3.4.2 Analitycal hierarchy process AHP
Penentuan alternatif kebijakan pengembangan perikanan pelagis di Kota Sorong, dilakukan dengan pendekatan analitycal hierarchi process AHP dari
Saaty 1991. Alasan digunakan metode AHP adalah dapat menangkap secara rasional persepsi orang yang berhubungan sangat erat dengan permasalahan
tertentu melalui prosedur yang didisain untuk sampai pada suatu skala preferensi diantara berbagai set alternatif.
Beberapa keuntungan menggunakan AHP sebagai alat analisis adalah : 1
Model tunggal yang mudah dimengerti, luwes untuk beragam persoalan yang tidak terstruktur.
2 Memudahkan ancangan deduktif dan ancangan berdasarkan sistem dalam
memecahkan persoalan yang kompleks. 3
Dapat menangani saling ketergantungan elemen-elemen dalam satu sistem dan tidak memaksakan pikiran linier.
4 Mencerminkan kecenderungan alami pikiran untuk memilih elemen sistem
dalam berbagai tingkatan dan mengelompokkan unsur yang serupa dalam setiap tingkat.
5 Memberi suatu skala dalam mengukur hal-hal yang tidak terwujud untuk
mendapatkan prioritas. 6
Melacak konsistensi logis dari pertimbangan yang digunakan dalam menetapkan prioritas.
7 Menuntun ke suatu taksiran menyeluruh tentang perbaikan setiap alternatif.
8 Mempertimbangkan prioritas-prioritas relatif dari berbagai faktor sistem dan
memungkinkan orang memilih alternatif terbaik berdasarkan tujuan mereka. 9
Tidak memaksakan konsensus tetapi mensintesis suatu hasil yang representatif dari penilaian yang berbeda-beda.
Dalam menyelesaikan persoalan dengan AHP ada beberapa prinsip yang harus dipahami, diantaranya adalah :
1 Decomposition
Setelah persoalan didefenisikan, maka perlu dilakukan dekomposisi yaitu memecah persoalan yang utuh menjadi unsur-unsur. Jika ingin mendapatkan hasil
yang akurat, pemecahan juga dilakukan terhadap unsur-unsurnya sampai tidak
mungkin dilakukan pemecahan lebih lanjut, sehingga diperoleh beberapa tingkatan dari persoalan tadi. Tingkatan tersebut disebut hirarki.
Penyusunan hirarki dilakukan untuk dapat memahami persoalan dan menstrukturnya kedalam bagian-bagian yang menjadi elemen pokoknya secara
rinci untuk pengambilan keputusan yang logis. dengan Penerapan AHP ini menetapkan 4 tingkat, yaitu tingkat 1 dijadikan fokus terhadap pengembangan
perikanan pelagis di Kota Sorong, tingkat 2 adalah aktor sebagai pihak-pihak yang berkepentingan terhadap pengembangan perikanan pelagis, tingkat 3 adalah
kriteria dan tingkat 4 adalah alternatif strategi kebijakan pengembangan perikanan pelagis. Susunan tingkatan dalam hirarki dapat divisualisasikan dalam bentuk
diagram disajikan pada Gambar 13. Fokus
Aktor Kriteria
Alternatif
Gambar 13 Diagram hirarki strategi kebijakan pengembangan perikanan pelagis di Kota Sorong.
Strategi kebijakan pengembangan perikanan pelagis di Kota Sorong
Nelayan Pengusaha
PEMDA dan Akademisi
Produksi Mutu
pasar Pendapatan
Potensi sumberdaya
ikan
Peningkatan penanganan
hasil tangkapan
Pengembangan alat tangkap
berkelanjutan Peningkatan
kualitas sumberdaya
manusia Peningkatan
kelembagaan dan
permodalan Peningkatan
sarana dan prasarana
penangkapan Peningkatan
jumlah hasil tangkapan