120 karyawan diperlakukan dengan baik maka mereka akan memperlakukan pelanggan
dengan baik juga.
4.5.5. Kecepatan Penyambungan
Beberapa masalah mengenai terlambatnya penyambungan baru diungkapkan di bawah ini:
“Kalau masalah penyambungan baru, dulukan namanya proyek. Jadi kalau ada 12.000 pelanggan, stok kita juga tersedia 12.000 pelanggan. Kalau
sekarang anggaran ngepress. Jadi, belanja disesuaikan keadaan.” [017-1]
“Penyambungan baru jika lebih dari 7 ha ri itu karena keterlambatan material di gudang atau material sedang kosong. Stok ada langsung kita pasang,
kalau tidak ada ya mundur beberapa hari. Seharusnya bagian gudang itu melaporkan ke perencanaan kemudian ke bagian penyambungan baru
berapa stok yang tersedia sehingga bisa dipasang untuk sekian pelanggan.” [045-1]
Berdasarkan keterangan tersebut, perlu komunikasi di antara unit kerja PDAM. Harus ada kejelasan jumlah barang untuk penyambungan baru, sehingga
jelas berapa pelanggan yang dapat dilayani. Penyambungan baru tidak dilayani jika barang di gudang tidak cukup untuk melakukan penyambungan, sehingga target
pemasangan penyambungan baru selama 6 hari kerja akan dapat terealisasi.
4.5.6. Fasilitas Loket Pembayaran Rekening
Mulanya kerjasama pembayaran rekening air bersih dengan pihak bank, terutama Bank Pembangunan Daerah dikarenakan untuk saling membantu antara
lembaga yang dikelola oleh Pemerintah Daerah. “Dulu itu ada edaran dari Gubernur karena BPD itu dalam keadaan kritis,
makanya kita kerjasama dengan BPD dan setorannya juga ke BPD. Kalau
121 ke depan ya kita pakai loket Kantor Pos, setorannya tetap ke BPD. Kan
tidak jadi masalah itu.” [033-1] Berdasarkan hasil survei, yang banyak dikeluhkan responden adalah
minimnya fasilitas yang ada di loket pembayaran seperti tempat duduk, ruang tunggu dan tempat parkir. Bahkan ada loket yang tidak punya tempat parkir khusus,
sehingga menggunakan badan jalan seperti yang terjadi di loket Bank Lampung Ikan Pari dan Swamitra Pasar Koga. Kesulitan pelanggan lainnya adalah sistem
pembayaran yang tidak online. Jadi pelanggan hanya bisa membayar di satu loket pembayaran.
“Kalau loket yang ada dikatakan minim fasilitas itu kita terima. Kalau lokasi loket itu yang menentukan pihak bank. Ke depan kita akan bekerjasama
dengan kantor pos. Ini karena sistemnya sudah online dan proses transfer lebih cepat. Kantor pos kan hampir di setiap kecamatan ada. Setiap
pelanggan nantinya bisa membayar di loket mana saja karena sudah online, tidak seperti sekarang.” [031-1]
Ada 13 loket kantor pos di Kota Bandar Lampung yang tersebar hampir di 13 kecamatan. Setiap kantor pos memiliki fasilitas yang standar seperti ruang tunggu,
tempat duduk dan tempat parkir, sehingga bisa dijadikan alternatif untuk tempat pembayaran ke depan.
Untuk memudahkan pelanggan mengadukan masalahnya sebaiknya PDAM membuka pesawat telepon khusus untuk pengaduan, tidak bergabung dengan bagian
informasi. Selain itu, bisa menampung pengaduan melalui sarana sms dan internet. Hal ini merupakan sarana bagi PDAM dalam memberikan kemudahan pelayanan.
122
4.6. Temuan Penelitian