Sampel Penelitian Pengaruh Media Pembelajaran Zooming Presentation Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas X Pada Konsep Suhu dan Kalor

2. Instrumen Nontes

Instrumen nontes yang digunakan berupa angket. Angket atau skala sikap digunakan untuk mengukur sikap seseorang terhadap objek tertentu. 15 Pada penelitian ini, angket digunakan untuk mengetahui respon siswa mengenai penggunaanmedia pembelajaran zooming presentation dalam proses pembelajaran fisika konsep suhu dan kalor. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah model angket skala Likert yang berbentuk rating-scale, dimana siswa memberikan respon terhadap pernyataan-pernyataan dengan pilihan, yaitu STS Sangat Tidak Setuju, TS Tidak Setuju, C Cukup, S Setuju, SS Sangat Setuju. Adapun kisi-kisi instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.3 : Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Nontes No Indikator Pernyataan ∑ Soal Positif Negatif 1 Minat belajar siswa terhadap mata pelajaran fisika menggunakan media pembelajaran zooming presentation 1,3 2,4,5 5 2 Penjelasan konsep suhu dan kalor pada media pembelajaran zooming presentation 6,9,10 7,8 5 3 Pemanfaatan zoom in dan zoom out media pembelajaran zooming presentation 12,14 11.13.15 5 4 Tampilan media pembelajaran zooming presentation 16,17,19 18,20 5 Jumlah 10 10 20

G. Kalibrasi Instrumen

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria kelayakan. Maka dari itu sebelum instrumen digunakan dalam penelitian, dilakukan kalibrasi atau validasi terhadap instrument tersebut. 15 Nana Sudjana, Penilaiai Hasil Proses Belajar Mengajar , Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, cet. 16, h.80

1. Uji Validitas

Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Validitas menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur. 16 Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Hal itu seperti dinyatakan oleh Anderson yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto bahwa, “a test is valid if it measures what a purpose to measure”. 17 Bahwa tes yang benar adalah tes yang dapat mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian. Oleh karena itu, validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas setiap butir soal tes baik pada pretest maupun pada posttest. Perhitungan validitas tiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan secara matematis sebagai berikut. 18 Keterangan : r pbi = indeks point biserial M p = Mean rata-rata skor yang dijawab betul oleh peserta tespada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. M t = Mean rata-rata skor yang dijawab salah oleh peserta tes pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara keseluruhan. SD t = Standar deviasi skor total p = Proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya. q = Proporsi peserta tes yang menjawab salah terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya. Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi Rentang nilai r Kateggori 0,80 r ≤ 1,00 Sangat Tinggi 0,60 r ≤ 0,80 Tinggi 0,40 r ≤ 0,60 Cukup 0,20 r ≤ 0,40 Rendah 0,00 r ≤ 0,20 Sangat Rendah 16 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosda, 2011 cet. ke-7, h. 228. 17 Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. Ke-9,h. 64-65. 18 Ibid.,h. 79. q p SD M M t t p   pbi r