27 dan negatif. Respon tersebut mengandung pilihan preferensi berupa rasa suka atau
tidak suka terhadap suatu obyek.
2.1.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pendapat
Berikut ini adalah beberapa pernyataan tentang pendapat publik yang tercantum pada Jurnal American Behavioral Scientist 1960 yang berjudul Public
Opinion as the Subject of Social Science Research yang dipublikasikan dalam htthp:abs.sagepub.com.
Durant, seorang Direktur Riset Opini Publik pada British Insitute menjelaskan bahwa pendapat publik adalah sesuatu yang tidak berbentuk dan pasti
dihadapi manusia. Manusia akan berpaling pada pendapat yang lebih mudah untuk dipahaminya. Sementara Wilhelm Hennis mengatakan bahwa pendapat publik
bukanlah suatu hasil yang terukur. Artinya Duran menyatakan bahwa pendapat publik ada ukurannya yaitu manusia akan menyatakan sesuatu yang mudah dipahaminya,
sedang Hennis menyatakan pendapat publik tidak ada ukurannya. Salah satu usaha untuk menjelaskan dan menggambarkan pendapat umum
dibuat oleh Erich Peter Neumann dan Elisabeth Nolle. Mereka menyatakan bahwa pendapat umum adalah satu fenomena alamiah yang mendekati bidang kekuasaan
atau bidang lain. Penggambaran kategori-kategori fisik tidak dapat dilakukan untuk menggambarkan suatu peristiwa sosial tetapi hanya akan mengaburkan masalah
penting ini. Analisis tentang substansi opini publik diperkenalkan oleh Hegel di dalam
Filosofi Hukumnya: substansi dari kebebasan hukum formal adalah bahwa setiap
28 individu melakukan penilaian dan memberi nasehat
.
Hegel berpendapat bahwa pendapat publik adalah satu ungkapan tentang apa yang diinginkan dan dipikirkan
oleh seseorang. Gabriel Tarde, seorang pendiri sekolah psikologi mengatakan pendapat
umum sebagai suatu aspek yang spesifik dari semangat sosial, tradisi lainnya dan pemikiran teoritis. Tradisi adalah kumpulan dari pendapat-pendapat sebelumnya.
Pemikiran teoritis atau kecerdasan sosial, terdiri dari beberapa hal yang rasional, kadang-kadang penilaian berasal dari mereka yang setuju atau berlawanan dengan
pendapat umum. Hegel mempunyai pendapat yang berlawanan dengan pandangan umum
tentang pendapat publik. Ia menghilangkan gagasan riset pendapat publik karena ketidakhadiran fakta-fakta yang muncul dan hubungan alami dari pendapat publik.
Menutut Tarde, pendapat Hegel melibatkan aspek sosial, tradisi dan kecerdasan. Baik Hegel dan Tarde mengatakan pendapat publik berasal dari ilmu sosial modern, yaitu
psikologi sosial. Psikologi sosial bukanlah pemikiran murni tetapi mewakili kumpulan emosi, ide-ide, cerminan, ilusi-ilusi, dan kesalahan. Ada peranan aspek
psikologi sosial dalam sintesis pendapat. Pendapat umum tidak semata-mata berasal dari perasaan simpati dan antipati
tetapi berasal dari fakta-fakta yang dapat diawasi dan satu keyakinan yang mampu menjelaskan secara teoritis, untuk manyatukan penilaian-penilaian yang berbeda dari
kenyataan sosial. Hal ini merupakan dasar bagi publik riset dalam psikologi sosial, yaitu adanya kesadaran dari masyarakat dalm kehidupan sehari-hari.
29 Noyes 1954 dalam Destanto 2004: 46 mengatakan tingkatan atau status
sosial ekonomi yang berbeda berupa pendidikan, pekerjaan dan penghasilan dapat memberikan perbedaan bagi setiap individu dalam menilai suatu obyek yang
dirasakan dengan penilaian yang berbanding lurus maupun terbalik dengan status yang dimiliki serta dipengaruhi oleh lingkungannya. Penilaian terhadap suatu obyek
yang diamati juga dapat berbeda karena pengaruh pengalaman maupun pemahaman terhadap obyek yang dirasakan akibat lamanya masyarakat tersebut menetap dalam
suatu lokasi Hintzman, 1978 dalam Destanto, 2004: 46. Dari beberapa teori di atas dapat disimpulkan faktor-faktor yang
mempengaruhi pendapat yaitu: pemahaman, pemikiran, pengalaman, lingkungan, status sosial ekonomi tingkat pendidikan, tingkat penghasilan, jenis pekerjaan dan
lain-lain serta lamanya individu tinggal di suatu lokasi. Berdasarkan faktor tersebut, maka variabel yang mempengaruhi latar belakang seseorang dalam mengemukakan
pendapatnya terhadap pelayanan air bersih adalah: a. Pekerjaan, menentukan tingkat pemahaman dan pengalaman seseorang.
b. Pendidikan, menentukan tingkat pemahaman, pengetahuan dan status sosial seseorang.
c. Penghasilan, menentukan status ekonomi seseorang dan jumlah pemakaian air. d. Lama berlangganan, menentukan pengalaman seseorang dan juga menunjukkan
lamanya individu tinggal di suatu lokasi. e. Jumlah penghuni rumah, menentukan keadaan lingkungan rumah dan jumlah
pemakaian air.
30 f.
Jumlah sumber air, menentukan pemahaman dan pengalaman seseorang dalam pelayanan yang diterimanya.
2.2 Pelayanan Publik dan Kualitasnya