Uji Hipotesis Uji Prasyarat Analisis Data

Hal ini sesuai juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Desak Putu Anom Janawati, Nyoman Sudiana dan Nyoman Dantes, bahwa media kartu domino dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran 82 . Begitu pula Penelitian yang dilakukan oleh Leongwan Vun, Peiklin Teoh, Chongmun Ho dan Amran Ahmed dengan judul Education D-N-A card game for the understanding of DNA and biotechnology yang menyatakan bahwa permainan kartu yang dimainkan oleh sekelompok siswa dapat membangun intelektual siswa dan dapat meningkatkan minat belajar secara aktif 83 . Lebih besarnya penguasaan konsep kelompok eksperimen juga disebabkan karena dalam proses pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino, proses-proses biologis yang kompleks dapat lebih mudah dijelaskan pada siswa dengan cara memberikan media yang mudah digunakan, mudah diingat, dan mudah dibuat, sehingga siswa menjadi memiliki minat dan termotivasi untuk belajar. Seperti yang dinyatakan Dina Indriana bahwa media kartu memiliki kelebihan salah satunya adalah gampang diingat karna memiliki gambar yg sangat menarik perhatian, atau berisi huruf atau angka yang simpel dan menarik, sehingga merangsang otak untuk lebih lama mengingat pesan yang ada dalam kartu tersebut 84 . Juga seperti yang dinyatakan oleh penelitian yang dilakukan oleh Belinda S. Bell-Basca, Tina A. Grotzer, Kiki Donis dan Susannah Shaw dalam penelitian yang berjudul Using Domino and Relational Causality to Analize Ecosystem bahwa dengan menggunakan media domino siswa dapat mengerti konsep pembelajaran dan dapat menghubungkannya 85 . 82 Desak Putu Anom Janawati Nyoman Sudiana dan Nyoman Dantes Pengaruh Implementasi Pembelajaran Kartu Kata dalam Permainan Domino Terhadap Peningkatan Kemampuan Membaca Menulis Permulaan Siswa, E-Journal Program Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Gasnesha, Jurusan Pendidikan Dasar, vol. 3 th. 2013, h. 8 83 Leongwan Vun, et. all, Educational D-N-A Card Game for The Understanding of DNA and Biotechnology, International Journal of Education and Research, Vol. 1 No. 6, 2013, h. 2 84 Dina Indriana, Ragam Alat Bantu Media Pengajaran, Jogjakarta: Diva Press, 2011, h.69 85 Belinda S. Bell-Basca, et. all., Using Domino and Relational Causality to Analize Ecosystem, Harvard University, Jurnal National Assosiation of Research Cambridge, 2000, h. 20 Tahap penggunaan pada kedua kelas eksperimen dan kontrol memiliki tahapan pembelajaran yang sama, hanya saja pada kelompok eksperimen diberikan pembelajaran dengan menggunakan media kartu domino sedangkan kelompok kontrol tidak menggunakan media kartu domino, oleh karena itu penggunaan media kartu domino dapat membuat nilai siswa meningkat dibandingkan dengan yang tidak menggunakan media kartu domino. Pada pertemuan pertama dan kedua kelompok eksperimen, mulanya guru memberikan sedikit ulasan mengenai konsep sistem sirkulasi darah, agar bertujuan untuk membuat siswa menjadi termotivasi. Lalu siswa diarahkan membentuk kelompok untuk bermain kartu domino yang telah dimodifikasi, siswa dibagikan LKS dan diberikan arahan mengenai permainan kartu domino. Siswa mencari jawaban sendiri dari pertanyaan yang terdapat pada permainan kartu domino, yang diawali dengan tulisan “START”, setelah itu siswa mengisi lembar LKS untuk didiskusikan dan dipresentasikan. Setelah itu guru memberikan tanya jawab yang terdapat di lembar LKS, dan menjelaskan materi untuk memperkuat pemahaman siswa. Pada pertemuan pertama dan kedua kelompok kontrol, mulanya guru memberikan ulasan mengenai konsep sistem sirkulasi darah untuk memberikan motivasi kepada siswa dan mengarahkan siswa untuk membentuk 5 kelompok diskusi. Setelah itu siswa dibagikan lembar LKS dan mencari sendiri jawaban di masing-masing buku, setelah itu siswa mendiskusikan dan mempresentasikan hasil diskusi pada setiap kelompok dan diadakan tanya jawab oleh guru, setelah itu guru memberikan penjelasan mengenai materi sistem sirkulasi darah dengan menggunakan media kartu untuk memperkuat pemahaman konsep. Peningkatan siswa didukung juga oleh hasil analisis lembar observasi . Berdasarkan hasil observasi terhadap guru mengenai keterlaksanaan kegiatan guru dalam melakukan tahap pembelajaran, menunjukkan bahwa pengajar telah melakukan tahapan kegiatan pembelajaran dengan baik. Berdasarkan hasil observasi yang dihubungkan dengan hasil belajar siswa, terlihat adanya perubahan tingkat hasil belajar yang lebih baik. Hal ini terlihat dari perolehan data posttest yang meningkat.