pembelajaran sistematis dan kontekstual; 4 Dapat mengakomodasi partisipasi aktif siswa dalam belajar semaksimal mungkin; 5 Menarik perhatian yang optimal dari
perkembangan dan kemajuan bidang ilmu, teknologi, dan seni.
4.2.1.5 Pemaknaan Hasil Observasi Kualitas Media Pembelajaran Siklus I, Siklus II,
dan Siklus III
Peningkatan media pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular Tangga pada siklus I, siklus II, dan
siklus III dapat dilihat pada tabel 4.29. Tabel 4.29 Hasil Observasi Kualitas Media Pembelajaran Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
No. Indikator Media Pembelajaran
Skor Siklus I
Siklus II Siklus III
1 Pemilihan media pembelajaran yang sesuai
3 4
4 2
Memperlancar proses belajar siswa 2,5
3 4
Jumlah 5,5
7 8
Kategori Baik
Sangat baik Sangat baik Berdasarkan data hasil observasi kualitas media pembelajaran pada tabel 4.29,
perolehan skor rata-rata setiap indikator pemilihan media pembelajaran pada siklus I, siklus II, dan siklus III dapat disajikan dalam diagram berikut ini:
Diagram 4.29 Hasil Observasi Kualitas Media Pembelajaran Siklus I, Siklus II, dan Siklus III
Berdasarkan diagram 4.29, diketahui bahwa dalam pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular
Tangga pada siswa kelas V SDN Bojong Salaman 02 Semarang telah menampakkan peningkatan. Pada siklus I kualitas media pembelajaran dalam penelitian ini memperoleh
skor rata-rata 5,5 dengan kategori baik. Pada siklus II skor rata-rata kualitas media pembelajaran meningkat menjadi 7 dengan kategori sangat baik. Pada siklus III skor rata-
rata media pembelajaran meningkat sebesar 1,0, sehingga skor rata-rata pada siklus III adalah 8 dengan kategori sangat baik.
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
4.5
Pemilihan media pembelajaran yang sesuai
Memperlancar proses belajar siswa Siklus I
Siklus II Siklus III
4.2.1.5.1 Pemilihan media pembelajaran yang sesuai
Indikator pemilihan media yang sesuai pada siklus I memperoleh skor rata-rata 3. Pada siklus II dan siklus III skor rata-rata indikator pemilihan media pembelajaran yang
sesuai mendapat skor 4. Pada siklus I deskriptor yang belum tampak adalah media dapat membantu pemahaman siswa. Deskriptor lain yang muncul pada indikator ini adalah media
sesuai dengan tujuan pembelajaran, mudah didapatkan, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa.
Media pembelajaran harus sesuai dengan tujuan pembelajaran dan mudah diperoleh, dan sesuai dengan taraf berfikir siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut Sudjana
2010:4 yaitu 1 ketepatannya dengan tujuan pengajaran, 2 dukungan terhadap isi bahan pelajaran, 3 kemudahan memperoleh mediaKeterampilan guru dalam menggunakannya,
4 tersedia waktu untuk menggunakannya, dan 5 sesuai dengan taraf berfikir siswa. 4.2.1.5.2
Memperlancar proses belajar siswa
Indikator memperlancar proses belajar siswa pada siklus I mendapat skor 2,5. Pada siklus II skor rata-rata indikator memperlancar proses belajar siswa meningkat menjadi 3.
Pada siklus III penggunakan media pembelajaran semakin optimal hal ini ditunjukan dengan perolehan skor rata-rata yang meningkat dari siklus I dan siklus II. Skor rata-rata
siklus III adalah 4. Deskriptor yang jarang ditunjukkan dalam siklus I adalah menimbulkan gairah belajar dan memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan
menimbulkan persepsi yang sama. Pada siklus II peran media pembelajaran telah
menimbulkan gairah belajar. Pada siklus III peran media sudah optimal, hal ini ditunjukkan dengan telah dipenuhinya semua deskriptor dalam indikator memperlancar proses belajar
siswa. Deskriptor lain yang muncul dalam indikator ini adalah memperjelas pesan agar tidak terlalu verbal dan membantu anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan
kemampuan visual. Peran media dalam memperlancar proses belajar siswa hendaknya mampu
menimbulkan gairah belajar siswa supaya mau belajar secara mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual. Selain itu media juga berperan untuk memperjelas pesan agar tidak
terlalu verbal dan memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama. Hal ini sesuai dengan pendapat Daryanto 2013:5
bahwa media pembelajaran mempunyai kegunaan antara lain: 1 memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis, 2 mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga dan daya indra, 3
menimbulkan gairah belajar, 4 memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya, dan 5 memberi rangsangan yang
sama, mempersamakan pengalaman dan menimbulkan persepsi yang sama.
4.2.1.6 Pemaknaan Hasil Belajar Siklus I, Siklus II, dan Siklus III