Berdasarkan Tabel 4.8 di atas terlihat bahwa pada indikator pertama, kelas eksperimen memperoleh nilai persentase 67 dan kelas kontrol memperoleh nilai
persentase yang sama besar. Pada indikator kedua, kelas eksperimen maupun kontrol sama-sama memperoleh nilai 67. Pada indikator ketiga, kelas
eksperimen mendapat nilai 67 sedangkan kelas kontrol 33 . Pada indikator terakhir, kelas eksperimen mendapat nilai 67 dan kelas kontrol mendapat nilai
33 . Nilai persentase rata-rata kelas eksperimen adalah 67 dengan kategori baik. Pada kelas kontrol, nilai persentase rata-rata yang diperoleh adalah 50
dengan kategori cukup.
B. Pembahasan hasil penelitian
Berdasarkan hasil pretest, diketahui bahwa keterampilan berpikir kreatif siswa sangat rendah. Kemampuan kedua kelas ketika pretest tidak berbeda.
Setelah dilakukan treatment, terdapat perbedaan di antara kedua kelas. Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan uji-t pada taraf
signifi kansi α = 0,05 terhadap data posttest, diperoleh nilai t
hitung
= 2,07, sedangkan nilai t
Tabel
= 2,002, terlihat bahwa nilai t
hitung
t
Tabel
. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan model pembelajaran kooperatif
tipe teams games tournament termodifikasi terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa. Berdasarkan nilai rata-ratanya, kelas eksperimen yang menggunakan model
cooperative learning tipe teams games tournament termodifikasi memperoleh peningkatan keterampilan berpikir kreatif yang lebih signifikan daripada kelas
kontrol yang menggunakan model cooperative learning tipe teams games tournament orisinal.
Hasil penelitian ini juga senada dengan Heni Purwati 2008 dan Joko Siswanto 2012. Penelitian Heni Purwati
berjudul “Keefektifan Pembelajaran Matematika Berbasis Penerapan TGT Berbantuan Animasi Grafis Pada Materi
Pecahan Kelas IV ”, menunjukkan bahwa model pembelajaran TGT berbantuan
animasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
86
Pada penelitian Joko Siswanto yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual dengan
86
Heni Purwati, Keefektifan Pembelajaran Matematika Berbasis Penerapan TGT Berbantuan Animasi Grafis Pada Materi Pecahan Kelas IV, 2008, IKIP PGRI, h. 1.
Media Audio Visual terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif S iswa”,
menunjukkan bahwa media audio visual dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa.
87
Dalam berpikir kreatif, siswa diajak memecahkan masalah secara kreatif. Proses pemecahan masalah berlangsung dalam lima tahap, yaitu mengumpulkan
fakta, menemukan masalah, menemukan gagasan, menemukan jawaban dan menemukan penerimaan.
88
Proses tersebut terjadi ketika siswa memainkan game solitaire. Pada permainan ini, siswa melihat visualisasi konsep berupa gambar dan
tulisan pada kartu. Pada saat inilah siswa dianggap sedang mengumpulkan fakta. Siswa dianggap menemukan masalah ketika harus mengumpulkan konsep-konsep
yang saling terkait dalam satu kotak. Dengan memperhatikan peraturan permainan
dan keterkaitan antar konsep pada kartu membuat siswa menemukan gagasan dan jawaban. Tahap penerimaan terjadi ketika siswa harus berpikir ulang saat salah
mengaitkan konsep. Keterampilan berpikir kreatif meningkat karena situasi pembelajaran yang
kondusif dan kompetitif. Situasi pembelajaran yang kondusif dan kompetitif menunjang ketercapaian karakteristik pembelajaran kooperatif. Karakteristik yang
pertama adalah siswa belajar bersama pada tugas-tugas umum atau aktivitas untuk menyelesaikan tugasaktivitas pembelajaran. Karakteristik kedua adalah siswa
saling bergantung secara positif, aktivitas diatur sehingga siswa membutuhkan siswa lain untuk mencapai hasil bersama. Karakteristik ketiga adalah
pembelajaran yang baik ditangani jika melalui kerja kelompok dan setiap siswa secara mandiri bertanggung jawab untuk pekerjaan pembelajaran mereka.
89
Berdasarkan hasil observasi, model pembelajaran teams games tournament termodifikasi lebih unggul dalam situasi belajar dan kompetisi antar kelompok
dibandingkan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran teams games
87
Joko Siswanto dan Abdul Wakhid Mustofa, Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Kontekstual dengan Media Audio Visual Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif Siswa,
2012, IKIP PGRI, h. 1.
88
S.C. Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta: PT. Gramedia, 1987, h. 100.
89
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta, Cet. I, h. 131.