80
yang menyenangkan siswa, seperti: layanan terhadap siswa, karakteristik ruang mata pelajaran, kedekatan siswa dengan guru. Hal ini menurut saya
ya suatu gambaran yang sangat menyenangkan bagi siswa, tetapi ya nggak tahu nanti bagaimana kenyataannya”. Sa.W.Ren.8
Dari ungkapan penuturan-penuturan tersebut di atas, menunjukkan perencanan terhadap kesiapan peserta didik dilakukan dengan sebaik-
baiknya. Keberhasilan mempersiapkan peserta didik tersebut merupakan modal utama terselenggaranya pembelajaran kelas berjalan seperti yang
diharapkan. Oleh karena perencanaan ini dilakukan jauh sebelumnya, yaitu sejak masuk semester genap tahun pelajaran 2006-2007.
4.2.1.3 Perencanaan Sarana dan Prasarana
Keoptimalan pembelajaran Kelas berjalan tidak terlepas dari tersedianya sarana dan prasarana yang ada. Penyediaan sarana dan prasaran yang
relatif sama dengan pelaksanaan kelas tetap model lama, berarti sekolah belum maksimal melakukan persiapan model baru kelas berjalan. Dengan
demikian berbagai perlengkapan dan fasilitas yang mungkin dan akan dibutuhkan mulai dipetakan, diformulasikan, serta diperhitungkan dengan
matang, dan ini merupakan konsekuensi dari suatu tujuan yang akan dicapainya. Seperti dituturkan oleh sumber informasi utama, yakni
Kelapa SMP Negeri 3 Semarang, bahwa: “Perencanaan tentang sarana dan prasarana ini juga merupakan hal yang
sangat penting dan harus dilakukan guna mengukur kemampuan dan keinginan yang akan dicapainya terhadap penyediaan kebutuhan yang
diperlukan dalam pembelajaran kelas berjalan. Melalui perencanaan yang matang diharapkan kalaupun terjadi kendala, tidak terlalu mengganggu
proses pembelajaran, dan tidak merugikan siswa. Hal-hal yang terkait dengan perencanaan sarana dan prasarana ini meliputi: mendata
kebutuhan, melihat tersedianya dana, membentuk tim pengadaan barang,
81
pengalokasian dan distribusi, serta penanggung jawab. Sarana yang dibutuhkan lebih difokuskan pada kebutuhan pembelajaran, maka setiap
guru diberikan kesempatan untuk mengajukan sarana yang akan dibutuhkan dalam pembelajaran, dan ini merupakan langkah awal, karena
pada perkembangannya guru punya otonomi untuk memperbanyak atau memperkaya ruangannya dengan memberdayakan siswanya”.
Ks.W.Ren.9
Selain keterangan yang diperoleh dari sumber informasi utama, juga mendapatkan penjelasan dari sumber informasi lain, yakni tim pengadaan
barang yang diketuai kepala Tata Usaha, yang memperoleh keterangan sebagai berikut:
“Kami ditugasi oleh kepala sekolah yang berkaitan dengan rencana program pembelajaran kelas berjalan, meliputi: pendataan kebutuhan,
penyediaan dana, mengatur pengadaannya, sampai dengan mengatur pendistribusiannya. Dan semuanya telah kami persiapkan, sehingga
sewaktu dibutuhkan, kami sudah siap sesuai dengan rencana dan keinginannya”. Kt.W.Ren.10
4.2.2 Pengorganisasian Kelas Berjalan