Bagan perahu boat liftnet

Tabel 35. Analisis varian untuk fungsi produksi bagan perahu di Kota Sorong Source DF SS MS F P Regression 6 16106664715 2684444119 287.91 0.000 Residual Error 13 121211099 9323931 Total 19 16227875814 Nilai F hit adalah 287.91 F tabel0.05 sebesar 2.92 artinya seluruh faktor produksi dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi. Berdasarkan uji korelasi antara ketujuh faktor produksi yang dianalisis dengan menggunakan korelasi matriks pearson menunjukkan terdapat multikolinieritas antar faktor-faktor tersebut. Untuk mengatasi multikolinieritas antar variabel independent diatas, sehingga menghasilkan permodelan yang tepat, maka dilakukan regresi stepwise dengan menggunakan program Minitab 14. Hasil perlakuan regressi Stepwise terhadap variabel-variabel independent, diperoleh jumlah jam operasi, jumlah petromaks dan jumlah tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap produksi pada taraf 0.05 dengan R 2 = 98,99 Lampiran 8. Hubungan jumlah jam operasi, jumlah lampu dan jumlah tenaga kerja terhadap produksi hasil tangkapan disajikan pada Gambar 38. Gambar 38 Hubungan jumlah jam operasi, jumlah lampu dan jumlah tenaga kerja terhadap produksi bagan perahu yang dioperasikan di Kota Sorong. Jumlah jam operasi P ro d u k s i 2400 1600 800 150000 125000 100000 75000 50000 Jumlah lampu 16 12 8 Jumlah t enaga kerja 6 5 4 Matrix Plot of Produksi vs Jumlah jam o, Jumlah lampu, Jumlah tenag

5.5.2 Pancing tonda trolling lines

Faktor teknis atau variabel independen pancing tonda yang diduga berpengaruh terhadap produksi hasil tangkap antara lain ukuran perahu X 1 , jumlah mata pancing X 2 , jumlah jam operasi X 3 , jumlah tenaga kerja X 4 , pengalaman nelayan X 5 dan jumlah unit pancing X 6 . Hasil analisis regresi berganda dengan program Minitab 14 pada Lampiran 8, diperoleh hubungan antara faktor-faktor teknis dengan hasil tangkapan pancing tonda trolling lines dengan persamaan sebagai berikut : Y = - 14460 - 592 X 1 + 2420 X 2 + 2.02 X 3 + 1440 X 4 + 15 X 5 + 3585 X 6 , dengan nilai R2 = 80,7. Hasil pengujian asumsi kenormalan residual data dapat dilihat pada Gambar 39. Hasil pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersama-sama uji F dapat dilihat pada Tabel 36. Gambar 39 Distribusi normal residual persamaan regresi pancing tonda. Tabel 36. Analisis varian untuk fungsi produksi pancing tonda di Kota Sorong Source DF SS MS F P Regression 6 2441039300 406839883 27.56 0.000 Residual Error 32 472370032 14761564 Total 38 2913409332 Nilai F hit adalah 27,26 F tabel0.05 sebesar 2.42 artinya seluruh faktor produksi dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi. RESI 1 P e rc e n t 0.4 0.3 0.2 0.1 0.0 -0.1 -0.2 -0.3 -0.4 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 Mean 0.150 -1.00205E-15 StDev 0.1393 N 39 KS 0.097 P-Value Probability Plot of RESI 1 Normal Berdasarkan analisis korelasi antara variabel independen menunjukkan terdapat hubungan yang erat antar variabel independen tersebut. Sehingga untuk mendapatkan model yang tepat, dilakukan analisis regresi stepwise. Hasil yang diperoleh dari analisis regresi stepwise menunjukkan jumlah mata pancing dan jumlah unit pancing berpengaruh nyata terhadap produksi pada taraf 0.05 dengan R 2 = 77,03. Hubungan jumlah mata pancing dan jumlah pancing terhadap produksi pancing tonda dapat dilihat pada Gambar 40. Gambar 40 Hubungan jumlah mata pancing dan jumlah pancing terhadap produksi pancing tonda yang dioperasikan di Kota Sorong.

5.5.3 Pancing tuna handlines

Faktor teknis atau variabel independen pancing tuna yang diduga berpengaruh terhadap produksi hasil tangkap antara lain : ukuran perahu X 1 , jumlah mata pancing X 2 , jumlah jam operasi X 3 , jumlah tenaga kerja X 4 dan pengalaman nelayan X 5 . Hasil analisis regresi berganda dengan program Minitab 14 pada Lampiran 8, diperoleh hubungan antara faktor-faktor teknis dengan hasil tangkapan pancing tonda trolling lines dengan persamaan sebagai berikut : Y = - 47811 - 2055 X 1 - 143 X 2 + 0.3 X 3 + 9172 X 4 + 6513 X 5 dengan nilai koefisien determinasi R 2 = 53,9. Hasil pengujian asumsi kenormalan residual Jumlah mat a pancing P ro d u k s i 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 50000 40000 30000 20000 10000 Jumlah unit pancing 12 10 8 6 4 Matrix Plot of Produksi vs Jumlah mata pancing, Jumlah unit pancing