5 Untuk aspek biologi, penilaian dilakukan secara subjektif sedangkan untuk
aspek teknik, sosial dan ekonomi, penilaian diberikan berdasarkan nilai tertinggi sampai yang terrendah secara objektif sesuai dengan nilai yang
diperoleh.
6 Untuk menyeragamkan nilai-nilai yang berbeda, maka dilakukan standarisasi
dengan menggunakan comparative performance index CPI. Caranya adalah dengan menentukan nilai minimum pada setiap lajur setiap status situasi, dan
menetapkan nilai minimum tersebut = 100. Menurut Marimin 2004, metode
comparative performance index CPI dirumuskan sebagai berikut :
{ }
{ }
∑
= +
+
= =
= =
n j
x j
i j
i
Iij Ij
Pj x
Aij Iij
Xij X
A Xij
x Xij
Aij
1 100
. 1
. 1
min min
100 min
Keterangan : Aij = Nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j Xijmin = Nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j
A
i+1.j
= Nilai alternatif ke-i+1 pada kriteria ke-j X
i+1.j
= Nilai alternatif ke-i+1 pada kriteria awal ke-j Pj
= Bobot kepentingan kriteria ke-j Iij
= Indeks alternatif ke-i Ii
= Indeks gabungan kriteria pada alternatif ke-i i
= 1,2,3,........,n j = 1,2,3,........,m
Berdasarkan standarisasi terhadap kriteria biologi, teknis, sosial dan ekonomi pada teknologi alat tangkap yang diteliti, maka akan diperoleh nilai-
nilai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Jenis alat tangkap yang memiliki nilai yang tertinggi adalah yang paling tepat guna dan pengembangannya perlu
dilakukan dalam rangka pemanfaatan sumberdaya secara optimal dan berkelanjutan.
3.4.5 Analisis fungsi produksi
Untuk menganalisis fungsi produksi perikanan pelagis di Kota Sorong digunakan pendekatan model fungsi produksi dengan regresi berganda
Soekartawi, 1990. Analisis regresi berganda menggunakan Software Minitab 14. Fungsi produksi adalah hubungan fisik antara masukan produksi input dan
produksi output. Tujuan dari analisis fungsi produksi adalah menginginkan informasi sumberdaya yang terbatas seperti investasi, tenaga kerja dan lain-lain
dapat dikelola dengan baik, agar produksi maksimum dapat diperoleh. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang melibatkan dua
atau lebih variabel, dimana variabel yang satu disebut dengan variabel dependen yang dijelaskan oleh Y dan yang lain disebut variabel independen yang
menjelaskan X. Penyelesaian hubungan antara Y dan X adalah dengan cara regresi yaitu
variasi dari Y akan dipengaruhi oleh variasi dari X. Analisis fungsi produksi menggunakan persamaan regresi linier berganda yang dituliskan secara matematis
sebagai berikut Walpole, 1992 : Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ …….. b
n
X
n
Keterangan : Y = Nilai variable tak bebas a = intersept
b = koefisien regresi X = Variable bebas
n = Jumlah variable Variabel-variabel yang ditentukan dan diukur di lapangan adalah :
1Variabel tak bebas yaitu hasil tangkapan Y. Hasil tangkapan yang dimaksud adalah jumlah hasil tangkapan yang diperoleh dalam satu tahun. Satuan
ukuran yang digunakan untuk keperluan analisis adalah kg. 2Variabel bebas yang diambil sebagai faktor-faktor teknis produksi dalam
penelitian ini yang dianggap sebagai parameter penentu didalam pengoperasian unit penangkapan ikan pelagis adalah sebagai berikut :
1 Ukuran kapalgross ton X
1
Ukuran perahu dinyatakan dalam gross tonnage GT, semakin besar GT maka semakin besar kapasitas muat perahu tersebut. Besarnya GT perahu akan
menentukan jarak operasi penangkapan ikan, karena dengan memperbesar GT memungkinkan perahu beroperasi lebih jauh dari pantai. Untuk mendapatkan
GT perahu digunakan rumus berikut Nomura and Yamazaki, 1977 :
GT = L x B x D x C x 0,353.
Keterangan L = Panjang perahu m B = Lebar perahu m
D = dalam perahu m C = konstanta bahan perahu fiber = 0,55.
2 Dimensi alat tangkap X
2
Dimensi alat tangkap yang diduga berpengaruh terhadap produksi adalah Panjang badan jaring untuk alat tangkap jenis jaring yang diukur adalah
jumlah piece yang digunakan. Jumlah piece yang digunakan akan mempengaruhi besar kecil biaya investasi dan besar kecilnya hasil tangkapan
yang diperoleh Ayodhyoa, 1981. Jumlah mata pancing diduga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produksi perikanan pelagis dengan alat
tangkap pancing tonda trolling lines. 3 Jumlah jam operasi X
3
Jumlah jam operasi yang dimaksud untuk jenis alat penangkapan dengan jaring merupakan perkalian antara lamanya perendaman jaring towing dalam
air dengan jumlah setting yang dilakukan dalam satu kali trip penangkapan. Dengan asumsi bahwa semakin lama jaring terendam dalam air towing,
maka hasil tangkapan semakin banyak pula. Setting yang dimaksud adalah penebaran jaring dalam satu operasi penangkapan. Penentuan setting dengan
menghitung berapa kali setting dilakukan selama satu trip operasi penangkapan. Sedangkan untuk alat penangkapan dengan pancing, jumlah jam
operasi adalah jumlah hari operasi dalam satu trip. 4 Tenaga kerja nelayan X
4
Tenaga kerja adalah setiap nelayan yang terlibat langsung di dalam usaha penangkapan ikan termasuk juru mudi.
Tahapan analisis untuk menentukan faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap peningkatan produksi ikan pelagis adalah :