b. Permainan Modifikasi Kartu Domino dengan Konsep Sirkulasi Darah
Penelitian ini menggunakan kartu domino yang berbeda dengan kartu aslinya yaitu berbentuk balok yang terdapat gambar bulat yg berjumlah 1 sampai
6 dikedua sisinya. Penelitian ini memodifikasi kartu domino dengan pertanyaan dan
penjelasan terkait konsep sirkulasi darah di kedua sisinya, pada satu sisi pada kartu terdapat pertanyaan, sedangkan sisi lainnya terdapat jawaban dari
pertanyaan tersebut, namun dalam satu kartu domino antara satu pertanyaan dengan jawaban tidak saling berkaitan, sehingga siswa akan mencari jawaban dari
pertanyaan dalam sebuah kartu pada kartu yang berbeda. Ada beberapa keunggulan yang dimiliki oleh kartu domino dibandingkan
dengan media lainnya, diantaranya
40
: 1.
Media ini memancing siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran 2.
Media ini bisa diaplikasikan untuk permainan sehingga membuat siswa tidak mudah bosan
3. Mudah dan praktis dibawa kemana-mana
3. Hasil Belajar a.
Pengertian Hasil Belajar
Menurut Gagne dalam Ratna Wilis Dahar belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman
41
. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah
ia menerima pengalamannya. Menurut Howard Kingsley dalam buku Nana Sudjana, Kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yaitu : keterampilan dan
kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne
40
Yogi Hestuaji, Suwarto dan Riyadi, Pengaruh Media Kartu Domino Terhadap Pemahaman Konsep Pecahan, Jurnal Universitas Sebelas Maret, 2012, h. 2
41
Ratna Wilis Dahar, Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Penerbit Erlangga, 2011, h.2
membagi lima kategori hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris
42
. Menurut Made Wena hasil pembelajaran adalah semua efek yang dapat
dijadikan sebagai indikator tentang nilai dari pengguanaan strategi pembelajaran di bawah kondisi yang berbeda, hasil pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi
tiga, yaitu
43
: 1.
Keefektifan pembelajaran, diukur dari tingkat pencapaian siswa, terdapat empat indikator mendeskrispsikannya, yaitu 1 kecermatan penguasaan
perilaku yang dipelajari, 2 kecepatan unjuk kerja, 3 tingkat alih belajar, dan 4 tingkat retensi.
2. Efisiensi pembelajaran, diukur dengan perbandingan antara keefektifan
dan jumlah waktu yang dipakai siswa danatau jumlah biaya yang digunakan dalam pembelajaran.
3. Daya tarik pembelajaran, diukur dengan mengamati kecenderungan siswa
untuk tetap terus belajar. Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut peneliti berkesimpulan bahwa
hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa dari semua efek yang dijadikan indikator tentang nilai yang diperoleh dari pengalamannya.
Benyamin Bloom dalam Nana Sudjana secara garis besar membagi menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
Ranah kognitif terdiri dari enam aspek, yaitu pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi.
44
Menurut Benyamin Bloom dalam Nana Syaodih dan Ibrahim, ada enam tingkatan dalam domain kognitif diantaranya adalah:
42
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009, h. 22
43
Made Wena, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, cet. Ke 7, h.6-7
44
Nana Sudjana, Op.Cit, , h. 22
1. Pengetahuaningatan , aspek ini mengacu pada kemampuan mengenal atau
mengingat materi yang sudah dipelajari dari sederhana sampai pada hal- hal yang sukar.
2. Pemamahaman, aspek ini mengacu pada kemampuan memahami makna
materi yang dipelajari. 3.
Penerapanaplikasi, aspek ini mengacu kepada kemampuan menggunakan atau menerapkan pengetahuan yang sudah dimiliki pada situasi baru, yang
menyangkut penggunaan aturan, prinsip, dan sebagainya, dalam memecahkan persoalan tertentu.
4. Analisis, aspek ini mengacu pada kemampuan mengkaji atau menguraikan
sesuatu ke dalam komponen-komponen atau bagian-bagian yang lebih spesifik, serta mampu memahami hubungan diantara bagian yang satu
dengan yang lain, sehingga struktur dan aturannya dapat lebih dipahami. 5.
Sintesis, aspek ini mengacu pada kemampuan memadukan berbagai konsep atau komponen, sehingga membentuk suatu pola struktur atau
bentuk baru. 6.
Evaluasi, aspek ini mengacu pada kemampuan memberikan pertimbangan atau penilaian terhadapa gejala atau peristiwa berdasarkan norma-norma
atau patokan-patokan tertentu
45
. Menurut Gagne dalam Ratna Wilis Dahar, ada lima kemampuan ditinjau
dari segi yang diharapkan dari suatu pengajaran atau instruksi, yaitu
46
: 1.
Keterampilan intelektual 2.
Strategi kognitif 3.
Sikap 4.
Informasi verbal 5.
Keterampilan motorik Dimyati dan Mudjiono mengatakan, hasil belajar menekankan kepada
diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan siswa dalam mencapai
45
Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan Pengajaran, Jakarta : Rineka Cipta, 2010, h. 72-74
46
Ratna Wilis Dahar, Op. Cit, h.118
tujuan pengajaran yang ditetapkan.”
47
Menurutnya, hasil belajar merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang baik dan buruknya
hasil pencapaian dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Hasil belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh siswa dimana setiap
kegiatan pembelajaran dapat menimbulkan suatu perubahan yang khas. Sementara itu, Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain mengatakan bahwa suatu proses
belajar mengajar tentang suatu bahan pengajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan intruksional khusus dari bahan tersebut.
48
Berdasarkan pendapat para ahli diatas bahwa hasil belajar dapat diukur dengan beberapa indikator diantaranya :
1. Kognitif, dimana pada ranah kognitif yang terdapat beberapa domain
diantaranya : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi.
2. Afektif
3. Psikomotorik
Peneliti juga berkesimpulan bahwa indikator pada hasil belajar merupakan bagian dari bukti bahwa berhasil atau tidaknya proses pembelajaran, apakah
proses pambelajaran telah memenuhi tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Pada dasarnya hasil belajar siswa yang baik dalam kegiatan pembelajaran di sekolah bukan hanya disebabkan oleh kecerdasan siswa itu saja, akan tetapi
masih ada hal lain yang juga menjadi faktor penentu yang tidak dapat dipisahkan dalam mencapai keberhasilan belajar siswa. Secara global, faktor-faktor tersebut
dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:
49
1 Faktor internal dapat diklasifikasikan menjadi dua, yakni faktor fisiologis dan
faktor psikologis. Yang dikategorikan faktor fisiologis antara lain: usia,
47
Dimyati dan Mudjiono, “Belajar dan Pembelajaran,” Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002, Cet II, h. 190.
48
Syaiful Bahri Djamrah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010, cet.4, h. 105.
49
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya, 2010, cet ke 2., h. 145.