3.4.3 Analisis kelayakan usaha
Kriteria-kriteria yang sering digunakan untuk menilai kelayakan finansial suatu usaha dalam analisis biaya manfaat cost-benefit analysis adalah sebagai
berikut Kadariah, 1988 : 1 Net benefit-cost ratio Net BC
Net B-C ratio = 1
1 −
− −
∑ −
− −
∑
t t
t t
t t
C B
i Ct
Bt C
B i
Ct Bt
Dimana : B= Benefit; C = Cost; i = discount; t = periode 2 Break even point BEP
Analisis BEP atas dasar produksi : BEP kg =
iable Biaya
penjualan Hasil
produksi x
tetap Biaya
var −
Analisis BEP atas dasar harga jual : BEP Rp =
penjualan Hasil
variable Biaya
- 1
tetap Biaya
3 Net present value NPV NPV =
i 1
C -
t 1
+
∑
= t
n t
B Dimana : B = Benefit; C = Cost; i = discaunt rate; dan t = periode
4 Internal rate of return IRR IRR = i
NPV+
+ i
NPV+
- i
NPV-
⎟⎟ ⎠
⎞ ⎜⎜
⎝ ⎛
−
− +
+
NPV NPV
NPV
Dimana : i
NPV+
= discount rate dimana NPV positif i
NPV-
= discount rate dimana NPV negatif
3.4.4 Metode skoring dengan c omparative performance index CPI
Metode skoring digunakan untuk menentukan jenis teknologi penangkapan ikan pelagis tepat guna berdasarkan analisis kelayakan aspek biologi, teknis,
sosial dan ekonomi. Masing-masing kriteria akan memperoleh nilai dengan satuan yang berbeda. Metode skoring dengan CPI dapat menyelesaikannya
dengan terlebih dahulu melakukan standarisasi agar seluruh nilai pada masing- masing kriteria dapat memiliki nilai yang standar Marimin, 2004.
Penilaian dari aspek-aspek tersebut didasarkan atas pertimbangan bahwa 1 ditinjau dari segi biologis, teknologi penangkapan yang tepat guna adalah tidak
merusak atau mengganggu kelestarian sumberdaya perikanan, 2 secara teknis, efektif untuk dikembangkan, 3 dari segi sosial, dapat diterima masyarakat
nelayan dan 4 secara ekonomis, teknologi bersifat menguntungkan.
Dari masing-masing aspek tersebut ditentukan suatu kriteria penilaian. Kriteria untuk aspek biologis adalah melalui ukuran mata jaring, ukuran ikan
layak tangkap yang tertangkap, jumlah komposisi hasil tangkapan dan cara pengoperasian alat tangkap. Kriteria untuk aspek teknis adalah produksi per tahun,
produksi per trip dan produksi per tenaga kerja. Kriteria untuk aspek sosial adalah melalui jumlah nelayan yang terserap setiap unit penangkapan, tingkat
penguasaan teknologi dan kemungkinan kepemilikan unit penangkapan. Sedangkan kriteria aspek ekonomi adalah meliputi keuntungan bersih masing-
masing alat tangkap dan pendapatan nelayan. Sedangkan kelayakan finansial dihitung berdasarkan atas kriteria nilai net present value NPV, benefit cost ratio
BC , internal rate of return IRR.
Tahapan analisis metode skoring adalah sebagai berikut : 1
Menetapkan jenis unit penangkapan ikan pelagis yang terdapat di lokasi penelitian.
2 Menentukan jumlah sampel untuk tiap –tiap jenis alat tangkap sesuai dengan
jumlah alat tangkap yang ada.
3 Pengumpulan data melalui wawancara dan questioner berdasarkan kriteria
yang telah ditetapkan.
4 Analisa data dengan melakukan skoringpenilaian terhadap tiap-tiap kriteria
untuk masing-masing jenis alat tangkap.
5 Untuk aspek biologi, penilaian dilakukan secara subjektif sedangkan untuk
aspek teknik, sosial dan ekonomi, penilaian diberikan berdasarkan nilai tertinggi sampai yang terrendah secara objektif sesuai dengan nilai yang
diperoleh.
6 Untuk menyeragamkan nilai-nilai yang berbeda, maka dilakukan standarisasi
dengan menggunakan comparative performance index CPI. Caranya adalah dengan menentukan nilai minimum pada setiap lajur setiap status situasi, dan
menetapkan nilai minimum tersebut = 100. Menurut Marimin 2004, metode
comparative performance index CPI dirumuskan sebagai berikut :
{ }
{ }
∑
= +
+
= =
= =
n j
x j
i j
i
Iij Ij
Pj x
Aij Iij
Xij X
A Xij
x Xij
Aij
1 100
. 1
. 1
min min
100 min
Keterangan : Aij = Nilai alternatif ke-i pada kriteria ke-j Xijmin = Nilai alternatif ke-i pada kriteria awal minimum ke-j
A
i+1.j
= Nilai alternatif ke-i+1 pada kriteria ke-j X
i+1.j
= Nilai alternatif ke-i+1 pada kriteria awal ke-j Pj
= Bobot kepentingan kriteria ke-j Iij
= Indeks alternatif ke-i Ii
= Indeks gabungan kriteria pada alternatif ke-i i
= 1,2,3,........,n j = 1,2,3,........,m
Berdasarkan standarisasi terhadap kriteria biologi, teknis, sosial dan ekonomi pada teknologi alat tangkap yang diteliti, maka akan diperoleh nilai-
nilai dari yang tertinggi sampai yang terendah. Jenis alat tangkap yang memiliki nilai yang tertinggi adalah yang paling tepat guna dan pengembangannya perlu
dilakukan dalam rangka pemanfaatan sumberdaya secara optimal dan berkelanjutan.
3.4.5 Analisis fungsi produksi