Pemaknaan Hasil Observasi Kualitas Iklim Pembelajaran Siklus I, Siklus II,

yang telah melaksanakan deskriptor dari indikator siswa melakukan refleksi kegiatan pembelajaran dan mengerjakan evaluasi sehingga skor rata-rata pada siklus III meningkat menjadi 3,05. Deskriptor yang jarang terlihat pada siklus I adalah menanyakan materi yang belum jelas, memeriksa hasil pekerjaannya, dan mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu. Pada siklus II siswa mulai memeriksa hasil pekerjaannya dan mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu. Pada siklus III telah mencatat hal penting dan penjelasan guru, memeriksa hasil pekerjaannya dan mengumpulkan hasil pekerjaan telat waktu. Bila keempat deskriptor tersebut digolongkan dalam kegiatan siswa menurut Paul D. Dierich dalam Hamalik,2008: 172-173, maka tergolong kedalam kegiatan visual, kegiatan bertanya, kegiatan emosional, dan kegiatan menulis . Yang termasuk dalam kegiatan visual adalah memeriksa hasil pekerjaannya. Yang termasuk dalam kegiatan bertanya adalah menanyakan materi yang belum jelas. Yang termasuk dalam kegiatan emosional adalah mengumpulkan hasil pekerjaan tepat waktu. Yang termasuk dalam kegiatan menulis adalah mencatat hal penting dari penjelasan guru.

4.2.1.3 Pemaknaan Hasil Observasi Kualitas Iklim Pembelajaran Siklus I, Siklus II,

dan Siklus III Peningkatan iklim pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular Tangga pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat dilihat pada tabel 4.27. Tabel 4.27 Data Hasil Observasi Iklim Pembelajaran Siklus I, Siklus II, dan Siklus III No. Indikator Iklim Pembelajaran Skor rata-rata Siklus I Siklus II Siklus III 1 Penciptaan suasana belajar yang kondusif berkaitan dengan barang dan orang 4 4 4 2 Pemeliharaan iklim pembelajaran 1 2 4 Jumlah 5 6 8 Kategori Baik Sangat baik Sangat baik Berdasarkan data hasil observasi iklim pembelajaran pada tabel 4.27, perolehan skor rata-rata setiap indikator iklim pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat disajikan dalam diagram berikut ini: Diagram 4.27 Hasil Observasi Iklim Pembelajaran Siklus I, Siklus II, dan Siklus III 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 4.5 Penciptaan suasana belajar yang kondusif berkaitan dengan barang dan orang Pemeliharaan iklim pembelajaran Siklus I Siklus II Siklus III Berdasarkan diagram 4.27, diketahui bahwa terdapat peningkatan iklim pembelajaran dalam pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular Tangga pada siswa kelas V SDN Bojong Salaman 02 Semarang. Pada siklus I, iklim pembelajaran memperoleh skor rata-rata 5 dengan kategori baik. Pada siklus II, skor rata-rata iklim pembelajaran mengalami peningkatan, dimana skor rata-rata yang diperoleh siklus II adalah 6 dengan kategori sangat baik. Pada siklus III terjadi peningkatan skor rata-rata, dimana skor rata-rata yang diperoleh siklus III adalah 8 dengan kategori sangat baik. 4.2.1.3.1 Penciptaan suasana belajar yang kondusif berkaitan dengan barang dan orang Indikator penciptaan suasana belajar yang kondusif berkaitan dengan barang dan orang, pada siklus I, II, dan III memperoleh skor rata-rata 4. Ketiga siklus yang dilaksanakan telah menampakkan keempat deskriptor. Keempat deskriptor yang tampak yaitu pengaturan tempat duduk sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung, ruangan kelas yang bersih dan terang, alat peraga yang menarik, dan terjalinnya keakraban antara guru dan siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Anitah 2009: 8.34 iklim belajar yang kondusif atau optimal berkaitan dengan pengaturan orang atau barang. Misalnya, pengaturan tempat duduk siswa yang sesuai dengan kegiatan yang sedang berlangsung, ruangan kelas yang bersih dan terang, alat peralatan yang menarik atau hubungan guru- siswa dan siswa-siswa yang sehat dan akrab. Guru memegang peranan penting di dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif. Guru memegang peranan penting di dalam menciptakan iklim kelas yang kondusif karena dengan terciptanya iklim yang kondusif akan menciptakan suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. 4.2.1.3.2 Pemeliharaan iklim pembelajaran Indikator pemeliharaan iklim pembelajaran, pada siklus I memperoleh skor rata-rata 1, siklus II memperoleh rata-rata 2, dan siklus III memperoleh skor rata-rata 4. Pada siklus I guru hanya menunjukkan sikap tanggap kepada siswa. Pada siklus II guru telah memunculkan 2 deskriptor yaitu pemusatan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dalam pembelajaran dan memberi petunjuk yang jelas, teguran, dan penguatan ketika diperlukan untuk memelihara iklim pembelajaran. Pada siklus III guru telah memperbaiki kekurangan pada siklus I dan siklus II yaitu guru menunjukkan sikap tanggap kepada siswa, guru membagi perhatian secara visual dan verbal, pemusatan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dalam pembelajaran, dan memberi petunjuk yang jelas, teguran, dan penguatan ketika diperlukan untuk memelihara iklim pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat Mulyasa 2013:91 menyebutkan beberapa hal yang dapat dilakukan guru dalam penciptaan dan pemeliharaan iklim pembelajaran. Guru menunjukkan sikap tanggap pada siswa dan membagi perhatian secara visual serta verbal. Pemusatan perhatian kelompok dengan cara menyiapkan siswa dalam pembelajaran. Guru harus memberi petunjuk yang jelas, teguran, dan penguatan ketika diperlukan untuk memelihara iklim pembelajaran.

4.2.1.4 Pemaknaan Hasil Observasi Kualitas Materi Pembelajaran Siklus I, Siklus II,

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS IV SD NEGERI KARANGAYU 02 SEMARANG

1 29 361

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI THE POWER OF TWO BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 23 442

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI PMRI VARIASI TARI BAMBU BERBANTUAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 36 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA FLASH CARD DI KELAS IVA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 6 245

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

2 10 298

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307