Menjaga Sumber Air Baku Pengembangan Sumber Daya Manusia

46 Contoh: Kemudahan pelayanan, nilai 1 untuk tidak tersedianya service point di luar kantor pusat dan 2 untuk yang tersedia. Service point adalah sarana pelayanan baik untuk melakukan pengaduan maupun pembayaran. Akan lebih baik jika ketersediaan service point dinilai berdasarkan kriteria persentase jumlah service point terhadap jumlah pelanggan. Fasilitas yang dimiliki service poin juga harusnya sesuai dengan standar minimal misalnya ada tempat duduk, ruang tunggu dan ruang parkir demi kenyamanan pelanggan.

2.4 Peningkatan Pelayanan Air Bersih

Dalam upaya penanganan masalah air bersih akan diuraikan ke dalam 3 aspek yaitu menjaga sumber air baku, peningkatan sumber daya manusia dan penanganan secara teknis.

2.4.1 Menjaga Sumber Air Baku

Sumber air baku yang terjaga akan menjamin kebutuhan kuantitas air, kualitas air dan kontinuitas air. Ketiga aspek merupakan hal pokok yang sering dikeluhkan oleh pelanggan terhadap pelayanan PDAM. Pesatnya pertumbuhan penduduk dan perkembangan industri menyebabkan terjadinya penurunan kuantitas dan kualitas air yang juga berdampak pada kontinuitas air. Menurut Kodoatie ed.2002: 97, upaya pengendalian kuantitas air adalah: 1. Pengendalian pemanfaatan lahan di daerah tangkapan air berdasarkan Rencana Tata Ruang Terpadu. 47 2. Penetapan alokasi air secara adil untuk masing-masing pengguna air seperti air minum, irigasi, industri dll. 3. Pendistribusian air secara optimal melalui pengoperasian bangunan prasarana yang ada. 4. Pengendalian pemanfaatan air tanah, baik untuk kepentingan industri maupun keperluan pertanian. Hal yang tidak kalah penting adalah adanya partisipasi peran serta masyarakat dalam menjaga sumber air baku Kodoatie ed., 2002: 57. Peran serta masyarakat ini dapat dilakukan melalui pertama, efisiensi penggunaan air domestik. Dalam hal ini langkah PDAM adalah melakukan tarif progresif terhadap pemakaian air, sehingga pelanggan yang banyak menggunakan air maka tarifnya akan lebih mahal dibandingkan yang sedikit menggunakan air. Yang kedua adalah pembuatan sumur-sumur resapan di setiap rumah. Upaya yang bisa dilakukan adalah sosialisasi pentingnya pembuatan sumur resapan dalam menjaga kuantitas air bersih.

2.4.2 Pengembangan Sumber Daya Manusia

Menurut Sirait 2006: 98 pengembangan karyawan dilakukan baik dengan melakukan pelatihan training untuk meningkatkan keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan tertentu maupun pendidikan untuk meningkatkan pemahaman atas keseluruhan lingkungan. Perbedaan antara program pelatihan dan pengembangan adalah: 1. Pelatihan lebih mengarah kepada keterampilan untuk jabatan sekarang 2. Pengembangan lebih mengarah pada tanggung jawab di kemudian hari. 48 Menurut MJ Tessin dalam Sirait 2006: 101 manfaat dari program pelatihan dan pengembangan adalah: 1. Bagi organisasi: a. Memperbaiki pengetahuan tentang jabatan dan ketrampilan b. Memperbaiki moral kerja. c. Mengenali tujuan organisasi. d. Membuat citra terhadap organisasi lebih baik lagi. e. Memperbaiki hubungan antara atasan dan bawahan. f. Membantu pegawai menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan. g. Membantu menangani konflik, sehingga mencegah stress dan tensi tinggi. h. Membantu meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja. 2. Bagi individu: a. Membantu membuat keputusan dan pemecahan masalah secara lebih baik. b. Internalisasi dan operasionalisasi motivasi kerja, prestasi, tumbuh, tanggung jawab dan kemajuan. c. Mempertinggi rasa percaya diri dan pengembangan diri. d. Membantu mengurangi rasa takut dalam menghadapi tugas baru.

2.4.3 Penanganan Teknis