi lauk, dan punya persediaan makanan 6 50 6 50 12 1.7 7 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai tanah, sumber air minum tidak bersih, mampu mengkonsumsi lauk, tidak punya persediaan makanan 2 13.3 13 86.7 15 2.1 8 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai tanah, sumber air minum tidak bersih, mampu mengkonsumsi lauk, punya persediaan makanan 29 55.8 23 44.2 52 7.4 9 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan lebih dari 80 persen, tidak memiliki hewan ternak 9 10.8 74 89.2 83 11.9 10 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan lebih dari 80 persen, memiliki hewan ternak 26 100 26 3.7 11 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan kurang dari 80 persen, tidak punya persediaan makanan, sumber air minum tidak bersih 2 28.6 5 71.4 7 1 12 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan kurang dari 80 persen, tidak punya persediaan makanan, sumber air minum bersih 11 100 11 1.6 13 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan kurang dari 80 persen, punya persediaan makanan, usaha KRT di non pertanian 5 14.7 29 85.3 34 4.9 14 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m2, mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan kurang dari 80 persen, punya persediaan makanan, Usaha KRT di pertanian, luas sawah kurang dari 0.05 ha, pendidikan KRT tidakbelum tamat SD 12 100 12 1.7 204 Tabel 46. Lanjutan No. Karakteristik Rumahtangga Miskin Tidak Miskin Total 14 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan kurang dari 80 persen, punya persediaan makanan, Usaha KRT di pertanian, luas sawah kurang dari 0.05 ha, pendidikan KRT tidakbelum tamat SD 12 100 12 1.7 15 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan kurang dari 80 persen, punya persediaan makanan, Usaha KRT di pertanian, luas sawah kurang dari 0.05 ha, pendidikan KRT tamat SD ke atas 2 40 3 60 5 0.7 16 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan kurang dari 80 persen, punya persediaan makanan, Usaha KRT di pertanian, luas sawah lebih dari 0.05 ha, tidak memiliki hewan ternak 7 58.3 5 41.7 12 1.7 17 Memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 , mampu membeli pakaian, jenis lantai bukan tanah, pengeluaran makanan kurang dari 80 persen, punya persediaan makanan, Usaha KRT di pertanian, luas sawah lebih dari 0.05 ha, memiliki hewan ternak 10 100 10 1.4 Total 495 70.9 203 29.1 698 100 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Berdasarkan dendogram analisis CHAID, dihasilkan 17 karakteristik yang mencirikan kemiskinan di Desa Babakan Keusik. Ke-17 karakteristik tersebut dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok rumahtangga yang memiliki luas lantai perkapita kurang dari 8.1 m 2 dan yang memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 . Tabel 44 menunjukkan karakteristik rumahtangga nomor satu adalah karakteristik rumahtangga yang memiliki luas lantai perkapita kurang dari 8.1 m 2 sedangkan karakteristik nomor dua sampai dengan 16 adalah kelompok rumahtangga yang memiliki luas lantai per kapita lebih dari 8.1 m 2 . 205 Sementara untuk kelompok rumahtangga yang memiliki luas lantai per kapita kurang dari 8.1 m 2 , jumlah rumahtangga miskin sebanyak 287 rumahtangga dan tidak miskin sebanyak lima rumahtangga. Tidak ada karakteristik lain pada kelompok ini yang dapat ditelusuri karena tidak ada pembelahanpembentukan karakteristik baru. Hasil ini menunjukkan bahwa rumahtangga yang memiliki luas lantai rumah per kapita kurang dari 8.1 m 2 sebagian besar tergolong miskin. Sedangkan pada kelompok rumahtangga yang memiliki luas lantai per kapita lebih dari 8.1 m 2 , terdapat dua karakteristik yang sangat mencirikan kemiskinan di kelompok ini yaitu karakteristik nomor dua dan tiga. Karakteristik nomor dua menunjukkan bahwa sebanyak 53 rumahtangga yang memiliki luas lantai perkapita lebih dari 8.1 m 2 dan tidak mampu membeli pakaian tergolong miskin dan tidak ada rumahtangga tidak miskin. Hal ini mengindikasikan bahwa meskipun luas lantai rumah perkapitanya tergolong layak huni namun ketadakmampuan rumahtangga dalam membeli pakaian pun dapat menunjukkan kemiskinan suatu rumahtangga. Karakteristik nomor tiga menunjukkan bahwa apabila rumahtangga yang mampu membeli pakaian, namun jenis lantai rumahnya berasal dari tanah, sumber air minumnya tidak bersih, dan sumber penerangan rumahnya bukan PLN tergolong miskin sebanyak 52 rumahtangga sedangkan yang tidak miskin tidak ada. Artinya bahwa meskipun luas lantai rumah perkapita suatu rumahtangga layak huni serta mampu membeli pakaian, namun bila lantai rumahnya berasal dari tanah, sumber air minumnya tidak bersih serta sumber penerangan rumahnya bukan PLN, maka rumahtangga tersebut juga sangat mencirikan rumahtangga miskin. 206 Gambaran karakteristik tersebut telah memberikan hasil yang cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat ketepatan seperti terlihat pada Tabel 47 yang dihasilkan oleh analisis CHAID cukup besar yaitu 91.40 persen dan tingkat kesalahannya hanya sebesar 8.60 persen. Tabel 47 juga menunjukkan bahwa jumlah rumahtangga miskin di Desa Babakan Keusik yang dihasilkan oleh analisis CHAID sebanyak 501 rumahtangga 71.78 persen sedangkan tidak miskin sebanyak 197 rumahtangga 28.22 persen. Berbeda dengan hasil identifikasi Departemen Pertanian, jumlah rumahtangga miskinnya lebih sedikit yaitu sebanyak 495 rumahtangga 70.92 persen dan jumlah rumahtangga tidak miskinnya lebih banyak yaitu 203 rumahtangga 29.08 persen. Diagonal kedua Tabel 47 menunjukkan perubahan status desa yang dilakukan dengan analisis CHAID. Tabel tersebut menujukkan bahwa sebanyak 33 desa yang sebelumnya berstatus tidak miskin telah berubah menjadi miskin. Sedangkan desa-desa yang sebelumnya miskin berubah menjadi tidak miskin sebanyak 27 desa. Tabel 47. Ketepatan Klasifikasi Analisis CHAID di Desa Babakan Keusik Prediksi Desa Tidak miskin Miskin Ketepatan Tidak miskin 170 33 83.74 Miskin 27 468 94.55 Total 197 28.22 501 71.78 698 91.40 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS

7.2.2 Faktor Penciri dan Karakteristik Kemiskinan Rumahtangga di Desa