Hakikat Pembelajaran Matematika Pembelajaran Matematika di SD

5 Dapat menarik manfaat yang optimal dari perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni 6 Materi pembelajaran memenuhi kriteria filosofis, professional, psiko-pedagogis, dan praktis. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa materi pembelajaran adalah isi dari kurikulum yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Adapun indikator materi pembelajaran yang berkualitas yaitu: 1 Kesesuaian materi dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa; 2 Penyampaian Materi.

2.1.3.4.1 Pembelajaran Matematika

2.1.3.4.1.1 Hakikat Pembelajaran Matematika

Hakikat matematika menurut Soedjadi dalam Heruman, 2013: 1 yaitu memiliki objek tujuan abstrak, bertumpu pada kesepakatan, dan pola pikir yang deduktif. Menurut Ruseffendi dalam Heruman, 2013: 1 matematika adalah bahasa simbol ilmu deduktif yang tidak menerima pembuktian secara induktif;ilmu tentang pola keteraturan, dan struktur yang terorganisasi, mulai dari unsur yang tidak didefinisikan, ke unsur yang didefinisikan, ke aksioma atau postulat, dan akhirnya ke dalil. Memurut Susanto 2013: 185 matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi,memberikan kontribusi dalam penyelesaian masalah sehari-hari, dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa matematika adalah disiplin ilmu yang menerapkan penarikan kesimpulan secara deduktif yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargmentasi.

2.1.3.4.1.2 Pembelajaran Matematika di SD

Menurut Susanto 2013: 186-187 pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi matematika. Tujuan pembelajaran matematika di SD dalam Depdiknas 2006: 417 adalah agar peserta didik memiliki kemampuan: 1 memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep logaritma, secara luas, akurat, efisien dan tepat dalam pemecahan masalah, 2 menggunakan penalaran pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, 3 memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh, 4 mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram atau media lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah, 5 memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu memiliki rasa ingin tahu, perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan akhir dari pembelajaran matematika disekolah dasar adalah supaya siswa terampil dalam menggunakan berbagai macam konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari.Mengingat pentingnya matematika dalam kehidupan sehari-hari maka diperlukan tindakan supaya pembelajaran matematika dapat berjalan dengan baik dan tujuan dari pembelajaran matematika disekolah dasar dapat tercapai. Menurut Heruman 2013: 2 untuk menuju tahap keterampilan tersebut harus melalui langkah-langkah benar yang sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa. Berikut adalah langkah langkah pembelajaran matematika menurut Heruman: 1 Penanaman Konsep Dasar Penanaman Konsep Yaitu pembelajaran suatu konsep baru matematika. Pembelajaran penanaman konsep dasar merupakan jembatan yang harus dapat menghubungkan kemampuan kognitif siswa yang konkret dengan konsep baru matematika yang abstrak. 2 Pemahaman Konsep Yaitu lanjutan pembelajaran dari penanaman konsep, yang bertujuan agar siswa lebih memahami suatu konsep matematika. Pemahaman konsep terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pemahaman konsep dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tetapi masih merupakan lanjutan dari pemahaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya, di semester atau kelas sebelumnya. 3 Pembinaan Keterampilan Yaitu pembelajaran lanjutan dari pemahaman konsep dan penanaman konsep. Pembelajaran pembinaan keterampilan bertujuan agar siswa lebih terampil dalam menggunakan berbagai konsep matematika. Seperti halnya pada pemahaman konsep, pembinaan keterampilan juga terdiri atas dua pengertian. Pertama, merupakan kelanjutan dari pembelajaran penanaman konsep dan pemahaman konsep dalam satu pertemuan. Sedangkan kedua, pembelajaran pembinaan keterampilan dilakukan pada pertemuan yang berbeda, tapi masih merupakan lanjutan dari penanaman dan pemahaman konsep. Pada pertemuan tersebut, penanaman dan pemahaman konsep dianggap sudah disampaikan pada pertemuan sebelumnya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai tujuan dari pembelajaran matematika di sekolah dasar maka diperlukan tindakan yang sesuai dengan kemampuan dan lingkungan siswa yaitu: penanaman konsep, pemahaman konsep, pembinaan keterampilan.Penanaman konsep-konsep dasar matematika sejak kecil sangat membantu siswa untuk menyelesaikan permasalahan dijenjang yang lebih tinggi ataupun permasalahan dalam kehidupan sehari hari.

2.1.3.4.1.3 Materi Pelajaran

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS IV SD NEGERI KARANGAYU 02 SEMARANG

1 29 361

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI THE POWER OF TWO BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 23 442

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI PMRI VARIASI TARI BAMBU BERBANTUAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 36 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA FLASH CARD DI KELAS IVA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 6 245

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

2 10 298

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307