Tabel 19. Jumlah alat tangkap perikanan pelagis di Kota Sorong tahun 2006 Kantor Perikanan Kota Sorong, 2007
Distrik No
Alat tangkap
Sorong Barat
Sorong Timur
Sorong Sorong kepulauan
Sorong Utara
Jumlah
1 Pancing tuna
324 97 198 213 - 832
2 Pancing tonda
211 126 138 87 - 562
4 Jaring insang
284 161 90 -
- 535
5 Bagan perahu
18 16 7 -
- 41
4.5.3 Armada
Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kota Sorong selama kurun waktu 2002 - 2006 menunjukkan adanya fluktuasi Gambar 15. Pada tahun
2004 jumlah armada penangkapan ikan menurun sebesar 17.38. Hal ini disebabkan karena pada tahun 2004 data perikanan masih belum akurat
sehubungan dengan masih dilakukan pembenahan data karena adanya pemekaran wilayah Kota dan Kabupaten Sorong.
Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan dalam kurun waktu 2002 - 2006 dapat dilihat pada Tabel 20.
Tabel 20. Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kota Sorong tahun 2002 – 2006 Kantor Perikanan Kota Sorong, 2007
Uraian Tahun No
2002 2003
2004 2005 2006
1 Perahu tanpa motor
681 692
564 763
763 2
Perahu motor tempel 221
219 180
305 312
3 Perahu motor dalam
28 28
28 28
47 4 Kapal
motor 24
22 22
27 31
Jumlah 954 961
794 1123
1153 Perkembangan
0.73 -17.38
41.44 2.67
Gambar 15 Perkembangan jumlah armada penangkapan ikan di Kota Sorong tahun 2002 – 2006.
Sampai dengan tahun 2006, armada penangkapan ikan yang digunakan oleh nelayan masih didominasi oleh perahu tanpa motor sebesar 69.47. Sedangkan
perahu motor tempel tercatat hanya 24.81 serta jumlah yang paling sedikit adalah 3.19 untuk perahu motor dalam dan 2.53 untuk kapal motor.
Komposisi jenis armada penangkapan ikan di Kota Sorong dapat dijelaskan pada Gambar 16.
200 400
600 800
1000
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun Ju
m la
h pe
ra hu
Perahu tanpa motor Perahu motor tempel
Perahu motor dalam Kapal motor
Gambar 16 Komposisi jenis armada penangkapan ikan di Kota Sorong tahun 2006.
Kondisi tersebut dapat memberikan informasi bahwa sebagian besar yaitu 94.3 dari jumlah armada di Kota Sorong adalah armada yang digunakan oleh
nelayan dengan alat penangkapan ikan yang masih sederhana dan daerah penangkapan paling jauh sekitar 20 mil laut. Jenis armada perahu tanpa motor dan
perahu motor tempel digunakan oleh nelayan-nelayan lokal maupun nelayan pendatang. Sedangkan jenis armada yang lebih besar seperti motor dalam dan
kapal motor dimiliki oleh nelayan-nelayan pendatang yang berasal dari Sulawesi Selatan.
4.5.4
Nelayan dan rumah tangga perikanan RTP
Sesuai dengan kondisi geografis wilayah Kota Sorong yang dikelilingi oleh laut dan pulau-pulau didukung dengan tersedianya sumberdaya perikanan, maka
penduduk yang mendiami di sekitar wilayah pesisir dan kepulauan melakukan usaha perikanan sebagai matapencaharian pokok. Usaha yang dilakukan oleh
nelayan bervariasi, namun sebagian besar skala usaha masih terbatas hanya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Perkembangan jumlah RTP dan nelayan
lebih jelasnya dapat disajikan dalam bentuk diagram batang seperti pada Gambar 17.
69.47 24.81
3.19 2.53
Perahu tanpa motor Perahu motor tempel
Perahu motor dalam Kapal motor
Gambar 17 Perkembangan jumlah RTP dan nelayan di Kota Sorong tahun 2002 – 2006.
Jumlah nelayan dan rumah tangga perikanan RTP di Kota Sorong dari tahun ke tahun dalam kurun waktu 2002-2006 menunjukkan peningkatan.
Perkembangan jumlah nelayan selama tahun 2002-2006 adalah rata-rata 15,06 per tahun sedangkan jumlah RTP rata-rata 47,53 per tahun. Data jumlah nelayan
dan RTP Kota Sorong disajikan pada Tabel 21. Tabel 21. Jumlah rumah tangga perikanan RTP dan nelayan di Kota Sorong
dan perkembangannya dari tahun 2002 – 2006 Kantor Perikanan Kota Sorong, 2007
Uraian Tahun
2002 2003 2004 2005 2006 Rumah Tangga
Perikanan 380 624
788 808
814 Nelayan 1410
1872 2252
2347 2416
Perkembangan RTP
64.21 26.28
25.38 74.25
Nelayan 32.77
20.29 4.22
2.94
500 1000
1500 2000
2500 3000
2002 2003
2004 2005
2006
Tahun Ju
m lah
R T
P , o
ran g
Rumah Tangga Perikanan Nelayan
5 HASIL PENELITIAN
5.1 Keragaan Unit Penangkapan Ikan Pelagis