Uji Coba Instrument Penelitian Kalibrasi Instrument

Berdasarkan hasil perhitungan daya beda soal dengan menggunakan ANATES diperoleh hasil daya beda terendah sebesar -0,44 yang termasuk kategori Drop dan daya beda tertinggi sebesar 0,78 yang termasuk kategori baik

H. Teknik Analisis Data

1. Pengujian prasyarat penelitian a. Uji Normal gain N-gain N-Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest, gain menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa setelah pembelajaran dilakukan untuk menghindari hasil kesimpulan yang akan menimbulkan bias penelitian. Karena pada nilai pretest kedua kelompok penelitian sudah berbeda maka digunakan uji normal gain dengan rumus 68 : Dengan kategorisasi perolehan: tinggi : N-gain ≥ 0.70 sedang : 0.30 ≤ N-gain 0.70 rendah : N-gain 0,30 b. Uji Normalitas Uji normalitas data ini untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Uji kenormalan yang digunakan yaitu uji liliefors 69 , dengan rumus: Lo = F Zi – S Zi 68 David E. Meltzer, The Relationship Between Mathematic Preparation and Conceptual Learning Gain in Physic: Possible- Hidden Variable “In Diagnostic Pretest Scores ”. http:physic.iastate.eduperdocsaddenum_on_normalited.gain.pdf . Diakses 20 maret 2015. 69 Darwyan Syah, Supardi dan Abd. Aziz Hasibuan, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta : Gaung Persada Press, 2010, 68. Keterangan: Lo = Harga mutlak terbesar F Zi = Peluang angka baku S Zi = Proporsi angka baku. Untuk mengetahui besar Lo, mulanya data sampel diurutkan dari data terkecil hingga data terbesar. Kemudian tentukan nilai Zi dengan rumus Zi = xi-x:s dengan keterangan Zi adalah skor baku, xi adalah skor data, x adalah nilai rata- rata, dan s adalah simpangan baku. Selanjutnya, tentukan besar peluang untuk masing –masing nilai Zi dan sebut dengan F Zi dengan aturan, jika Zi 0, maka F Zi = 0,57 nilai tabel dan jika Zi 0, maka F Zi = 1 – 0,5 + nilai tabel. Jika besar peluang sudah ditentukan, selanjutnya hitung proporsi Z 1 , Z 2 , Z 3 ,…, Z n yang lebih kecil atau sama dengan Z 1, jika proporsi ini dinyatakan oleh SZ i , maka rumus yang digunakan adalah SZ i = banyaknya Z1, Z2, Z3, …..,Zn: n. Kemudian nilai selisih F Zi – S Zi dihitung dan tentukan harga mutlaknya. Nilai terbesar antara harga –harga mutlak selisih tersebutlah yang dinamakan nilai Lo. Untuk memberikan interpretasi Lo, caranya adalah dengan membandingkan dengan Lt. Lt adalah harga yang diambil dari tabel harga kritis Uji Liliefors. Selanjutnya, langkah terakhir adalah mengambil kesimpulan berdasarkan harga Lo dan Lt yang telah didapat. Apabila Lo Lt, maka sampel berasal dari distribusi normal. Dengan kriteria pengujian: Jika L hit L tab, berarti data berdistribusi normal Jika L hit L tab, berarti data berdistribusi tidak normal c. Uji Homogenitas Uji homogenitas data ini adalah untuk mengatahui kesamaan antara dua keadaan atau populasi. Homogenitas dilakukan dengan melihat keadaan kehomogenan populasi. Uji homogenitas yang digunakan adalah Uji F, dengan rumus 70 : Keterangan: F = Uji Fisher S 1 2 = Variansi Terbesar S 2 2 = Variansi terkecil Untuk mendapatkan nilai F, mulanya hitung terlebih dahulu nilai Standar deviasi pada data, lalu nilai standar deviasi tersebut dikuadratkan untuk mendapatkan nilai varians. Setelah mendapatkan nilai varians, selanjutnya nilai varians dimasukkan dalam rumus Uji Fisher yaitu F = , dengan keterangan adalah nilai varians terbesar dan adalah nilai varians terkecil. Nilai yang didapatkan dari perhitungan diatas adalah nilai homogenitas berdasarkan Uji Fisher. Selanjutnya, langkah terakhir adalah mengambil kesimpulan berdasarkan nilai uji yang didapat. Dengan kriteria pengujian: Jika F Hitung F Tabel maka Ho diterima, berarti varians kedua populasi homogen. Jika F Hitung F Tabel maka Ho ditolak, berarti varians kedua populasi tidak homogen Untuk taraf signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan pembilang dk = nb –1 serta penyebut dk = nk-1, dengan nb merupakan ukuran sampel yang variansnya besar dan nk merupakan sampel yang variansnya kecil. d. Uji Hipotesis Menganalisis data pretest dan posttest secara statistik untuk mengetahui apakah kenaikkan hasil belajar biologi tersebut signifikan atau tidak. Dalam hal 70 Sugiono, Op. Cit, h.276. ini digunakan Uji-t karena data tersebut berdistribusi normal dengan taraf signifikansi α = 0,05 71 . Dengan dsg Keterangan: N1 : Jumlah sampel kelompok eksperimen N2 : Jumlah sampel kelompok kontrol V1 : Varians data kelompok eksperimen V2 : Varians data kelompok kontrol Dsg : Standar deviasi gabungan X1 : Nilai rata-rata kelompok eksperimen X2 : Nilai rata-rata kelompok kontrol Adapun kriteria t tabel, jika: t hitung t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak t hitung t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima e. Teknik Analisis Lembar Observasi Lembar observasi digunakan untuk mengetahui gambaran keterlaksanaan proses pembelajaran. Adapun analisisnya dengan cara menjumlahkan indikator yang teramati, selanjutnya dihitung dengan mengkonversi skor ke dalam standar 100 dengan rumus: 72 71 Ibidh, h.273 72 Suharsimi Arikunto, Op. Cit, h. 242. 2 1 2 1 1 1 n n dsg t hitung      2 1 1 2 1 2 2 1 1      n n V n V n