Penawaran Gula Model Ekonometrika

4.3.2. Penawaran Gula

Penawaran gula dalam penelitian ini merupakan penjumlahan dari produksi gula dalam negeri dan jumlah impor atau pengadaan dari luar negeri. Stok gula tidak dimasukkan sebagai peubah eksogen karena pengadaan stok hanya untuk pengadaan di gudang Bulog saja. Sebagai negara net importir, jumlah ekspor Indonesia sangat kecil sehingga dalam penelitian ini dianggap nol, sehingga persamaan penawaran gula Indonesia adalah sebagai berikut: SG t = PRODG t + IMT t ……………..….………………..…..4.5 dimana : SG t = penawaran gula 000 ton PRODG t = produksi gula 000 ton IMT t = impor gula total 000 ton Swasembada gula Indonesia memang tidak dapat dipertahankan, ditandai dengan produksi yang tidak dapat mengimbangi jumlah permintaan dalam negeri yang terus meningkat telah menyebabkan pemerintah mengambil suatu kebijakan dalam upaya pemenuhan kebutuhan gula dalam negeri dengan melakukan impor. Impor gula Indonesia dirumuskan menjadi satu persamaan identitas dan dua persamaan struktural yaitu impor gula yang langsung dikonsumsi oleh masyarakat dan impor gula permintaan khusus industri makanan dan minuman gula rafinasi, persamaan dapat diformulasikan sebagai berikut: IMT t = IM t + IMR t ………………..……………………..……..4.6 dimana : IM t = impor gula 000 ton IMR t = impor gula rafinasi 000 ton Gula putih dan gula rafinasi adalah dua jenis produk gula hampir sama dimana yang membedakan adalah mutu serta kualitas, sehingga dalam penelitian ini dianggap sama atau homogen. Masing-masing impor gula dipengaruhi oleh: IM t = c + c 1 HGWR t +c 2 HECR t + c 3 PRODG t + c 4 SDGRT t + c 5 SDGI t + c 6 NTKR t + c 7 TIM t + c 8 IM t-1 + μ 3 ……....4.7 dimana : IM t = impor gula 000 ton HGWR t = harga riil impor gula USkg HECR t = harga riil gula eceran Rpkg PRODG t = produksi gula 000 ton SDGRT t = perubahan permintaan gula rumahtangga 000 ton SDGI t = perubahan permintaan gula industri 000 ton TIM t = tarif impor IM t -1 = impor gula tahun sebelumnya 000 ton μ 3 = peubah pengganggu Tanda parameter pendugaan yang diharapkan : c 2 ,c 4 ,c 5 0; c 1 , c 3 ,c 6, c 7 0; 0c 8 1. Impor gula rafinasi pada mulanya diperuntukkan untuk memenuhi kebutuhan industri terutama makanan dan minuman yang memerlukan kualitas gula yang bermutu tinggi. Namun dengan semakin meningkatnya pendapatan masyarakat, permintaan gula dengan mutu lebih baik diperkirakan cenderung meningkat. Diduga impor gula rafinasi ini dipengaruhi oleh harga impor gula rafinasi, harga gula eceran, nilai tukar, tarif impor dan permintaan gula oleh industri makanan dan minuman tahun sebelumnya. Sehingga persamaan impor gula rafinasi diformulasikan sebagai berikut: IMR t = d + d 1 HRWR t +d 2 HECR t +d 3 DGIR t-1 + d 4 NTKR t + d 5 TIMR t + d 6 IMR t-1 + μ 4 …………..………………..4.8 dimana : IMR t = impor gula rafinasi 000 ton HRWR t = harga riil impor gula rafinasi USkg HECR t = harga riil gula eceran Rpkg DGIR t-1 = permintaan gula rafinasi industri sebelumnya 000 Ton NTKR t = nilai tukar rupiah RpUS TIMR t = tarif impor gula rafinasi IMR t -1 = impor gula rafinasi tahun sebelumnya 000 ton μ 4 = peubah pengganggu Tanda parameter pendugaan yang diharapkan adalah : d 2 ,d 3 0; d 1 ,d 4 ,d 5 0; 0d 6 1.

4.3.3. Permintaan Gula