dan pancing tuna yang diduga berpengaruh terhadap out put hasil tangkapan yang diperoleh dari kegiatan produksi.
Analisis fungsi produksi perikanan pelagis di Kota Sorong, dibutuhkan beberapa variabel produksi X yang diduga berpengaruh terhadap produksi atau
hasil tangkapan.
5.5.1 Bagan perahu boat liftnet
Faktor-faktor teknis produksi dari bagan perahu yang diduga berperan dalam usaha perikanan pelagis di Kota Sorong, antara lain : ukuran perahu X
1
dengan satuan Gross Tonage GT, luas jaring X
2
dengan satuan m
2
, jumlah jam operasi X
3
dengan satuan jam, jumlah lampu X
4
dengan satuan unit, jumlah tenaga kerja X
5
dengan satuan orang dan pengalaman X
6
dengan satuan tahun. Penyelesaian analisis fungsi produksi digunakan analisis regresi linier berganda..
Untuk menghindari model yang jauh menyimpang, maka tahap awal analisis regresi adalah dilakukan prediksi model dengan melihat model regresi dengan
menggunakan program Minitab 14. Model persamaan regresi untuk bagan perahu yang dihasilkan adalah :
Y = - 15778 + 125 X
1
+ 2.8 X
2
+ 54.9 X
3
+ 1044 X
4
+ 2649 X
5
+ 3 X
6
, dengan
nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 98,9. Hasil pengujian asumsi kenormalan residual data disajikan pada Gambar 37. Hasil pengujian terhadap
pengaruh variabel independen secara bersama-sama dapat dilihat pada Tabel 35.
Gambar 37 Distribusi normal residual persamaan regresi bagan perahu.
RESI 1 P
e rc
e n
t
0.04 0.03
0.02 0.01
0.00 -0.01
-0.02 -0.03
-0.04 -0.05
99 95
90 80
70 60
50 40
30 20
10 5
1 Mean
0.150 -3.10862E-15
StDev 0.01760
N 20
KS 0.084
P- Value
Probability Plot of RESI 1
Normal
dan pancing tuna yang diduga berpengaruh terhadap out put hasil tangkapan yang diperoleh dari kegiatan produksi.
Analisis fungsi produksi perikanan pelagis di Kota Sorong, dibutuhkan beberapa variabel produksi X yang diduga berpengaruh terhadap produksi atau
hasil tangkapan.
5.5.1 Bagan perahu boat liftnet
Faktor-faktor teknis produksi dari bagan perahu yang diduga berperan dalam usaha perikanan pelagis di Kota Sorong, antara lain : ukuran perahu X
1
dengan satuan Gross Tonage GT, luas jaring X
2
dengan satuan m
2
, jumlah jam operasi X
3
dengan satuan jam, jumlah lampu X
4
dengan satuan unit, jumlah tenaga kerja X
5
dengan satuan orang dan pengalaman X
6
dengan satuan tahun. Penyelesaian analisis fungsi produksi digunakan analisis regresi linier berganda..
Untuk menghindari model yang jauh menyimpang, maka tahap awal analisis regresi adalah dilakukan prediksi model dengan melihat model regresi dengan
menggunakan program Minitab 14. Model persamaan regresi untuk bagan perahu yang dihasilkan adalah :
Y = - 15778 + 125 X
1
+ 2.8 X
2
+ 54.9 X
3
+ 1044 X
4
+ 2649 X
5
+ 3 X
6
, dengan
nilai koefisien determinasi R
2
sebesar 98,9. Hasil pengujian asumsi kenormalan residual data disajikan pada Gambar 37. Hasil pengujian terhadap
pengaruh variabel independen secara bersama-sama dapat dilihat pada Tabel 35.
Gambar 37 Distribusi normal residual persamaan regresi bagan perahu.
RESI 1 P
e rc
e n
t
0.04 0.03
0.02 0.01
0.00 -0.01
-0.02 -0.03
-0.04 -0.05
99 95
90 80
70 60
50 40
30 20
10 5
1 Mean
0.150 -3.10862E-15
StDev 0.01760
N 20
KS 0.084
P- Value
Probability Plot of RESI 1
Normal
Tabel 35. Analisis varian untuk fungsi produksi bagan perahu di Kota Sorong Source
DF SS MS
F P
Regression 6 16106664715 2684444119
287.91 0.000
Residual Error 13
121211099 9323931
Total 19
16227875814 Nilai F hit adalah 287.91 F tabel0.05 sebesar 2.92 artinya seluruh faktor
produksi dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi. Berdasarkan uji korelasi antara ketujuh faktor produksi yang dianalisis dengan
menggunakan korelasi matriks pearson menunjukkan terdapat multikolinieritas antar faktor-faktor tersebut. Untuk mengatasi multikolinieritas antar variabel
independent diatas, sehingga menghasilkan permodelan yang tepat, maka dilakukan regresi stepwise dengan menggunakan program Minitab 14.
Hasil perlakuan regressi Stepwise terhadap variabel-variabel independent, diperoleh jumlah jam operasi, jumlah petromaks dan jumlah tenaga kerja
berpengaruh nyata terhadap produksi pada taraf 0.05 dengan R
2
= 98,99 Lampiran 8. Hubungan jumlah jam operasi, jumlah lampu dan jumlah tenaga
kerja terhadap produksi hasil tangkapan disajikan pada Gambar 38.
Gambar 38 Hubungan jumlah jam operasi, jumlah lampu dan jumlah tenaga kerja terhadap produksi bagan perahu yang dioperasikan di
Kota Sorong.
Jumlah jam operasi P
ro d
u k
s i
2400 1600
800 150000
125000 100000
75000 50000
Jumlah lampu
16 12
8
Jumlah t enaga kerja
6 5
4
Matrix Plot of Produksi vs Jumlah jam o, Jumlah lampu, Jumlah tenag
5.5.2 Pancing tonda trolling lines