Sistem Penyediaan Air Bersih

33

2.3.1 Sistem Penyediaan Air Bersih

Ada empat komponen utama penyediaan air bersih yaitu unit pengumpul intake air baku, unit pengolahan air sistem produksi, jaringan transmisi dan jaringan distribusi Noerbambang dan Morimura, 1985: 11 seperti yang diterangkan dalam Gambar 2.1. b a a a Sumber air baku 1 2 3 c Sumber: Noerbambang dan Morimura, 1985: 11 GAMBAR 2.1 SISTEM PENYEDIAAN AIR BERSIH Keterangan: a Jaringan transmisi b Jaringan distribusi c Pelanggan 1 intake badan pengambil air baku 2 IPA Instalasi Pengolah Air 3 Reservoir Adapun fungsi dari keempat komponen utama jaringan air bersih itu, yaitu: 1. Unit Pengumpul Intake Air Baku Unit pengunpul intake air baku berguna untuk menangkap mengumpulkan air yang berasal dari sumber air baku untuk dapat dimanfaatkan. Menurut Nace 1976: 29 ada lima sumber mata air di perkotaan, yaitu: a. Air hujan, yaitu air hasil kondensasi uap air yang jatuh ke tanah; 34 b. Air tanah, yaitu air yang mengalir dari mata air, sumur artesis atau diambil melalui sumur buatan; c. Air permukaan, yaitu air sungai atau danau; d. Pengolahan air laut, atau air tanah payauasin; e. Hasil pengolahan air limbah. Air tanah dan air permukaan merupakan pilihan sumber air yang utama untuk dimanfaatkan diantara kelima sumber tersebut. Penyebabnya adalah kedua sumber tersebut mudah didapat, jumlahnya besar dan secara kualitas relatif lebih baik dan memenuhi syarat untuk dimanfaatkan sebagai air bersih. 2. Instalasi Pengolahan Air IPA Water Treatment Plant WTP Berfungsi untuk mengolah sumber air baku air sungai, danau, mata air dsb menjadi air bersih yang layak dikonsumsi oleh masyarakat. Hal-hal yang perlu dikontrol di sistem ini adalah kualitas air, konsumsi bahan-bahan kimia, penggunaan listrik dan pasokan air secara kontinyu Kodoatie dan Sjarief, 2005: 157. Menurut Sutrisno dan Suciati 2006: 52-60, unit-unit dalam IPA adalah: a. Bangunan Pengendap Pertama Berfungsi mengendapkan partikel-partikel padat dari sumber air baku dengan gaya gravitasi. Bila air bakunya cukup jernih dan sadah maka bangunan ini tidak diperlukan. b. Pembubuhan Koagulant Koagulant adalah bahan kimia yang berguna untuk menbantu pengendapan partikel-partikel kecil yang tidak dapat mengendap dengan sendirinya. Bahan yang dipergunakan sebagai koagulant adalah alumunium sulfat tawas. 35 c. Bangunan Pengaduk Cepat Berfungsi meratakan bahan kimia koagulant yang ditambahkan agar dapat bercampur dengan air secara baik, sempurna dan cepat. d. Bangunan Pembentuk Flok Flok adalah partikel padat yang lebih besar dan bisa mengendap secara gravitasi e. Bangunan Pengendap Kedua Berfungsi mengendapkan flok yang terbentuk pada bangunan pembentuk flok. f. Filter Saringan Bak filter berfungsi menyaring air dari kemungkinan masih terdapatnya flok-flok maupun bahan tersuspensi lainnya. 3. Sistem jaringan transmisi Merupakan sistem transportasi air baku ke sistem pengolahan atau sistem transportasi air bersih dari sistem pengolahan air baku IPA ke tempat penampungan reservoir. Cara pengangkutannya dengan cara gravitasi atau dengan pemompaan. 4. Sistem jaringan distribusi Adalah sistem penyaluran air bersih dari reservoir sampai ke daerah-daerah pelayanan. Sistem distribusi merupakan sistem yang paling penting dalam penyediaan air bersih. Hal ini mengingat baik buruknya sistem pelayanan air bersih dinilai dari baik tidaknya sistem distribusi, artinya masyarakat hanya tahu air sampai ke pelanggan dan masyarakat tidak melihat bagaimana prosesnya. Menurut CV Kreasi Cipta 2003: 39 ada beberapa perlengkapan pipa yang digunakan dalam jaringan distribusi, yaitu: 36 a. Katup Valve Berfungsi membukamenutup aliran air dalam pipa. b. Check Valve Berfungsi mencegah aliran balik. c. Air Valve Katup Udara Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terperangkap dalam pipa. d. Wash Out Blow Off Berfungsi mengeluarkan lumpur atau endapan yang terperangkap di dasar pipa. e. Hidran Kebakaran Berfungsi sebagai tempat pengambilan air oleh mobil pemadam kebakaran. f. Meter Induk Berfungsi mengetahui banyaknya air yang harus didistribusikan dari reservoir. g. Hydrophor Berfungsi sebagai reservoir penyeimbang bila sistem pengaliran didistribusi dengan pemompaan. h. Pressure Reducing Valve Berfungsi mengurangi tekanan secara otomatis dan dapat diatur pengurangannya sampai dengan tekanan yang dikehendaki. Dalam sistem distribusi ini beberapa hal harus diperhatikan Noerbambang dan Morimura, 1985: 32, yaitu: 1. Sampai ke pengguna dengan kualitas baik dan tidak terkontaminasi kualitas air. 2. Memenuhi kebutuhan pelanggan setiap saat dan dalam jumlah cukup kontinuitas dan kuantitas air. 37 3. Sistem tersebut dirancang untuk menghindari kebocoran. Menyangkut efektifitas pelayanan dan efisiensi pengelolaan tingkat kehilangan air kebocoran 4. Tekanan air menjangkau daerah pelayanan walau kondisi air bersih sangat kritis kondisi topografi karakteristik fisik

2.3.2 Kebutuhan Air Bersih Domestik Rumah Tangga