1. Minat belajar siswa pada konsep fisika yang bersifat mikroskopik sangat rendah.
2. Media pembelajarn yang digunakan kurang inovatif dan tidak dapat menumbuhkan minat belajar siswa.
3. Hasil belajar siswa dalam konsep fisika masih terbilang rendah.
C. Batasan Masalah
Semua permasalahan yang diuraikan di atas tidak mungkin untuk diteliti semua karena keterbatasan penelitian ini. Oleh karena itu, dalam penelitian perlu
dilakukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Konsep fisika yang dibahas dalam penelitian ini adalah konsep suhu dan kalor. 2. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media pembelajaran
zooming presentation yang dibuat dengan menggunakan aplikasi Prezi. 3. Hasil belajar siswa yang diukur pada konsep suhu dan kalor dalam penelitian
ini hanya megukur hasil tes kognitif siswa. Ranah kognitif yang dinilai berdasarkan taksonomi Bloom yang sudah direvisi oleh Lorin W. Anderson,
dkk,
4
yaitu mengingat C1, memahami C2, menerapkan C3, dan menganalisis C4.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini
adalah “Apakah penggunaan media pembelajaran zooming presentation berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada konsep suhu dan kalor?”
4
Lorin W. Anderson, David R. Karthwohl, A Taxonomy For Learning, Teaching, And Assessing: A Revision Of Bloom’s Taxonomy Of Educational Objectives, New York:Addison
Wesley Longman, Inc, 2001, h. 67-68.
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui pengaruh media pembelajaran zooming presentation terhadap
pengaruh hasil belajar siswa kelas X pada konsep suhu dan kalor.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat dimanfaatkan sebagai berikut: 1. Media pembelajaran zooming presentation dapat meningkatkan minat dan
menarik perhatian siswa dalam proses pembelajaran. 2. Menyajikan penjelasan konsep fisika dengan kemasan yang unik dan
menyenangkan dengan
menggunakan media
pembelajaran zooming
presentation dalam pembelajaran fisika. 3. Mengoptimalkan dan meningkatkan daya ingat siswa dalam menyerap materi
ajar.
6
BAB II KAJIAN TEORITIS, KERANGKA PIKIR, DAN HIPOTESIS
A. Kajian Teoritis
1. Konsep Belajar dan Pembelajaran a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan.
1
Belajar merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dan berperan penting dalam
pembentukan pribadi dan perilaku individu. Sebagian perkembangan individu berlangsung melalui kegiatan belajar.
2
Menurut Gagne, belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.
3
Whitaker dalam Djamarah 2000:12 berpendapat bahwa belajar adalah proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan dan
pengalaman. Burton mengartikan belajar sebagai perubahan tingkah laku pada diri individu berkat adanya interaksi antara individu yang satu dengan yang lainnya,
serta antar individu dengan lingkungannya sehingga mereka dapat berinteraksi dengan lingkunganya.interaksi ini memiliki makna sebagai proses. Seseorang
yang sedang melakukan kegiatan secara sadar untuk mencapai perubahan tertentu, maka orang tersebut dikatakan sedang belajar.
4
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan kegiatan yang dilakukan secara sadar untuk mendapatkan perubahan
tingkah laku yang diperoleh dari serangkaian pengalaman yang dialaminya, sehingga merubah cara berpikir, bertindak dan berinteraksi dengan individu
linnya.
1
Margaret E. Bell Gredler, Belajar dan Membelajarkan Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1994, Cet. 2, h. 1
2
Rusman, Belajar dan Pembelajaran Berbasis Komputer Bandung: Alfabeta, 2012, Cet. 1, h. 85
3
Muhibbin Syah, Psikolog Belajar Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2004, Cet. 3, h. 68
4
Op. Cit.h. 86