70
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
digunakan untuk mengobati penyakit komplikasi dan penyerta yang diderita pasien. Penggolongan obat ini dilakukan berdasarkan formularium Rumah Sakit Umum
Pelabuhan tahun 2010. Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa obat antidiabetes digunakan oleh semua pasien. Obat yang paling banyak digunakan pertama yaitu
obat gastrointestinal, sedangkan obat kardiovaskular diurutan kedua. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria Fea Fessy tahun 2010, dimana
frekuensi penggunaan obat terbanyak setelah obat antidiabetes yaitu obat kardiovaskular.
Penggolongan obat pada pasien geriatri penderita diabetes melitus tipe 2 yang mendapat obat hipoglikemia kombinasi ini terdiri dari 10 kelas terapi yang
meliputi:
a. Obat Susunan Saraf
Obat-obat yang bekerja pada sistem saraf pusat SSP merupakan obat yang hampir semua obat SSP bekerja pada reseptor khusus yang mengatur transmisi
sinaps. Obat susunan saraf terdiri dari beberapa golongan yaitu analgesik-antipiretik, antiinflamasi nonsteroid dan anti reumatik, preparat gout, antisiolitikantiansietas,
antipsikosis, hipnotik-sedatif, nootropik dan neurotonik, antiepilepsi-antikonvulsi, antidepresi, anti emetik, dan relaksan otot. Namun terdapat golongan yang tidak
terdapat pada penelitian yaitu golongan antidepresi. Obat analgesik antipiretik serta obat antiinflamasi nonsteroid AINS
merupakan salah obat yang banyak diresepkan dan juga digunakan tanpa resep dokter. Salah satu fungsi dari golongan seperti golongan antiinflamasi nonsteroid-
antipirai untuk penyakit artritis rheumatoid, osteoatrhtritis, dan spondilitis. Tetapi harus diingat bahwa obat ini hanya meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang
berkaitan dengan penyakitnya secara simtomatik, tidak menghentikan, memperbaiki atau mencegah jaringan pada kelainan muskoskeletal Gunawan, dkk., 2009.
Contoh obat yang digunakan adalah meloksikam yang diindikasikan untuk menangani nyeri dan radang, gangguan skelet dan osteoatritis. Pada penelitian ini
obat meloksikam terutama digunakan untuk menangani penyakit osteoarthritis yang merupakan penyakit penyerta yang diderita oleh pasien geriatri penderita DM tipe 2.
71
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Pasien usia lanjut memiliki kerentanan terhadap efek samping obat golongan AINS yaitu gangguan saluran cerna, untuk itu diperlukan pemantauan yang lebih.
b. Obat Kardiovaskular
Penyakit kardiovaskular merupakan masalah yang sangat penting pada usia lanjut. Karena hal ini dapat mempunyai pengaruh yang besar terhadap penyakit-
penyakit lainnya sehingga harus cepat ditangani. Penggunaan obat kardiovaskular oleh pasien berada diurutan nomor dua terbanyak yang digunakan oleh pasien.
Golongan obat hipertensi yaitu Angiotensin reseptor blockers ARB yaitu valsartan, candesartan, dan losartan sebanyak 7 pasien 25 dari 28 pasien. Hal ini sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Maria Fea Fessy tahun 2010, dimana penggunaan obat kardiovaskular pada pasien geriatri dengan diabetes melitus
terbanyak yaitu golongan Angiotensin Receptor Blockers ARBs. Golongan ini bekerja dengan cara menghambat aktivitas angiotensin II hanya di reseptor AT
1
dan tidak di reseptor AT
2
. AT
1
bloker juga tidak menimbulkan efek samping batuk kering Gunawan, dkk., 2009. Obat-obat golongan ini tidak memiliki efek terhadap
metabolisme bradikinin sehingga merupakan penghambat yang lebih selektif terhadap efek angiotensin dibandingkan dengan penghambat ACE. Mereka juga
memiliki potensi untuk menghambat kerja angiotensin secara lebih menyeluruh dibandingkan dnegan penghambat ACE sebab terdapat enzim-enzim lain selain ACE
yang dapat menghasilkan angiotensin II. Obat golongan ini mempunyai keuntungan sama seperti obat golongan penghambat golongan ACE. Dan efek samping
keduanya pun mirip yaitu tidak boleh digunakan selama kehamilan. Katzung, 2010. Penggunaan obat golongan obat anti hipertensi cukup banyak, hal ini sesuai
seperti yang digambarkan pada karakteristik subjek penelitian berdasarkan penyakit komplikasi yang paling banyak diderita yaitu hipertensi Gunawan, dkk., 2009.
c. Obat Saluran Pernapasan
Terdapat 2 golongan obat yang digunakan pada obat saluran pernapasan ini yaitu antitusif mukolitik dan anti asma. Obat-obat saluran penapasan khususnya
untuk asma, memiliki efek farmakologi penting dalam pengobatannya yaitu melemaskan otot polos saluran napas dan menghambat pelepasan mediator