74
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
mempertahankan kesehatan dan sering kali bekerja sebagai kofaktor untuk enzim metabolisme. Sedangkan mineral merupakan senyawa anorganik yang merupakan
bagian penting dari enzim, mengatur berbagai fungsi fisiologis, dan dibutuhkan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan termasuk tulang Gunawan, dkk.,
2009. Obat yang digunakan pada golongan ini yaitu vitamin B dan antianemia.
Vitamin B kompleks sebagai vitamin neurotropik yang sangat baik diberikan pada pasien lanjut usia. Sedangkan golongan obat antianemia yaitu asam folat. Dimana
keadaan anemia pada pasien salah satunya dapat disebabkan oleh defisiensi nutrisi tertentu dan akibat pemberian obat antidiabetes tertentu. Anemia suatu keadaan
defisiensi eritrosit pengangkut oksigen Katzung, 2010. Pada pasien diabetes melitus yang juga mengalami anemia dapat menghambat pemeriksaan Hba1c pada
pasien diabetes. Hal ini dikarenakan pergantian eritrosit yang lebih cepat sehingga pemeriksaan tidak valid.
i. Obat Penyakit kulit
Obat yang digunakan untuk penyakit kulit yaitu obat kemisetin golongan kloramfenikol dan miconazol golongan imidazol. Obat mikonazol digunakan secara
topikal seperti kulit, atau pada membran mukosa untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh fungi. Ketokonazol terutama efektif untuk histoplasmolisis paru,
tulang, sendi, dan jaringan lemak. Mekanisme kerjanya dengan cara mikonazol masuk kedalam sel jamur dan menyebabkan kerusakan dinding sel sehingga
permeabilitas terhadap zat intrasel meningkat. Sedangkan obat kemisetin umumnya bersifat bakteriostatik. Obat ini terikat pada ribosom subunit 50s dan menghambat
enzim peptidil transferase sehingga ikatan peptida tidak terbentuk pada proses sintesis protein kuman, mekanisme ini juga diduga dapat menyebabkan efek toksik
pada obat ini Gunawan, dkk., 2009.
j. Kemoterapetik lain
Obat yang digunakan untuk tuberkulosis digolongkan atas dua dua kelompok obat lini-pertama dan lini kedua. Kelompok obat lini pertama, yaitu isoniazid,
rifampisin, etambutol, streptomisin, dan pirazinamid, memperlihatkan efektivitas
75
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
yang tinggi dengan toksisitas yang dapat diterima. Antituberkulosis line-kedua adalah
antibiotik golongan
fluorokuinolon spirofloksasin,
ofloksasin, levofloksasin, sikloserin, etionamid, amiksasin, kanamisin, kapreomisin, dan
paraaminosalisilat Gunawan, dkk., 2009. Terdapat 2 pasien yang menggunakan obat antituberkulosis yaitu obat
rimstar 4FDC, dimana pasien diabetes melitus mengalami komplikasi tuberkulosis. Tablet obat ini adalah kombinasi obat takaran tetap yang mengandung rifampisin,
isoniazid, pirazinamid, dan etambutol, kombinasi ini merupakan lini pertama yang dipakai untuk menyembuhkan TBC.Pengobatan ini digunakan untuk pengobatan
intermiten 3 kali seminggu dalam tahap lanjutan ng diberikan sesuai dengan berat badan pasien. Pasien DM yang juga mengalami TBC harus selalu dikontrol
pengobatannya. Jika pasien juga menderita TBC perlu diperhatikan dalam penggunaan rifampisin, karena rifampisin dapat mengurangi efektivitas antidiabetika
oral golongan sulfonilurea sehingga perlu peningkatan dosis antidiabetika tersebut Gunawan, dkk., 2009.
Contohnya pada pasien nomor 18 yang mengalami TBC dan mendapat terapi rifampisin untuk mengobati TBC yang dideritanya serta mendapatkan terapi
glikuidon yang merupakan salah satu golongan sulfonilurea. Namun dosis pada obat glikuidon telah ditingkatkan menjadi 3x30mg hal ini untuk menghindari penurunan
aktivitas obat glikuidon.
4.2.2.4 Jumlah Penggunaan Obat
Pasien geriatri dengan diabetes melitus tipe 2 selama dirawat inap di Rumah Sakit Umum Pelabuhan tidak hanya menerima obat antidiabetes saja. Pasien tersebut
menggunakan obat lain untuk mengatasi masalah penyakit komplikasi dan penyerta lainnya. Sehingga jumlah obat yang digunakan oleh pasien bervariasi. Penggunaan
obat yang lebih dari satu yang diterima oleh pasien dapat disebut dengan polifarmasi penggunaan obat lebih dari satu dapat menyebabkan masalah seperti ketidaksesuaian
pengobatan interaksi obat, penggandaan obat, ketidak patuhan, dan efek samping obat yang tidak diinginkan. Hajar, dkk., 2007.
Contoh pada pasien nomor 5, yang paling banyak menggunakan obat selama dirawat yakni 25 obat. Dan jumlah perhari obat yang digunakan bervariasi yakni 6