60 melayani kebutuhan air bersih dibagi ke dalam zona pelayanandistribusi. Setiap
zona distribusi dilayani oleh reservoir distribusi seperti terlihat dalam Daftar Lampiran.
3.3.1 Pelanggan Air Bersih
Perkembangan pelanggan domestik dan total pelanggan tahun 2002 – 2007 ditunjukkan dalam Gambar 3.2 .
29.015 32.931
29.310 33.265
29.310 33.265
29.433 33.402
29.253 33.199
29.087 32.989
- 10.000
20.000 30.000
40.000
Jumlah Pelanggan
Jiwa
2002 2003
2004 2005
2006 2007
Tahun
Domestik T O T A L
Sumber: PDAM Way Rilau, 2008
GAMBAR 3.2 JUMLAH PELANGGAN TAHUN 2002 – 2007
Pada Gambar 3.2 tersebut dapat dilihat bahwa jumlah pelanggan domestik setiap tahunnya merupakan kelompok pelanggan terbanyak karena mencapai ± 88
dari total pelanggan. Pertambahan dan penurunan total pelanggan berjalan seiring dengan pertambahan dan penurunan pelanggan domestik, sehingga dapat dikatakan
61 bahwa pertumbuhan pelanggan domestik sangat mempengaruhi total pelanggan.
Pertumbuhan pelanggan domestik selama 5 tahun terakhir dapat dilihat dalam Gambar 3.3.
1,02
0,00 0,42
-0,61 -0,57
-0,75 -0,50
-0,25 0,00
0,25 0,50
0,75 1,00
1,25
Pertumbuhan Pelanggan
2003 2004
2005 2006
2007
Tahun
Sumber: PDAM Way Rilau, 2008
GAMBAR 3.3 PERTUMBUHAN PELANGGAN DOMESTIK TAHUN 2003 – 2007
Bila dicermati, jumlah pelanggan domestik cenderung bertambah pada 3 tahun pertama, kecuali tahun 2004 yang tidak mengalami kenaikan 0. Pada 2
tahun terakhir terjadi penurunan jumlah pelanggan. Kenaikan jumlah pelanggan dari tahun 2002-2007 hanya sebesar 0,25 akibat penurunan jumlah pelanggan dalam
tahun 2006 dan 2007. Kecenderungan penurunan pelanggan mulai tahun 2006 diakibatkan oleh ketidakpuasan dengan pelayanan PDAM Way Rilau terutama
masalah kontinuitas air. Mereka yang kesulitan mendapat air karena titik tekan airnya rendah memilih berhenti sebagai pelanggan dan memilih sumber air lain
62 seperti sumur bor sebagai sumber air bersih. Untuk masyarakat menengah ke bawah,
bila mereka tidak mampu membuat sumur bor sendiri maka mereka bergotong royong dengan para tetangga untuk membuat sumur bor seperti yang terjadi di Jalan
Palapa Kelurahan Labuhan Ratu dan Perumnas Way Halim Kelurahan Kedaton.
3.3.2 Zona Pelayanan Air Bersih Kota Bandar Lampung
Untuk mengatur pelayanan distribusi air kepada pelanggan dilakukan dengan cara membagi wilayah Kota Bandar Lampung ke dalam zona pelayanan.
Zona pelayanan ini dilakukan berdasarkan dari letak dan ketinggian daerah pelayanan. Hal ini perlu diatur mengingat wilayah Kota Bandar Lampung merupakan
daerah yang berbukit. Ada 6 zona pelayanan yang ada, yaitu zona 300, zona 231, zona 185, zona 145, zona 108, zona 75 dan zona 120. Nama zona diambil dari letak
ketinggian reservoir di zona tersebut dari permukaan laut. Selengkapnya mengenai zona pelayanan dapat dilihat pada Lampiran Data.
Dari Gambar 3.4 dan Lampiran Data terlihat bahwa jumlah pelanggan domestik sebesar 29.097 unit atau 88 dari total pelanggan, sedangkan pelanggan
non domestik mencapai 3.902 unit 12. Ada tiga kecamatan yang masuk dalam dua zona, seperti Kedaton zona 185 dan 145, Tanjung Karang Barat zona 231 dan
185 dan Teluk Betung Utara zona 108 dan 145. Ini artinya dalam kecamatan itu ada kelurahan yang dilayani oleh zona yang berbeda. Hal tersebut terjadi karena letak
kelurahan tersebut dari reservoir dan ketinggiannya dari permukaan laut.
63
64 Adapun zona yang paling sedikit sambungannya adalah zona 120 yang
melayani Perumahan Way Kandis Kecamatan Tanjung Senang dengan sambungan domestik 522 unit 1,79 dan nondomestik 5 unit 0,13. Zona 145 memiliki
distribusi paling sibuk karena melayani daerah yang masuk dalam 6 kecamatan Teluk Betung Utara, Tanjung Karang Pusat, Kedaton, Sukarame, Sukabumi dan
Tanjung Karang Timur dan melayani sambungan sebanyak 10.536 unit domestik 36,22 dan 1.823 unit nondomestik 46,72.
3.4 Kondisi Pelayanan Operasional PDAM Way Rilau