Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
dalam memahami konsep-konsep yang tercakup dalam kurikulum khususnya mata pelajaran biologi, guru perlu menggunakan media pembelajaran. Sehingga
tercapainya tujuan pendidikan sesuai dengan yang diamanatkan oleh Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional bahwa : Tujuan pendidikan nasional adalah untuk berkembangnya potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab
6
. Permasalahannya banyak guru yang merasa menggunakan media
pembelajaran membutuhkan teknologi yang canggih, fasilitas yang memadai dan pengaplikasiannya yang terlalu rumit. Sehingga guru masih menggunakan metode
pengajaran dengan pendekatan konvensional. banyak sekolah-sekolah yang belum memiliki fasilitas yang mendukung untuk membantu proses belajar dan mengajar
salah satunya MTs Nurul Huda Jakarta. Akibatnya banyak siswa yang pada akhirnya kurang memahami pelajaran biologi yang diajarkan oleh guru.
Fasilitas-fasilitas yang tidak memadai di sekolah menyebabkan guru harus menuangkan kreatifitas dalam pembelajaran. Kreativitas merupakan hal yang
sangat penting dalam proses pembelajaran, dan guru dituntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukkan proses kreativitas tersebut. Kreativitas
ditandai oleh adanya kegiatan menciptakan sesuatu yang sebelumnya tidak ada dan tidak dilakukan oleh seseorang atau adanya kecenderungan untuk
menciptakan sesuatu
7
. Selain itu kreativitas dalam proses pembelajaran sangat diperlukan agar siswa tidak merasa jenuh dalam proses pembelajaran. Seorang
siswa yang mengalami kejenuhan belajar merasa seakan-akan pengetahuan dan kecakapan yang diperoleh dari belajar tidak ada kemajuan
8
.
6
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Op.Cit, h. 3
7
Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, Menciptakan Pembelajaran yang Kreatif dan Menyenangkan, Bandung : PT Remaja Rosdakarya, cetakan ke 4, 2006, h. 51
8
Muhibbin Syah, Op. Cit, h.162
Siswa yang merasa jenuh dengan pembelajaran menyebabkan proses pembelajaran tidak sesuai yang diinginkan, Hal ini disebabkan oleh karena siswa
cenderung merasa pelajaran biologi tidak mengasikkan terutama pada konsep sistem-sistem pada manusia, hal ini karena siswa merasa kesulitan dalam
memahami bahasa ilmiah berupa organ tubuh, enzim, proses yang terjadi, sistem dan sebagainya
9
. sehingga tidak memperoleh hasil belajar yang diharapkan guru. Hal ini berdasarkan hasil belajar sebelumnya pada siswa kelas VIII MTS
Nurul Huda semester ganjil tahun ajaran 20122013 berjumlah 39 siswa pada materi sistem peredaran darah siswa memperoleh nilai tertinggi 73 sedangkan
nilai terendah 40, dengan rata-rata nilai 60,38
10
. Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hal tersebut terjadi
terutama berkat evaluasi guru dan juga merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Pada hakekatnya hasil belajar untuk sebagian adalah
tindakan guru, suatu pencapaian tujuan pengajaran. Pada bagian lain merupakan peningkatan kemampuan mental siswa. Hasil belajar tersebut dapat dibedakan
menjadi dampak pengajaran dan dampak pengiring. Dampak pengajaran merupakan hasil yang dapat diukur seperti tertuang dalam angka rapot dan angka
ijasah, sedangkan dampak pengiring adalah terapan pengetahuan dan kemampuan di bidang lain suatu transfer belajar.
Memilih media pembelajaran merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, agar tercapainya hasil belajar yang optimal.
Banyaknya media bermunculan dan variatif serta sederhana hadir dalam kemasan yang tidak jauh berbeda dengan media yang canggih. Media sederhana yang
sangat mudah digunskan dan tidak membutuhkan teknologi dengan fasilitas yang terbatas salah satunya adalah media kartu domino. Media kartu domino pada
dasarnya merupakan media gambar yang berbentuk kartu, dengan menggunakan tata cara permainan kartu domino dimana kartu tersebut menggunakan balok-
9
A. Machin, Pengaruh Permainan Call Cards Terhadap Hasil Belajar dan Pembelajaran Biologi, Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, 2012, h. 163
10
Lampiran 15
balok yang pada satu sisinya terdapat tanda lubang tanda yang menyatakan nilainya dari 1 sampai dengan 6
11
. Bentuk permainan kartu domino sistem sirkulasi darah dalam pelajaran
biologi tidak jauh berbeda dengan permainan kartu domino yang ditemui pada kehidupan sehari-hari. Perbedaan utamanya terletak pada kartu-kartunya dan
aturan permainannya serta di dalamnya berisi tulisan dan gambar yang menjelaskan proses konsep biologi yang berkaitan dengan sirkulasi darah.
Kegunaan adalah untuk melatih keterampilan dan daya ingat siswa serta meningkatkan minat siswa dalam belajar.
Dalam upaya memperbaiki mutu pendidikan utamanya pada mata pelajaran biologi sangat perlu kiranya dilakukan perbaikan cara pembelajaran.
Melalui uraian-
uraian tersebutlah penelitian ini diberi judul ”Pengaruh Penggunaan Media Modifikasi Kartu Domino Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Konsep Sistem Sirkulasi Darah
”.