Fungsi Perencanaan Fungsi Pengorganisasian

31

2.2.3.5 Tujuan Tindak Lanjut,

agar dapat: 1 menganalisa dan mengklasifikasikan keberhasilan suatu kegiatan, 2 melakukan kegiatan yang sesuai kebutuhan dengan membedakan antara yang dinyatakan telah berhasil dan belum berhasil, 3 menentukan besarnya keberhasilan sebagai akhir dari suatu proses kegiatan. 2.2.4 Fungsi Manajemen Kelas Berjalan Banyak pendapat para ahli manajemen, membagi fungsi manajemen menjadi beberapa kategori. Seperti dikemukakan oleh Robinson 1997:429 bahwa fungsi manajemen dibagi menjadi empat bagian yaitu perencanaa planning, pengorganisasian organizing, penggerakan actuating, dan pengawasan controlling. Berkaitan dengan manajemen pembelajaran Kelas berjalan menurut Suwardi, bahwa di dalam pembelajaran membagi fungsi manajemen menjadi lima macam, yaitu: 1 perencanaan, 2 pengorganisasian, 3 pelaksanaan, 4 penilaian, 5 tindak lanjut pengembangan. Dengan demikian di dalam pembahasan pada bagian ini, akan lebih difokuskan pada fungsi manajemen dalam pembelajaran sebagai pendekatan untuk meneliti dan membahas manajemen mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu sebagai berikut:

2.2.4.1 Fungsi Perencanaan

Sebelum guru melaksanakan kegiatan pembelajaran terlebih dahulu guru harus membuat perencanaan, agar di dalam pelaksanaannya terarah dan dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam perencanaan guru memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, dan bagaimana melakukannya serta kepada siapa melakukannya. Dengan perencanaan yang baik akan memiliki 32 manfaat: 1 dapat dijadikan sebagai alat untuk menemukan dan memecahkan masalah, 2 dapat mengarahkan proses pembelajaran, 3 dapat dijadikan dasar dalam memanfaatkan sumber daya secara efektif, 4 dapat dijadikan alat untuk meramalkan hasil yang akan dicapai. Sedangkan untuk membuat perencanaan yang dapat memiliki manfaat tersebut, maka harus memperhatikan hal-hal, seperti: 1 menetapkan tujuan, 2 merumuskan keadaan saat ini, 3 mengidentifikasi segala kemudahan dan hambatan, 4 mengembangkan rencana.

2.2.4.2 Fungsi Pengorganisasian

Pengorganisasian, yaitu proses pengaturan kerja bersama sumber-sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukkan cara dan perkiraan bagaimana menggunakan sumber-sumber daya tersebut untuk mencapai efektifitas paling tinggi Handoko, 2001:62. Pengorganisasin ini merupakan tindakan mengusahakan hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, sehingga memperoleh kepuasan pribadi dalam melakukan tugas-tugas tertentu dalam lingkungan tertentu, guna mencapai sasarantujuan tertentu. Winardi, 1983:217. Suatu rencana yang telah tersusun secara matang dan ditetapkan berdasarkan perhitungan tertentu tidak langsung mendekatkan organisasi pada tujuan yang hendak dicapainya. Untuk merealisasikan suatu rencana ke arah tujuan yang telah ditetapkan memerlukan suatu peraturan-peraturan yang menyangkut wadah kegiatan-kegiatan itu dilaksanakan. Namun aturan main tersebut harus diikuti oleh setiap orang dalam organisasi yang bekerjasama mencapai tujuan organisasi. Dengan kata lain tanpa pengorganisasian suatu 33 rencana mustahil dapat mencapai tujuan yang diinginkan suatu organisasi. Oleh karena itu dengan pengorganisasian berfungsi: 1 untuk mempermudah menyusun program pembelajaran, 2 untuk mengklasifikasikan materi yang sesuai dengan aspek yang akan dikuasai, 3 untuk memperhitungkan alokasi waktu yang diperlukan berdasarkan struktur pembelajaran. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa, fungsi pengorganisasian, adalah penentuan, pengelompokkan dan penyusunan macam- macam kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan proses pembelajaran agar dapat mencapai hasil yang diinginkan yaitu kondisi yang kondusif, kegiatan pembelajaran yang aktif dan kreatif, komunikasi guru dan siswa yang interaktif, serta penyediaan faktor-faktor fisik yang cocok bagi lingkungan keperluan kegiatan dan menunjukkan hubungan yang harmonis dalam kegiatan pembelajaran.

2.2.4.3 Fungsi Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi pada mata pelajaran Ekonomi SMA (studi kasus tentang pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ekonomi kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Semarang

8 81 72

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus pada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jumantono).

0 0 15

PENDAHULUAN Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus pada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jumantono).

0 0 13

PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA : Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

1 7 52

ANALISIS KEBUTUHAN KURIKULUM PENDIDIKANMULTIKULTURAL MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA SURAKARTA.

0 0 15

MUATAN NILAI-NILAI DALAM BUKU SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 152

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 161

PENGEMBANGAN MATERI AJAR DAN PENILAIAN MATA PELAJARAN IPS PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus pada SMP Negeri 7 Semarang dan SMP Negeri 41 Semarang)

0 0 65

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 104

MANAJEMEN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 SAMBAS

1 0 14