Kemudian data kuantitatif dari analisis lembar observasi dikonversikan ke data kualitatif dengan klasifikasi baik sekali, baik, cukup, kurang, dan sangat
kurang pada Tabel 3.9 di bawah ini:
Tabel 3.9 Kriteria Analisis Deskriptif Persentase No
Persentase Kriteria
1 81 - 100
Baik sekali 2
61 - 80 Baik
3 41 - 60
Cukup 4
21 - 40 Kurang
5 0 - 20
Sangat kurang
K. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka hipotesis penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. H
: Tidak terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model cooperative learning tipe teams games tournament TGT
termodifikasi terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa pada konsep dinamika partikel.
2. H
1
: Terdapat pengaruh yang signifikan penggunaan model cooperative
learning tipe teams games tournament TGT termodifikasi terhadap keterampilan berpikir kreatif siswa pada konsep dinamika
partikel.
47
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Pada subbab hasil penelitian ini akan menjelaskan mengenai Gambaran umum dari data yang diperoleh. Data-data yang dideskripsikan merupakan data
hasil pretest, posttest, dan lembar observasi.
1. Hasil Pretest
Hasil pretest keterampilan berpikir kreatif siswa yang diujikan memiliki 3
indikator, yaitu keterampilan dalam mengenali data yang mendukung hipotesis,
keterampilan dalam mengenali kesimpulan sementara tentang situasi baru bahkan ketika ada hubungan paralel yang erat antara dua situasi, dan keterampilan dalam
melihat elemen-elemen untuk beberapa item data. Hasil pretest yang diperoleh siswa kelas X-1 sebagai kelas kontrol dan kelas X-3 sebagai kelas eksperimen
disajikan pada Gambar 4.1 di bawah ini:
Gambar 4.1 Diagram Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Kelas Kontrol dan
Eksperimen
Perhitungan untuk menentukan Gambar diagram distribusi frekuensi tersebut terdapat pada lampiran C.1.
Berdasarkan diagram di atas terlihat bahwa 9 siswa 30 di kelas eksperimen maupun kontrol mendapatkan nilai antara 0-4. Selanjutnya terdapat 12
siswa 40 dari kelas eksperimen dan 10 siswa 33,33 dari kelas kontrol yang mendapat nilai pada interval 5-9. Pada interval 10-14 terdapat 4 siswa 13,33
dari kelas eksperimen dan 5 siswa 16,67 dari kelas kontrol. Jumlah siswa yang memperoleh nilai dengan interval 15-19 di kelas eksperimen sebanyak 2 siswa
6,67 sedangkan di kelas kontrol sebanyak 3 siswa 10. Nilai pada interval 20-24 diperoleh 2 siswa 6,67 masing-masing dari kelas eksperimen dan
kontrol. Adapun nilai terbesar yaitu nilai dengan interval 25-29 hanya didapatkan oleh 1 siswa 3,33 dari kelas eksperimen maupun kontrol.
Berdasarkan perhitungan-perhitungan statistik, maka didapat beberapa nilai pemusatan dan penyebaran data dari nilai pretest yang ditunjukkan pada
Tabel 4.1 di bawah ini:
Tabel 4.1 Ukuran Pemusatan dan Penyebaran Data Pretest
Pemusatan dan Penyebaran Data Kelas
Eksperimen Kontrol
Nilai Tertinggi 25
25 Nilai Terendah
Rata-rata 8,5
9 Median
7,0 7,5
Modus 5,86
5,33 Standar Deviasi
6,71 6,9
Perhitungan untuk menentukan Tabel 4.1 tersebut terdapat pada lampiran C.1. Berdasarkan Tabel 4.1 di atas terlihat bahwa nilai tertinggi dan terendah
yang diperoleh kelas eksperimen dan kontrol sama besar, masing-masing yaitu 25 dan 0. Namun, nilai-nilai lainnya berbeda satu sama lain. Nilai rata-rata kelas
kontrol lebih tinggi daripada kelas eksperimen. Kelas kontrol memperoleh nilai rata-rata 9 sedangkan kelas eksperimen memperoleh nilai rata-rata 8,5. Median
atau nilai tengah yang diperoleh kelas eksperimen adalah 7,0 sedangkan kelas
kontrol memperoleh nilai 7,5. Nilai modus kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol, yakni 5,86. Sedangkan kelas kontrol hanya mendapatkan nilai 5,33.
2. Hasil Posttest