Peningkatan penanganan hasil tangkapan Pengembangan alat tangkap berkelanjutan

6.2.1 Peningkatan penanganan hasil tangkapan

Kegiatan usaha penangkapan ikan pelagis baik besar maupun kecil di Kota Sorong cukup berkembang. Permintaan pasar akan komoditi tersebut terus meningkat baik pasar lokal, domestik maupun ekspor. Ikan merupakan jenis komoditi yang bersifat sangat mudah rusak highly perishable, sehingga perlu ditangani segera dan tepat agar dapat sampai kepada konsumen dalam kondisi baik dan aman dikonsumsi. Aktivitas pasca panen yaitu proses yang dilakukan sejak hasil tangkapan diangkat dari habitatnya hingga menjadi produk, sangat penting karena kualitas produk yang baik sangat ditentukan oleh kualitas bahan baku. Aktivitas kegiatan penangkapan ikan pelagis dengan bagan perahu, pancing tonda dan pancing tuna di Kota Sorong, sebagian besar termasuk usaha yang berskala kecil. Sarana dan prasarana yang digunakan masih tergolong sederhana, sehingga penanganan hasil tangkapan belum optimal. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, maka program-program yang perlu dilakukan oleh Pemerintah daerah antara lain : 1 Pengadaan sarana preservasi ikan hasil tangkapan coldbox, cold storage bagi nelayan. 2 Pembinaan secara kontinyu kepada nelayan tentang penanganan hasil tangkapan yang baik sesuai standar mutu. 3 Monitoring,Controlling dan Surveillance MCS kegiatan penanganan hasil tangkapan nelayan.

6.2.2 Pengembangan alat tangkap berkelanjutan

Pengembangan alat tangkap berkelanjutan adalah pengembangan alat tangkap yang ramah lingkungan. Kriteria alat tangkap ramah lingkungan menurut Monintja 1994 adalah alat tangkap yang dapat memenuhi persyaratan sebagai berikut : 1 Selektivitas tinggi, artinya teknologi yang digunakan mampu meminimalkan hasil tangkapan yang bukan merupakan target. 2 Tidak destruktif terhadap habitat yang akan membahayakan kelestarian produksi ikan. 3 Tidak membahayakan nelayan yang mengoperasikan menggunakan teknologi tersebut. 4 Menghasilkan ikan bermutu baik dan tidak membahayakan kesehatan konsumen. 5 Hasil tangkapan yang terbuang discards sangat minim. 6 Berdampak minimum terhadap keanekaragaman sumberdaya hayati, tidak menangkap species yang dilindungi atau terancam punah. 7 Diterima secara sosial, artinya di masyarakat nelayan tidak menimbulkan konflik. Selain alat tangkap yang sudah ada untuk penangkapan ikan pelagis di Kota Sorong, perlu dilakukan program-program untuk mempercepat pengembangan penangkapan ikan pelagis. Program-program yang perlu dilakukan adalah antara lain : 1 Introduksi alat tangkap baru yang lebih produktif melalui penelitian-penelitian teknologi penangkapan ikan pelagis yang ramah lingkungan dan sesuai dengan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat nelayan di Kota Sorong. 2 Untuk mengatasi permasalahan kegiatan penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak, yang umumnya dilakukan untuk menangkap jenis ikan pelagis kecil seperti, kembung Rastrelliger spp, selar Selar spp dan tembang Sardinella spp, perlu dilakukan pembinaan kepada masyarakat dan alternatif pengganti alat penangkapan ikan yang ramah lingkungan. Pengembangan alat tangkap yang berkelanjutan tidak hanya dilakukan dengan mengintroduksi alat tangkap baru dengan inovasi teknologi yang baru, namun dapat dilakukan melalui pemilihan teknologi tepat guna pada teknologi penangkapan ikan yang saat ini digunakan oleh nelayan.

6.2.3 Peningkatan kualitas sumberdaya nelayan dan aparat.