melakukan peningkatan produksi riil, ditambah semakin besarnya impor yang dilakukan menunjukkan sempitnya volume penjualan gula rafinasi yang dapat
dimasuki produsen dalam negeri. Diberlakukannya berbagai kebijakan, salah satunya berupa tarif dan pembatasan impor untuk melindungi industri gula dalam
negeri dari persaingan dengan gula impor sudah seharusnya memberikan insentif untuk melakukan peningkatan kinerja dan efisiensi, namun berbagai kemudahan
ini tidak bisa selamanya diterapkan sesuai dengan liberalisasi perdagangan dunia sehingga secara bertahap harus dikurangi. Pertanyaannya adalah bagaimana
dampak penerapan kebijakan perdagangan pada industri gula? Berdasarkan pada permasalahan pergulaan di atas menarik untuk dikaji
dampak dari berbagai kebijakan perdagangan terhadap industri gula rafinasi Indonesia. Pemahaman mengenai kondisi penawaran dan permintaan bermanfaat
untuk mengkaji kembali kebijakan yang akan diterapkan selanjutnya dalam industri gula, khususnya gula rafinasi.
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan, penelitian ini bertujuan: 1.
Mengkaji kondisi industri gula rafinasi di Indonesia. 2.
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran dan permintaan gula, khususnya gula rafinasi.
3. Menganalisis dampak dari penerapan kebijakan pemerintah terhadap
keragaan industri gula. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan manfaat kepada berbagai pihak
baik akademisi sebagai bahan kajian untuk pengembangan penelitian lanjutan
yang sejenis, maupun untuk pengambil kebijakan diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam penentuan kebijakan dan alokasi
dana bagi investasi pada industri gula nasional serta perencanaan pembangunan bagi pemerintah.
1.4. Ruang Lingkup dan Batasan Penelitian
1. Penelitian difokuskan pada pendugaan respon penawaran dan permintaan
terhadap faktor-faktor yang mempengaruhinya. Respon tersebut merupakan cerminan perilaku produsen dan konsumen gula.
2. Data statistik yang dipakai adalah tahun 1980-2007.
3. Penggunaan istilah gula pada penelitian ini mengacu pada jenis gula putih
yang berasal dari tebu dengan kualitas seperti gula hasil produksi pabrik gula di dalam negeri. Sedangkan gula rafinasi adalah jenis gula yang berasal
dari gula mentah, dimana dalam penelitian ini tidak membedakan jenis gula rafinasi refined sugar atau double refined sugar.
4. Gula rafinasi banyak digunakan oleh sektor industri makanan, minuman dan
farmasiobat-obatan, tetapi sesuai data dan informasi yang tersedia, dalam penelitian ini data penggunaan gula rafinasi diperoleh dari data industri
makanan dan minuman saja yang merupakan industri besar dan sedang. 5.
Pada dasarnya gula putih dan gula rafinasi tidak jauh berbeda, hanya yang membedakannya adalah warna serta kualitas saja, keduanya adalah jenis
gula pasir putih, maka dalam persamaan total impor dan total permintaan gula merupakan penjumlahan impor dan permintaan gula dan gula rafinasi.
II. TINJAUAN PUSTAKA