Pemaknaan Hasil Observasi Nilai Karakter Siswa Siklus I, Siklus II, dan

Pada siklus II rata-rata ketuntasan klasikal meningkat menjadi 93,5 dengan nilai rata-rata kelas 79,6. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa pada siklus II adalah 100, sedangkan nilai terendah pada siklus II adalah 54,5. Pada siklus II terdapat 29 siswa yang mendapat nilai diatas KKM, sedangkan 2 siswa lainnya belum mencapai KKM. Pencapaian ini telah memenuhi indikator keberhasilan siswa, yaitu ketuntasan klasikal sebesar 80 namun masih ada keterampilan guru yang masih kurang sehingga diperlukan pembenahan agar kegiatan pembelajaran lebih maksimal. Pada siklus III rata-rata ketuntasan klasikal adalah 93,5 dengan nilai rata-rata kelas 79,09. Nilai tertinggi yag diperoleh siswa pada siklus III adalah 94, sedangkan nilai terendah pada siklus III adalah 49. Pada siklus III terdapat 29 siswa yang mendapat nilai diatas KKM, sedangkan 2 siswa lainnya belum mencapai KKM. Pencapaian ini telah memenuhi indikator siswa, yaitu ketuntasan klasikal sebesar 80. Oleh karena itu, penelitian ini dinyatakan berhasil dan diakhiri pada siklus III.

4.2.1.7 Pemaknaan Hasil Observasi Nilai Karakter Siswa Siklus I, Siklus II, dan

Siklus III Peningkatan hasil observasi nilai karakter siswa dalam pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular Tangga pada siswa kelas V SDN Bojong Salaman 02 Semarang dapat dilihat pada tabel 4.31 berikut ini: Tabel 4.31 Hasil Observasi Nilai Karakter Siklus I, SIklus II, dan Siklus III No. Indikator Skor Rata-rata Siklus I Siklus II Siklus III 1 Kerjasama 2,45 2,65 2,95 2 Mandiri 3,1 3,35 3,4 3 Disiplin 2,85 3,05 3,15 4 Sikap peduli dan empati 2,9 3,0 3,15 5 Tanggung jawab 3,0 3,1 3,35 Jumlah skor 14,3 15,15 16 Kategori Baik B Sangat Baik SB Sangat Baik SB Peningkatan hasil observasi nilai karakter siswa dalam pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular Tangga pada siswa kelas V SDN Bojong Salaman 02 Semarang dapat dilihat pada diagram 4.31 berikut ini: Diagram 4.31 Hasil Observasi Nilai Karakter Siswa Siklus I, Siklus II, dan Siklus III 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 Kerjasama Mandiri Disiplin Sikap peduli dan empati Tanggung jawab Siklus I Siklus II Siklus III Berdasarkan diagram 4.31, diketahui bahwa dalam pembelajaran matematika melalui Contextual Teaching and Learning variasi Snowball Throwing berbantuan Ular Tangga pada siswa kelas V SDN Bojong Salaman 02 Semarang, pada kelima nilai karakter telah menunjukkan peningkatan. Pada siklus I memperoleh skor rata-rata 14,3 dengan kategori baik, pada siklus II skor rata-rata nilai karakter siswa meningkat menjadi 15,15 dengan kategori sangat baik. Pada siklus III nilai karakter siswa meningkat menjadi 16 dengan kategori sangat baik. 4.2.1.7.1 Kerjasama Pada siklus I skor rata-rata indikator kerjasama adalah 2,45. Pada siklus II indikator kerjasama menunjukkan peningkatan, hal ini ditunjukkan dari perolehan skor rata-rata pada siklus I sebesar 2,45 menjadi 2,65. Skor rata-rata indikator kerjasama menunjukkan peningkatan menjadi 2,95. Dua deskriptor yang sering tampak yaitu berpartisipasi dalam kelompok dan menggabungkan tenaga diri pribadi dengan teman. Deskriptor lain yang muncul dalam indikator ini adalah membagi pekerjaan dengan teman untuk suatu tujuan dan berpartisipasi dalam kelompok. Kerjasama dalam pembelajaran yaitu menggabungkan tenaga diri pribadi dengan teman, membagi pekerjaan dengan teman, tidak bergantung kepada teman, dan berpartisipasi dalam kelompok. Hal ini sesuai dengan pendapat Fitri 2012: 106 indikator kerjasama meliputi menggabungkan tenaga diri pribadi dengan orang lain untuk bekerja demi mencapai suatu tujuan dan membagi pekerjaan dengan orang lain untuk suatu tujuan. 4.2.1.7.2 Mandiri Pada siklus I skor rata-rata indikator mandiri 3,1. Pada siklus II indikator mandiri menunjukkan peningkatan, hal ini ditunjukkan dari perolehan skor rata-rata pada siklus I sebesar 3,1 menjadi 3,35. Skor rata-rata indikator mandiri menunjukkan peningkatan menjadi 3,4. Tiga deskriptor yang sering tampak yaitu kebebasan melakukan kebutuhan diri sendiri, membuat keputusan sendiri, dan menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan secara mandiri. Deskriptor lain yang tampak pada indikator mandiri adalah mempertimbangkan pilihan. Mandiri dalam belajar yaitu bebas melakukan kebutuhan diri sendiri, mempertimbangkan pilihan, membuat keputusan sendiri, dan menyelesaikan tugas yang harus dikerjakan secara mandiri. Hal ini sesuai dengan pendapat Fitri 2012: 106 indikator mandiri meliputi kebebasan melakukan kebutuhan diri sendiri, mempertimbangkan pilihan, dan membuat keputusan sendiri. 4.2.1.7.3 Disiplin Pada siklus I skor rata-rata indikator disiplin 2,85. Pada siklus II indikator disiplin menunjukkan peningkatan, hal ini ditunjukkan dari perolehan skor rata-rata pada siklus I sebesar 2,85 menjadi 3,05. Skor rata-rata indikator disiplin menunjukkan peningkatan menjadi 3,15. Tiga deskriptor yang sering tampak yaitu membiasakan diri mematuhi peraturan, melakukan suatu perbuatan yang baik secara ajeg, dan mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran. Deskriptor lain yang tampak pada indikator disiplin adalah tidak melanggar kesepakatan. Yang menunjukkan karakter disiplin pada indikator ini yaitu membiasakan diri mematuhi peraturan, tidak melanggar kesepakatan, melakukan perbuatan yang baik secara ajeg, mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut Fitri 2012: 106 indikator disiplin diri meliputi membiasakan diri mematuhi peraturan atau kesepakatan yang telah dibuat dan melakukan suatu perbuatan yang baik secara ajeg. 4.2.1.7.4 Peduli dan empati Pada siklus I skor rata-rata indikator peduli dan empati 2,9. Pada siklus II indikator peduli dan empati menunjukkan peningkatan, hal ini ditunjukkan dari perolehan skor rata- rata pada siklus I sebesar 2,9 menjadi 3,0. Skor rata-rata indikator peduli dan empati menunjukkan peningkatan menjadi 3,15. Tiga deskriptor yang sering tampak pada indikator peduli dan empati adalah berupaya mengenali temannya, membantu teman yang sedang dalam keadaan susah, menanggapi perasaan, pikiran, dan pengalaman teman. Deskriptor lain yang muncul pada indikator peduli dan empati adalah mengenali rasa kemanusiaan sendiri terhadap teman. Yang menunjukkan karakter pedulu dan empati adalah berupaya mengenali temannya, membantu teman yang sedang dalam keadaan susah, menanggapi perasaan, pikiran, dan pengalaman teman, dan mengenali rasa kemanusiaan sendiri terhadap teman. Hal ini sesuai dengan pendapat menurut Fitri 2012: 106 indikator peduli dan empati meliputi menanggapi perasaan, pikiran dan pengalaman orang lain karena merasakan kepedulian terhadap sesama, berupaya mengenali pribadi orang lain dan ingin membantu orang lain yang sedang dalam keadaan susah, dan mengenali rasa kemanusiaan sendiri terhadap orang lain. 4.2.1.7.5 Tanggung jawab Pada siklus I skor rata-rata indikator tanggung jawab 3,0. Pada siklus II indikator tanggung jawab menunjukkan peningkatan, hal ini ditunjukkan dari perolehan skor rata-rata pada siklus I sebesar 3,0 menjadi 3,1. Skor rata-rata indikator tanggung jawab menunjukkan peningkatan sebesar menjadi 3,35. Tiga deskriptor yang sering muncul adalah dapat dipercaya dalam melakukan suatu tindakan, dapat diandalkan dalam melakukan suatu tindakan, dan dapat mempertanggungjawabkan semua tindakan. Deskriptor lain yang muncul dalam indikator tanggung jawab adalah selalu melaksanakan tugas sesuai dengan aturan atau kesepakatan Yang menunjukkan karakter tanggung jawab yaitu dapat dipercaya atas suatu perbuatan atau tindakan, dapat diandalkan atas suatu perbuatan atau tindakan, dapat dipertanggungjawabkan semua perbuatan, dan selalu melaksanakan tugas sesuai dengan aturan atau kesepakatan. Menurut Fitri 2012: 106 indikator tanggung jawab meliputi dapat dipercaya dan dapat diandalkan atas suatu perbuatan atau tindakan dan dapat dipertanggungjawabkan semua perbuatan dan tindakan yang dilakukan.

4.2.1.8 Pemaknaan Hasil Observasi Nilai Psikomotor Siswa Siklus I, Siklus II, dan

Dokumen yang terkait

Peningkatan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Snowball 0hrowing pada siswa kelas III MI Hidayatul Athfal Depok

0 10 0

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI PENDIDIKAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN MEDIA MANIPULATIF DI KELAS IV SD NEGERI KARANGAYU 02 SEMARANG

1 29 361

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI THE POWER OF TWO BERBANTUAN POWERPOINT PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 23 442

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN GEOMETRI MELALUI PMRI VARIASI TARI BAMBU BERBANTUAN KOMIK PADA SISWA KELAS V SDN MANGKANG KULON 02 SEMARANG

0 36 336

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS IVC SDN KALIBANTENG KIDUL 01 KOTA SEMARANG

5 26 325

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL MAKE A MATCH DENGAN MEDIA FLASH CARD DI KELAS IVA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 6 245

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPA MELALUI MODEL CTL BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS V SDN SEKARAN 02 KOTA SEMARANG

1 7 260

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING BERBANTUAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS VA SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

0 10 343

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN PKn MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER BERBANTUAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IVB SDN BOJONG SALAMAN 02 SEMARANG

2 10 298

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MELALUI CTL VARIASI SNOWBALL THROWING BERBANTUAN MEDIA KOMIK PADA SISWA KELAS IVA SDN PETOMPON 02 SEMARANG

2 41 307