Instrumen Penelitian METODOLOGI PENELITIAN
57, 58, dan 60. 22 butir soal tersebut yang digunakan sebagai soal pretest dan posttes.
2. Reliabilitas
Reliabilitas adalah ketetapan alat tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya
64
, Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Reliabilitas menunjukkan pada
suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data. Instrumen yang sudah dapat dipercaya atau
reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Adapun untuk mengetahui reabilitas soal, peneliti menggunakan program
anates. Berikut langkah-langkah menghitung validitas menggunakan program anates:
a Pilih program anates untuk soal pilihan ganda.
b Pilih buat data mentah, kemudian tentukan jumlah subjek dan jumlah soal.
c Masukkan skor soal pada skor ideal.
d Kemudian kembali ke menu utama dan klik olah semua data atau pilih
validitas. Berdasarkan hasil perhitungan, hasil uji coba instrumen memiliki nilai
reliabilitas sebesar 0,52. 3.
Tingkat Kesukaran Soal Difficulty Index Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar.
65
Hasil perhitungannya merupakan hasil perbandingan antara siswa yang menjawab benar dengan keseluruhan siswa yang mengikuti tes.
Rumus yang digunakan adalah :
P
= B
JS Keterangan :
64
Sugiono, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2005, cet 5, h. 86.
65
Nana Sudjana, Op. Cit, h. 137.
P = Proporsi Indeks Kesukaran
B = Jumlah siswa yang menjawab benar
JS = Jumlah peserta tes siswa
Kriteria indeks kesukaran dapat diklasifikasikan dengan ketentuan berikut
66
: Jika P = 0-0,30 -------- sukar
Jika P = 0,31-0,70 ---- sedang Jika P = 0,71-1,00 ---- mudah
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaran dengan menggunakan ANATES, diperoleh soal dengan kategori sangat sukar berjumlah 7 soal yaitu nomor 23, 33,
34, 45, 49, 53, dan 57. Sedangkan soal dengan kategori sukar berjumlah 18 soal yaitu nomor 5, 6, 8, 9, 12, 13, 14, 19, 20, 24, 25, 28, 39, 43, 46, 48, 50, dan 60.
Sedangkan untuk kategori sedang berjumlah 26 soal yaitu 2, 3 7, 11,15, 16, 17, 18, 21, 26, 27, 29, 32, 35, 36, 38, 41, 44, 47, 51, 52, 54, 55 dan 57. Sedangkan
untuk soal dengan kategori mudah berjumlah 6 soal yaitu nomor 4, 10, 30, 31, 56 dan 59. Sedangkan untuk soal dengan kategori sangat mudah berjumlah 3 soal
yaitu nomor 1, 22, dan 53. 4.
Daya Pembeda Soal Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara
siswa yang pandai dengan siswa yang kurang pandai.
67
Daya beda yang baik adalah D 0,3. Rumus untuk menentukan daya beda adalah:
D= Ba - Bb
0,5 N Keterangan:
D = Daya pembeda soal
Ba = Jumlah yang menjawab benar, pada kelompok atas
Bb = Jumlah yang menjawab benar, pada kelompok bawah
N = jumlah peserta tes
66
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2009,Cet. X, h. 210.
67
Ahmad S., Tonih F., dan Burhanudin M., Evaluasi Pembelajaran IPA Berbasis Kompetensi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, h. 104.
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda soal dengan menggunakan ANATES diperoleh hasil daya beda terendah sebesar -0,44 yang termasuk
kategori Drop dan daya beda tertinggi sebesar 0,78 yang termasuk kategori baik