8
dikuasai siswa dalam waktu yang sama, serta kurang atau bahkan tidak diperdayakannya siswa di dalam pembelajaran. Sehingga siswa hanya
ditempatkan sebagai objek penerima materi dan informasi belaka tanpa mempedulikan keinginan dan kemampuan siswa.
1.2.3 Tahap Pelaksanaan
Seperti dijelaskan Suwardi 2007:122, bahwa pembelajaran di dalam kelas dilaksanakan mulai dari; persiapan di kelas menyiapkan bahan,
media dan peralatan, membuka pelajaran mengabsen, menyampaikan informasi, memberikan motivasi, dan melaksanakan pembelajaran. Pada
kenyataannya, guru kurang terbiasa memperhatikan urutan tersebut dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga yang terjadi guru kurang
memahami kesiapan siswa dan media atau peralatan yang diperlukan. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran monoton walaupun dalam
kondisi dan materi yang berbeda, dan berakibat pada kejenuhan dan kebosanan siswa mengikuti pelajaran. Pembelajaran semacam ini sudah
barang tentu tidak akan efektif, karena sebaik apapun metode yang digunakan, apabila guru sebagai pusat pembelajaran dan kurang
memberdayakan siswa, akan berakibat terbunuhnya kreatifitas dan kurangnya percaya diri pada siswa.
1.2.4 Tahap Penilaian
Berdasarkan konsep penilaian menurut Suwardi 2007:87, bahwa untuk mengukur kompetensi siswa yang paling baik menggunakan penilaian
berbasis kelas, yaitu dengan memberikan otoritas yang sangat besar
9
kepada guru dalam menentukan keberhasilan pembelajaran yang dicapai oleh peserta didiknya. Penilaian ini lebih berorientasi pada proses bukan
berorientasi pada hasil. Oleh karena itu penilaian bagian yang integral dengan pelaksanaan pembelajaran, yaitu tentang perilaku dan kegiatan
yang dilakukan oleh peserta didik. Namun kenyataannya guru melakukan penilaian hanya pada batas-batas akhir, misalnya akhir pembahasan
materi dengan mengadakan ulangan blok ataupun akhir semester.
1.2.5 Tahap Tindak Lanjut
Kegiatan tindak lanjut merupakan satu kesatuan dalam proses pembelajaran, dan merupakan bagian dari tugas pokok seorang guru.
Setelah melakukan penilaian terhadap peserta didik, guru harus menindaklanjuti hasil penilaian tersebut, yaitu menganalisa hasil dan
mengklasifikasikan siswa untuk dinyatakan telah berhasil atau belum berhasil, dan mengadakan remedi pembelajaran atau pengayaan
pembelajaran, serta mengevaluasi program tindak lanjut. Dalam hal ini guru sering menghentikan kegiatan pembelajarannya pada penilaian,
sehingga bagi siswa yang telah dinyatakan tuntas tidak ada perbedaan perlakukan guru terhadap siswa yang belum tuntas, atau sebaliknya, yaitu
dengan memperlakukan siswa belum tuntas untuk mengikuti kegiatan pembahasan materi yang dilakukan terhadap siswa yang sudah dinyatakan
tuntas. Permasalahan yang dialami oleh sebagian banyak mata pelajaran di dalam
proses pembelajaran tersebut, rupanya di dalam pembelajaran mata pelajaran
10
Bahasa Indonesia yang diampu oleh Sugeng Budiarto, S.Pd. terdapat keunikan atau kelebihan dari mata pelajaran yang lain seperti disebutkan pada bagian
sebelumnya di dalam bab ini. Oleh karena itulah penulis tertarik untuk mengetahui lebih jauh dan secara mendalam tentang manajemen yang digunakan
dan pelaksanaannya di dalam pembelajaran tersebut.
1.3 Rumusan Masalah