Hasil Pendugaan Model KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA

VI. KERAGAAN INDUSTRI GULA INDONESIA

4.10. Hasil Pendugaan Model

Dari hasil pendugaan ekonometrika yang dibangun dan diduga pada penelitian ini menunjukkan nilai koefisien determinasi R 2 sekitar 90 persen dari persamaan berkisar antara 0.58215-0.93145. Hal ini secara umum menjelaskan bahwa peubah-peubah eksogen mampu menjelaskan peubah endogen dengan baik. Hampir semua tanda dan besaran parameter penduga dari peubah-peubah penentu dalam model sesuai dengan harapan dan logika ekonomi, meskipun hasil uji statistik t menunjukkan ada beberapa peubah penentu yang berpengaruh tidak signifikan terhadap peubah endogennya pada tingkat α antara 0.05-0.15. Oleh karena itu hasil pendugaan model cukup representatif untuk menggambarkan fenomena keragaan industri gula Indonesia. Peubah yang mempunyai pengaruh yang berbeda signifikan pada taraf 5, 10 dan 10 persen, ditandai masing-masing dengan huruf a, b dan c. Parameter dugaan yang tidak diberi tanda berarti tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Untuk mengetahui respon peubah endogen terhadap peubah-peubah penjelasnya dapat dilihat dari nilai elastisitas peubah-peubah yang berpengaruh signifikan. Model yang digunakan dalam penelitian ini mengandung peubah endogen bedakala maka masalah korelasi serial tidak dapat dideteksi dengan menggunakan statistik Durbin Watson DW sehingga digunakan uji Durbin h Dh. Berdasarkan nilai Durbin h yang berkisar 0.13635 sampai 2.9365 beberapa persamaan mengandung masalah korelasi serial. Menurut Pindyck dan Rubinfeld 1991, masalah korelasi serial hanya mengurangi efisiensi penggunaan parameter, dan tidak menimbulkan bias parameter regresi. Secara menyeluruh model persamaan simultan penelitian ini cukup baik karena memenuhi kriteria ekonomi tanda yang sesuai, kriteria statistik akurat, dan kriteria ekonometrika tidak ada serial korelasi yang serius. Beberapa peubah eksogen yang dimasukkan ke dalam persamaan struktural yang parameter dugaannya tidak sesuai dengan harapan dapat dijelaskan sesuai kondisi yang ada di lapang.

4.11. Pembahasan Model Dugaan