Pancing tuna handlines Analisis Fungsi Produksi

Berdasarkan analisis korelasi antara variabel independen menunjukkan terdapat hubungan yang erat antar variabel independen tersebut. Sehingga untuk mendapatkan model yang tepat, dilakukan analisis regresi stepwise. Hasil yang diperoleh dari analisis regresi stepwise menunjukkan jumlah mata pancing dan jumlah unit pancing berpengaruh nyata terhadap produksi pada taraf 0.05 dengan R 2 = 77,03. Hubungan jumlah mata pancing dan jumlah pancing terhadap produksi pancing tonda dapat dilihat pada Gambar 40. Gambar 40 Hubungan jumlah mata pancing dan jumlah pancing terhadap produksi pancing tonda yang dioperasikan di Kota Sorong.

5.5.3 Pancing tuna handlines

Faktor teknis atau variabel independen pancing tuna yang diduga berpengaruh terhadap produksi hasil tangkap antara lain : ukuran perahu X 1 , jumlah mata pancing X 2 , jumlah jam operasi X 3 , jumlah tenaga kerja X 4 dan pengalaman nelayan X 5 . Hasil analisis regresi berganda dengan program Minitab 14 pada Lampiran 8, diperoleh hubungan antara faktor-faktor teknis dengan hasil tangkapan pancing tonda trolling lines dengan persamaan sebagai berikut : Y = - 47811 - 2055 X 1 - 143 X 2 + 0.3 X 3 + 9172 X 4 + 6513 X 5 dengan nilai koefisien determinasi R 2 = 53,9. Hasil pengujian asumsi kenormalan residual Jumlah mat a pancing P ro d u k s i 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 50000 40000 30000 20000 10000 Jumlah unit pancing 12 10 8 6 4 Matrix Plot of Produksi vs Jumlah mata pancing, Jumlah unit pancing data dapat dilihat pada Gambar 41. Hasil pengujian terhadap pengaruh variabel independen secara bersama-sama uji F dapat dilihat pada Tabel 37. Gambar 41 Distribusi normal residual persamaan regresi pancing tuna. Tabel 37. Analisis varian untuk fungsi produksi pancing tuna di Kota Sorong Source DF SS MS F P Regression 5 8427522771 1685504554 5.61 0.001 Residual Error 24 7215805986 300658583 Total 29 15643328757 Nilai F hit adalah 5,61 F tabel 0.05 sebesar 2.62. Seluruh faktor produksi dalam model secara bersama-sama berpengaruh nyata terhadap produksi. Berdasarkan analisis korelasi antara variabel independen menunjukkan terdapat hubungan yang erat antar variabel independen tersebut. Sehingga untuk mendapatkan model yang tepat, dilakukan analisis regresi stepwise. Hasil yang diperoleh dari analisis regresi stepwise menunjukkan jumlah tenaga kerja dan pengalaman nelayan berpengaruh nyata terhadap produksi pada taraf 0.05 dengan R 2 = 53,7. Hubungan jumlah tenaga kerja dan pengalaman nelayan terhadap produksi pancing tuna dapat dilihat pada Gambar 42. RESI 1 P e rc e n t 0.75 0.50 0.25 0.00 -0.25 -0.50 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 Mean 0.049 -1.33227E-15 StDev 0.2259 N 30 KS 0.160 P-Value Probability Plot of RESI 1 Normal Gambar 42 Hubungan jumlah tenaga kerja dan pengalaman nelayan terhadap produksi pancing tuna yang dioperasikan di Kota Sorong. Jumlah t enaga kerja P ro d u k s i 4 3 2 1 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 Pengalaman nelayan 15 10 5 Matrix Plot of Produksi vs Jumlah tenaga kerja, Pengalaman nelayan 6 PEMBAHASAN

6.1 Kondisi dan Peluang Pengembangan Perikanan Pelagis di Kota Sorong