Pemaknaan Hasil Belajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

menimbulkan gairah belajar. Pada siklus III peran media sudah optimal, hal ini ditunjukkan dengan telah dipenuhinya semua deskriptor dalam indikator memperlancar proses belajar siswa. Deskriptor lain yang muncul dalam indikator ini adalah memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal dan membantu anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual. Peran media dalam memperlancar proses belajar siswa hendaknya mampu menimbulkan gairah belajar siswa supaya mau belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual. Selain itu media juga berperan untuk memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal dan memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Daryanto 2013:5 bahwa media pembelajaran mempunyai kegunaan antara lain: 1 memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra, 3 menimbulkan gairah belajar, 4 memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya, dan 5 memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.

4.2.1.6 Pemaknaan Hasil Belajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III

Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular Tangga pada siswa kelas V SDN Bojong Salaman 02 Semarang dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.30 Hasil Belajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III No. Keterangan Siklus I Siklus II Siklus III 1. Rata-rata kelas 69,4 79,6 79,09 2. Nilai tertinggi 96 100 94 3. Nilai terendah 39,5 54,5 49 4. KKM 60 60 60 5. Siswa tuntas 22 29 29 6. Siswa belum tuntas 9 2 2 7. Ketuntasan klasikal 70,9 93,5 93,5 Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular Tangga pada siswa kelas V SDN Bojong Salaman 02 Semarang dapat dilihat pada diagram 4.30 berikut ini: Diagram 4.30 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I, Siklus II, dan Siklus III Dari diagram diatas dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan pada ketuntasan klasikal siswa. Rata-rata ketutasan klasikal pada siklus I adalah 70.9 dengan nilai rata- rata kelas 69,4. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus I adalah 96, sedangkan nilai terendah pada siklus I adalah 39,5. Pada siklus I terdapat 22 siswa yang mendapat nilai diatas KKM, sedangkan 9 siswa lainnya belum mencapai KKM. Pencapaian ini masih belum memenuhi indikator keberhasilan hasil siswa, yaitu ketuntasan klasikal sebesar 80. Oleh karena itu, perlu adanya tindakan selanjutnya dengan melaksanakan siklus II agar hasil belajar klasikal siswa dapat meningkat dan memenuhi indikator keberhasilan untuk ketuntasan belajar klasikal sebesar 80. 20 40 60 80 100 120 Rata-rata Nilai tertinggi Nilai terendah Siswa tuntas Tidak tuntas Ketuntasan klasikal Siklus I Siklus II Siklus III Pada siklus II rata-rata ketuntasan klasikal meningkat menjadi 93,5 dengan nilai rata-rata kelas 79,6. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 100, sedangkan nilai terendah pada siklus II adalah 54,5. Pada siklus II terdapat 29 siswa yang mendapat nilai diatas KKM, sedangkan 2 siswa lainnya belum mencapai KKM. Pencapaian ini telah memenuhi indikator keberhasilan siswa, yaitu ketuntasan klasikal sebesar 80 namun masih ada keterampilan guru yang masih kurang sehingga diperlukan pembenahan agar kegiatan pembelajaran lebih maksimal. Pada siklus III rata-rata ketuntasan klasikal adalah 93,5 dengan nilai rata-rata kelas 79,09. Nilai tertinggi yag diperoleh siswa pada siklus III adalah 94, sedangkan nilai terendah pada siklus III adalah 49. Pada siklus III terdapat 29 siswa yang mendapat nilai diatas KKM, sedangkan 2 siswa lainnya belum mencapai KKM. Pencapaian ini telah memenuhi indikator siswa, yaitu ketuntasan klasikal sebesar 80. Oleh karena itu, penelitian ini dinyatakan berhasil dan diakhiri pada siklus III.

4.2.1.7 Pemaknaan Hasil Observasi Nilai Karakter Siswa Siklus I, Siklus II, dan

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS IV SD NEGERI KARANGAYU 02 SEMARANG

1 29 361

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI THE POWER OF TWO BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 23 442

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI PMRI VARIASI TARI BAMBU BERBANTUAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 36 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA FLASH CARD DI KELAS IVA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 6 245

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

2 10 298

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307