1. Uji Validitas
Setiap instrumen penelitian harus valid atau sahih. Validitas menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran menggambarkan segi atau aspek yang diukur.
16
Suatu instrumen dikatakan valid apabila dapat mengukur apa yang hendak diukur. Hal itu seperti dinyatakan oleh Anderson yang dikutip oleh Suharsimi Arikunto
bahwa, “a test is valid if it measures what a purpose to measure”.
17
Bahwa tes yang benar adalah tes yang dapat mengukur apa yang menjadi tujuan penelitian.
Oleh karena itu, validitas instrumen dalam penelitian ini adalah validitas setiap butir soal tes baik pada pretest maupun pada posttest. Perhitungan validitas
tiap butir soal dapat dihitung dengan menggunakan teknik analisis point biserial yang dinyatakan secara matematis sebagai berikut.
18
Keterangan :
r
pbi
= indeks point biserial M
p
= Mean rata-rata skor yang dijawab betul oleh peserta tespada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara
keseluruhan.
M
t
= Mean rata-rata skor yang dijawab salah oleh peserta tes pada butir soal yang sedang dicari korelasinya dengan tes secara
keseluruhan.
SD
t
= Standar deviasi skor total p
= Proporsi peserta tes yang menjawab betul terhadap butir soal yang sedang diuji validitasnya.
q = Proporsi peserta tes yang menjawab salah terhadap butir soal
yang sedang diuji validitasnya.
Tabel 3.4 Interpretasi Koefisien Korelasi
Rentang nilai r Kateggori
0,80 r ≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 r ≤ 0,80 Tinggi
0,40 r ≤ 0,60 Cukup
0,20 r ≤ 0,40 Rendah
0,00 r ≤ 0,20 Sangat Rendah
16
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung: Rosda, 2011 cet. ke-7, h. 228.
17
Suharsimi Arikunto, Dasar – dasar Evaluasi Pendidikan,Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. Ke-9,h. 64-65.
18
Ibid.,h. 79.
q p
SD M
M
t t
p
pbi
r
Hasil uji validitas instrument tes dapat dilihat pada Tabel 3.5 berikut ini :
Tabel 3.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
Jumlah Soal 42
Jumlah Siswa 32
Nomor Soal Valid 1, 5, 6, 7, 8, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 18, 19, 23, 24, 26, 27, 30, 31,
33, 35, 37, 38, 39, 42
Jumlah Soal Valid 25
Persentase 59,5
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, diperoleh data bahwa dari 42 soal yang diuji scobakan terdapat 25 soal yang dinyatakan valid.
2. Uji Reliabilitas
Setiap instrumen penelitian tes harus bersifat reliabel atau mantap. Suatu instrumen dapat dikatakan reliabel jika hasil tes saat ini memiliki kesamaan hasil
pada saat yang berlainan waktunya terhadap siswa yang sama.
19
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengetahui reliabilitas suatu instrumen tes
menggunakan metode Kuder Richardson dengan rumus KR- 20 yang ditunjukan sebagai berikut:
20
= 1
Keterangan :
r = reliabilitas instrumen
p = proporsi subjek peseta tes yang menjawab benar
q = proporsi subjek peseta tes yang menjawab salah q = 1 – p
pq = jumlah hasil perkalian antara dan
= banyak soal = standar deviasi dari tes
Penentuan kriteria reliabilitas suatu instrumen didasarkan pada Tabel 3.6 di bawah ini:
19
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung : Remaja Rosda Karya, 2009, Cet ke-13, h.16.
20
Suharsimi Arikunto, Op cit, h. 100.
Tabel 3.6 Kategori Reliabilitas
Rentang nilai r
n
Kategori
0,70 1,00
Tinggi 0,50
0,70 Sedang
0,00 0,50
Rendah
Hasil uji reliabilitas tes dapat dilihat pada Tabel 3.7 di bawah ini :
Tabel 3.7 Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Tes
Statistik Butir Soal
0,71 Kesimpulan
Reliabilitas Tinggi
Berdasarkan perhitungan analisis uji reliabilitas diperoleh bahwa nilai reliabilitas instumen tes ini adalah 0,71. Jika dilihat dari Tabel 3.7, maka kriteria
reliabilitasnya termasuk tinggi.
3. Taraf Kesukaran
Soal yang baik adalah soal yang mempunyai taraf kesukaran tertentu, sesuai dengan karakteristik peserta tes. Soal dapat dikategorikan pada soal mudah,
sedang, dan sukar. Bilangan yang menunjukkan mudah, sedang dan sukar suatu soal disebut indeks kesukaran difficulty Index. Besarnya indeks kesukaran antara
0,00 sampai dengan 1,0. Indeks kesukaran ini menunjukkan taraf kesukaran soal. Taraf kesukaran suatu soal dapat dicari dengan menggunakan rumus:
21
JS B
P
Keterangan :
P = indeks kesukaran proporsi B = bayaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul
JS = jumlah seluruh siswa seluruh tes
21
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, 2006, h.208.