3 Tidak membahayakan nelayan yang mengoperasikan menggunakan teknologi tersebut.
4 Menghasilkan ikan bermutu baik dan tidak membahayakan kesehatan konsumen.
5 Hasil tangkapan yang terbuang discards sangat minim. 6 Berdampak minimum terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati, tidak
menangkap species yang dilindungi atau terancam punah. 7 Diterima secara sosial, artinya di masyarakat nelayan tidak menimbulkan
konflik. Selain alat tangkap yang sudah ada untuk penangkapan ikan pelagis di Kota
Sorong, perlu dilakukan program-program untuk mempercepat pengembangan penangkapan ikan pelagis.
Program-program yang perlu dilakukan adalah antara lain : 1 Introduksi alat tangkap baru yang lebih produktif melalui penelitian-penelitian
teknologi penangkapan ikan pelagis yang ramah lingkungan dan sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat nelayan di Kota Sorong.
2 Untuk mengatasi permasalahan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, yang umumnya dilakukan untuk menangkap
jenis ikan pelagis kecil seperti, kembung Rastrelliger spp, selar Selar spp dan tembang Sardinella spp, perlu dilakukan pembinaan kepada masyarakat
dan alternatif pengganti alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Pengembangan alat tangkap yang berkelanjutan tidak hanya dilakukan
dengan mengintroduksi alat tangkap baru dengan inovasi teknologi yang baru, namun dapat dilakukan melalui pemilihan teknologi tepat guna pada teknologi
penangkapan ikan yang saat ini digunakan oleh nelayan.
6.2.3 Peningkatan kualitas sumberdaya nelayan dan aparat.
Status sosial yang relatif rendah bagi masyarakat nelayan di Kota Sorong adalah berkaitan dengan kualitas sumberdaya manusia yang relatif terbatas
menyebabkan terbatasnya kemampuan dan keahlian. Sehingga profesi sebagai nelayan selain karena turun temurun juga karena tidak ada pilihan yang lain
dengan segala keterbatasan yang dimiliki.
Program-program Pemerintah yang berkaitan dengan peningkatan sumberdaya manusia nelayan telah cukup banyak bahkan setiap tahun
dilaksanakan. Program-program peningkatan sumberdaya nelayan di Kota Sorong yang perlu dilakukan antara lain :
1 Penyelenggaraan pendidikan dan latihan serta sekolah lapang bagi nelayan di Kota Sorong dalam rangka peningkatan pengetahuan dan keterampilan di
bidang penangkapan ikan pelagis khusus bagan perahu, pancing tonda dan pancing tuna, sehingga produktivitas nelayan meningkat.
2 Penyelenggaraan pendidikan dan latihan kepada nelayan tentang agribisnis perikanan.
3 Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan teknis penangkapan ikan dan
agribisnis perikanan kepada petugas teknis dan penyuluh lapangan. 4 Pendampingan dan pembinaan secara kontinyu terhadap usaha penangkapan
ikan kepada kelompok-kelompok nelayan di Kota Sorong.
6.2.4 Peningkatan kelembagaan dan permodalan
Usaha penangkapan ikan pelagis yang dilakukan oleh nelayan di Kota Sorong, belum dapat berkembang baik karena beberapa kendala diantaranya
adalah selain keterbatasan kemampuan dalam manajemen usaha juga keterbatasan modal usaha. Kondisi demikian menyebabkan sebagian besar nelayan masih
terjerat dalam lingkaran tengkulak. Kesulitan memperoleh bantuan dana modal usaha nelayan, merupakan
kendala yang perlu dicari solusinya. Lembaga-lembaga perbankan yang ada, tidak dapat mengakomodir kebutuhan nelayan yang ada di Kota Sorong. Hal ini
disebabkan karena sebagaimana diketahui bahwa usaha perikanan merupakan usaha yang high risk, invisible dan highly perishable serta sulit diprediksi
sehingga pihak perbankan tidak dapat memberikan akses permodalan kepada nelayan. Lembaga keuangan lainnya seperti Koperasi yang ada di Kota Sorong
belum berkembang baik. Jalinan kemitraan yang saling menguntungkan antara nelayan dan
perusahaan perikanan atau pengusaha perorangan di Kota Sorong untuk
pengembangan perikanan pelagis seperti cakalang, tuna dan tenggiri sudah tercipta cukup baik namun belum tersentuh bagi seluruh nelayan.
Program-program dalam rangka peningkatan kelembagaan dan permodalan yang perlu dilakukan antara lain :
1 Melakukan pembinaan kepada nelayan dalam pembentukan kelompok-
kelompok usaha nelayan. Sehingga mempermudah akses kepada lembaga keuangan seperti koperasi atau perusahaan perikanan.
2 Menciptakan iklim usaha yang kondusif dalam rangka pengaturan sistem
kemitraan antara nelayan dan perusahaan perikanan atau pengusaha perorangan.
3 Mendorong tumbuhnya koperasi perikanan yang dapat memberikan akses bagi kebutuhan usaha nelayan.
4 Program-program pemberdayaan ekonomi masyarakat nelayan, melalui
pemberian bantuan modal kepada nelayan dengan dana bergulir serta pendampingan oleh tenaga yang profesional sesuai karakteristik daerah.
5 Program pengembangan usaha perikanan tangkap skala kecil melalui
penguatan manajemen dan kelembagaan usaha.
6.2.5 Peningkatan sarana dan prasarana penangkapan