Program Solitaire Perbandingan Model Teams Games Tournament Termodifikasi Dengan Teams Games Tornament Orisinal Terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
telah diperoleh seseorang selama hidupnya. Di sini termasuk segala pengetahuan yang pernah diperolehnya baik selama di bangku sekolah maupun dalam keluarga
dan masyarakat.
39
Berpikir kreatif juga merupakan kemampuan berdasarkan data atau informasi yang tersedia, menemukan banyak kemungkinan jawaban terhadap
suatu masalah, dimana penekanannya adalah kuantitas, ketepatgunaan, dan keragaman jawaban. Makin banyak kemungkinan jawaban yang dapat diberikan
terhadap suatu masalah, makin kreatiflah seseorang. Tentu saja jawaban-jawaban itu harus sesuai dengan masalahnya. Jadi tidak semata-mata banyaknya jawaban
yang dapat diberikan yang menentukan kreativitas seseorang, tetapi juga kualitas atau mutu dari jawabannya.
40
Tatag Yuli Eko Siswono, menjelaskan bahwa berpikir kreatif merupakan suatu proses yang digunakan pada saat seseorang memunculkan suatu ide
baru dengan menggabungkan ide-ide yang sebelumnya yang belum dilakukan.
41
Beberapa definisi berpikir kreatif kreativitas menurut para pakar berdasarkan empat P Munandar, 2009:20-22 adalah sebagai berikut:
42
1 Definisi pribadi; Hulbeck 1945 menyatakan bahwa tindakan kreatif muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungan.
Sedangkan menurut Sternberg 1988 yaitu “kreativitas merupakan titik pertemuan yang khas dari tiga atribut psikologi inteligensi, gaya kognitif, dan
kepribadianmotivasi. Bersama-sama ketiga-segi dari alam pikiran ini membantu memahami apa yang melat
arbelakangi individu yang kreatif”. 2 Definisi proses; Torrance 1988 mengemukakan bahwa kreativitas adalah “
1 proses ketika mengalami kesulitan penginderaan, masalah, kesenjangan informasi, unsur-unsur yang hilang, sesuatu yang diminta, 2 proses membuat
tebakan dan merumuskan hipotesis tentang kekurangan-kekurangan, 3
39
S. C Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah,. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 1999, h. 47.
40
Ibid., h. 48.
41
Tatag Yuli Eko Siswono, Desain Tugas untuk Mengidentifikasi Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa dalam Matematika, Jurnal Universitas Negeri Surabaya, h. 1.
42
S. C Utami Munandar, Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2009, h. 20-22.
mengevaluasi dan menguji dugaan dan hipotesis, 4 merevisi dan pengujian ulang mereka, dan akhirnya, mengkomunikasikan hasil
.” Definisi tersebut pada dasarnya menyerupai langkah-langkah dalam metode ilmiah.
3 Definisi produk; Baron 1969 menyatakan bahwa “kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkanmenciptakan sesuatu yang baru”.
Selanjutnya Haefele 1962 menyatakan “kreativitas adalah kemampuan untuk
membuat kombinasi-kombinasi ba ru yang mempunyai makna sosial.”
4 Definisi press; Simpson mendifinisikan kreativitas lebih merujuk pada aspek dorongan internal, yaitu kemampuan kreatif dirumuskan sebagai inisiatif yang
dimanifestasikan dengan kekuatan-Nya untuk melepaskan diri dari pemikiran biasa
”. b.
Indikator berpikir kreatif
Keterampilan berpikir kreatif siswa dapat dilihat dari beberapa indikator. Indikator keterampilan berpikir kreatif menurut Burnester dalam Lawson, yaitu:
43
1 Keterampilan menggambarkan alam secara akurat, terdiri dari; a Keterampilan dalam menggambarkan objek dalam hal karakteristik yang dapat
diamati. b Keterampilan dalam seriating objek dalam hal karakteristik yang dapat
diamati. c Keterampilan dalam mengklasifikasikan obyek dalam hal karakteristik yang
dapat diamati d Keterampilan dalam menggambarkan, seriating, mengelompokkan dan
mengukur benda-benda dalam hal variabel seperti jumlah, panjang, luas, berat, volume dan kepadatan.
e Keterampilan dalam mengidentifikasi karakteristik variabel dan konstan kelompok obyek: keterampilan dalam mengidentifikasi karakteristik variabel
kontinyu yang terputus-putus dan penamaan nilai-nilai spesifik dari karakteristik; keterampilan dalam mengukur, merekam dan grafik frekuensi
kejadian nilai-nilai tertentu dari karakteristik dalam sampel benda;
43
Lawson, op. cit., h. 51
keterampilan dalam menentukan rata-rata, median dan modal nilai-nilai dari distribusi frekuensi masuk
2 Keterampilan dalam mengenali perbedaan antara populasi sampel iklan dan mengidentifikasi cara-cara untuk memperoleh random berisi sampel;
keterampilan dalam membuat prediksi tentang kemungkinan kejadian karakteristik populasi spesifik berdasarkan frekuensi kejadian dari
karakteristik tersebut dalam sampel acak. 3 Keterampilan dalam mengenali, menciptakan, dan menyatakan hipotesis
alternatif penjelasan kausal dan teori-teori, yang terdiri dari: a Keterampilan dalam membedakan sebuah hipotesis dari sebuah pertanyaan;
b Keterampilan dalam membedakan antara pernyataan yang menjelaskan pengamatan atau generalisasi dari pengamatan dan pernyataan yang
merupakan hipotesis untuk pengamatan; c Keterampilan dalam mengenali hipotesis sementara atau teori;
d Keterampilan dalam membedakan antara penjelasan sementara untuk fenomena hipotesis dan istilah yang digunakan hanya untuk label fenomena
tersebut; e Keterampilan dalam membuat semua kemungkinan kombinasi hipotesis
dengan sistematis. 4 Keterampilan dalam menggeneralisasi dan menyatakan prediksi logis
berdasarkan asumsi hipotesis yang benar dan membayangkan kondisi eksperimen, yang terdiri dari
a Keterampilan dalam membedakan antara hipotesis dan prediksi. 5 Keterampilan dalam merencanakan dan melakukan eksperimen terkendali
untuk menguji hipotesis alternatif, yang terdiri dari: a Keterampilan dalam memilih hipotesis alternatif yang sesuai untuk menguji;
b Keterampilan dalam membedakan antara pengamatan tak terkendali dan percobaan yang melibatkan kontrol;
c Keterampilan dalam mengenali bahwa hanya satu faktor yang dimasukkan menjadi variabel dalam sebuah eksperimen: keterampilan dalam mengenali
faktor variabel yang dimasukkan dan faktor variabel yang dihasilkan dan