Analisis Korelasi Teknik Analisis

17 sangat cocok digunakan untuk skor berbentuk skala misal 1 – 4 atau 1 – 5 atau skor rentangan 0 – 20, 0 – 50. Rumus realibilitas dengan metode Alpha menurut Arikunto dalam Priyatno 2008: 25 adalah: » » ¼ º « « ¬ ª » ¼ º « ¬ ª ¦ 2 1 2 11 1 1 V V b k k r . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3 Keterangan: r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan ™ı b 2 = jumlah varian butir Ȉ ı 1 2 = varian total Dalam Sujianto 2007: 91 – 92, Triton menyatakan bila nilai Alpha Cronbach 0,61 – 0,80 berarti instrumen tersebut reliabel dan 0,80 sangat reliabel. Adapun Nugroho menyatakan reliabilitas suatu varibel dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbach 0,60. Demikian juga, Suyuthi menyatakan bahwa kuesioner dinyatakan reliabel jika mempunyai nilai koefisien alpha 0,6.

1.6.5 Analisis Korelasi

Dalam menguji hubungan antara variabel latar belakang pelanggan dengan pendapatnya mengenai pelayanan PDAM akan dilakukan dengan menggunakan analisis korelasi dengan bantuan SPSS versi 16. Dalam penelitian ini akan digunakan analisis korelasi Pearson Product Moment dan Rank Spearman. Adapun untuk jenis korelasi menggunakan korelasi bivariat, yaitu korelasi antara satu variabel bebas dan satu variabel tergantung. Menurut Sarwono 2006: 81, korelasi Pearson Product Moment digunakan untuk mengetahui ada dan tidaknya dua variabel, yaitu variabel bebas dan variabel 18 terikat yang berskala interval – SPSS menyebutnya scale. Adapun korelasi Rank Spearman digunakan untuk data yang berskala ordinal. Korelasi dapat menghasilkan angka positif + atau negatif -. Jika korelasi menghasilkan angka positif maka hubungan kedua variabel bersifat searah. Searah artinya bila variabel bebas besar maka variabel terikatnya juga besar. Jika korelasi menghasilkan angka negatif maka hubungan kedua variabel bersifat tidak searah. Tidak searah artinya bila variabel bebas besar maka variabel terikat menjadi kecil. Masih menurut Sarwono 2006: 82 – 87, angka korelasi berkisar antara 0 sampai dengan 1. Ketentuannya jika angka mendekati satu maka hubungan kedua variabel semakin kuat. Jika angka korelasi mendekati nol maka hubungan kedua variabel semakin lemah. Pedoman untuk memberikan interprestasi koefisien korelasi adalah sebagai berikut Sugiyono, 2008: 184: x 0,00 – 0,199 : sangat lemah x 0,20 – 0,399 : lemah x 0,40 – 0,599 : cukup x 0,60 – 0,799 : kuat x 0,80 – 1,000 : sangat kuat

1.6.6 Teknik Analisis

Untuk menggambarkan teknik anlisis yang dipakai maka setiap kajian akan disusun dalam sebuah matrik. Lingkup materi yang dibahas dalam penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Pelayanan PDAM Way Rilau berdasarkan pendapat pelanggan. Analisis dilakukan dengan distribusi frekuensi untuk data nominal dan ordinal serta analisis deskripsi untuk data rasio. Data distribusi frekuensi diurutkan 19 dari frekuensipersentase yang terbesar hingga yang terkecil, sehingga lebih mudah untuk dianalisis. TABEL I.3 MATRIK KAJIAN PELAYANAN PDAM BERDASARKAN PENDAPAT PELANGGAN KAJIAN VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA PARAMETER Pelayanan PDAM berdasarkan pendapat pelanggan 1. Kualitas Air Kuesioner tentang kualitas air 1. Berbau, berasa dan berwarna 2. Berbau, berasa atau berwarna 3. Tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna 4. Tidak berbau, tidak berasa, tidak berbau dan langsung dapat diminum 2. Kuantitas air Kuesioner tentang kuantitas air 1. 0,18 m3orgbln 2. 0,18 – 0,224 m3orgbln 3. 0,224 m3orgbln 3. Kontinuitas air Kuesioner tentang kontinuitas air 1. Tidak mengalir 1 hari 2. Mengalir 24 jam sehari 3. Mengalir 24 jam hari 4. Peneraan meter Kuesioner tentang peneraan meter 1. Tidak pernah ditera 2. Tidak ditera dalam tahun ini 3. Ditera dalam tahun ini 4. Selalu ditera setiap tahun 5. Kecepatan penyam- bungan Kuesioner tentang kecepatan penyambungan 1. 18 hari kerja 2. 13 - 18 hari kerja 3. 7 – 12 hari kerja 4. 1 – 6 hari kerja 6. Kemampuan penanganan pengaduan Kuesioner tentang kemampuan penanganan pengaduan 1. Lambat dan tidak ramah 2. Lambat atau tidak ramah 3. Cepat dan ramah 4. Sangat cepat dan sangat ramah 7. Kemudahan pelayanan Kuesioner tentang tempat pelayanan dan waktu antri Fasilitas pembayaran 1. Sangat tidak memuaskan 2. Tidak memuaskan 3. Sangat memuaskan 4. Sangat tidak memuaskan Waktu Antri 1. 30 menit 2. 21 – 30 menit 3. 11 – 20 menit 4. 0 – 10 menit Sumber: Hasil Olahan, 2008 20 2. Hubungan latar belakang pelanggan terhadap pendapatnya Menganalisis hubungan antara pendapat pelanggan terhadap pelayanan PDAM dengan latar belakangnya. Analisis yang digunakan adalah analisis korelasi bivariat. TABEL I.4 MATRIK HUBUNGAN LATAR BELAKANG PELANGGAN TERHADAP PENDAPATNYA PENDAPAT TENTANG KUANTITAS AIR BERSIH LATAR BELAKANG PELANGGAN 1 2 3 4 Pendidikan Penghasilan Lama Berlangganan Jumlah Penghuni Rumah Jumlah Sumber Air Utama Golongan Tarif Air Sumber: Hasil Olahan, 2008 3. Pelayanan PDAM Way Rilau berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 47 tahun 1999, Permenkes No. 416 tahun 1990 dan kajian Puslitbang Departemen Pekerjaan Umum tahun 19992000 TABEL I.5 MATRIK KAJIAN PELAYANAN PDAM BERDASARKAN STANDAR KAJIAN VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA PARAMETER Standar Kepmendagri dan Dep. PU 1. Kualitas Air Laporan PDAM berdasarkan hasil laboratorium Kriteria air minum sesuai Permenkes No. 416PerMenKesX1990 tentang Pedoman Kualitas Air meliputi sifat fisik, kimia dan biologi. Lanjut ke halaman 21 21 Lanjutan Tabel I.1 halaman 20 KAJIAN VARIABEL INDIKATOR SUMBER DATA PARAMETER 2. Kuantitas air Laporan PDAM berdasarkan jumlah pemakaian air Kajian Puslitbang Permukiman Dep. PU th 19992000. Kota Bandar Lampung kategori kota sedang, maka kebutuhan air bersihnya adalah 0,18 – 0,224 m3oranghari. 3. Kontinuitas air Laporan PDAM ber- dasarkan kontinuitas air hari Air mengalir selama 24 jam dalam sehari 4. Peneraan meter Laporan PDAM Berdasarkan meter air yang telah ditera Persentase dari Jml pelanggan yang meter airnya diteraJml total pelanggan x 100. Kriteria: 0 - 10, 10 - 20, 20 - 25, 25 5. Kecepatan penyambungan Laporan PDAM berdasarkan data penyambungan Jangka waktu dari pembayaran sampai sambungan terpasang. Maksimal 6 hari kerja 6. Kemampuan penanganan pengaduan Laporan PDAM ttg jumlah pengaduan Persentase dari jml pengaduan yang selesai ditanganijml total pelanggan x 100. Kriteria : 80 dan = 80 7. Kemudahan pelayanan Data PDAM ttg ketersediaan service point di luar kantor pusat. Ketersedian service point di luar kantor pusat. Kriteria: tidak tersedia dan tersedia Sumber : Kepmedagri 471999, Permenkes 416 th 1990 dan Kajian Puslitbang Dep. PU th 19992000 4. Perbedaan antara pelayanan PDAM berdasarkan standar pelayanan air bersih dan pendapat pelanggan. Menghitung jumlah pendapat pelanggan berdasarkan variabel pelayanan. Hasilnya dipersentasekan dalam bentuk sebaran distribusi frekuensi, seperti dalam matrik di bawah ini. Kemudian dianalisis perbedaan distribusi frekuensinya. 22 TABEL I.6 MATRIK PERBEDAAN STANDAR PELAYANAN AIR BERSIH DAN PENDAPAT PELANGGAN VARIABEL INDIKATOR PELAYANAN PDAM STANDAR PELAYANAN PENDAPAT PELANGGAN 1. Kualitas Air 2. Kuantitas air 3. Kontinuitas air 4. Peneraan meter 5. Kecepatan penyambungan 6. Kemampuan penanganan pengaduan 7. Kemudahan pelayanan Sumber: Hasil Olahan, 2008 5. Permasalahan-permasalahan yang ada di PDAM Way Rilau dalam rangka memenuhi standar kebutuhan air bersih. Permasalahan dibagi dalam tiga aspek, yaitu sumber daya air, sumber daya manusia dan penanganan teknis. TABEL I.7 MATRIK PERMASALAHAN PDAM VARIABEL INDIKATOR PERMASALAHAN 1. Sumber Daya Air 1. Krisis kuantitas air 2. Berkurangnya kualitas air 3. Kurangnya kontinuitas air 2. Sumber Daya Manusia 1. Peningkatan pendidikan dan keterampilan 2. Peningkatan etika kepada pelanggan 3. Teknis 1. Tingginya kebocoran air 2. Peneraan meter 3. Kemudahan pelayanan Sumber: Hasil Olahan, 2008

1.7 Sistematika Penulisan