26
Substansi manajemen sekolah meliputi ruang lingkup manajemen pengajaran, kesiswaan, personalia, peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan sekolah,
hubungan sekolah dan masyarakat Burhanuddin 1994:53. Manajemen pendidikan merupakan penerapan dari prinsip manajemen
pada umumnya. Oleh karena itu manajemen pendidikan mempunyai kekhasan seperti dikemukanan Hartati, dkk 1998:26, dimana ciri khas manajemen
pendidikan dapat dilihat dari tujuan, proses, dan orientasinya. Berdasarkan tujuannya, manajemen pendidikan harus senantiasa bermuara pada tujuan
pendidikan, yaitu pengembangan kepribadian dan kemampuan dasar peserta didik. Dari prosesnya manajemen pendidikan harus dilandasi sifat edukatif yang
berkenaan dengan unsur manusia yang tidak semata-mata dilandasi prinsip efektifitas dan efisiensi saja, melainkan dilandasi prinsip mendidik. Menurut
orientasinya, manajemen pendidikan diorientasikan atau memusat pada peserta didik. Dengan demikian manajemen pendidikan yang berkaitan dengan
manajemen kelas, minimal meliputi manajemen pengajaran perencanaan, proses, dan evaluasi pengajaran, kurikulum, personal, siswa, sarana prasarana, waktu
dan keuangan.
2.2.2.2 Konsep Manajemen Kelas
Manajemen kelas disusun sebagai rangkaian tugas peranan seorang pengajar, seperti perencanaan, pengorganisasian, dan pendorong yang akan
menaikkan meningkatkan waktu kerja siswa dalam pembelajaran dan mengurangi serta menghindari kekacauan atau kebiasaan tugas siswa. Turney,
1992:1.
27
Memahami dan mengenal berbagai aspek manajemen pendidikan merupakan salah satu kemampuan kompetensi dasar yang harus dimiliki oleh
setiap guru, karena disamping memiliki tugas pokok sebagai pendidikpengajar, guru juga berfungsi sebagai manajer pendidikan di sekolahnya Suryobroto,
2004:33 Pidarta dalam Djamarah, 1997:172, mengatakan bahwa:
“Pengelolaan kelas adalah proses seleksi dan penggunaan alat-alat yang tepat terhadap problem dan situasi kelas. Ini berarti guru bertugas menciptakan,
memperbaiki dan memelihara sistem organisasi kelas. Sehingga anak didik dapat memanfaatkan kemampuannya, bakatnya dan energinya pada tugas”.
Menurut Sudirman 1991:31 “Pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas”. Karena itu, kelas mempunyai peranan dan
fungsi tertentu dalam menunjang keberhasilan proses interaksi edukatif. Maka agar dapat memberikan dorongan dan rangsangan terhadap anak didik untuk
belajar, kelas harus dikelola sebaik-baiknya oleh guru. Dari pendapat-pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pengelolaan
kelas adalah suatu upaya memberdayagunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi edukatif dalam mencapai tujuan
pembelajaran. ”Guru adalah unsur manusiawi dalam pendidikan. Guru adalah figur
manusia, sumber yang menempati posisi dan memegang peranan penting dalam pendidikan”. Djamarah 1997:1.
Sagala 2000:83, menyatakan bahwa: ”Keberhasilan guru melaksanakan kegiatan pembelajaran tidak saja menuntut
kemampuan menguasai materi pelajaran, strategi dan metode mengajar,
28
menggunakan media atau alat pembelajaran, tetapi guru harus melaksanakan tugas profesionalnya dituntut kemampuan lainnya, yaitu menyediakan atau
menciptakan situasi dan kondisi belajar yang kondusif dan menyenangkan yang bisa menghidupkan kegiatan belajar mengajar bisa berjalan dengan baik sesuai
dengan perencanaan untuk mencapai tujuan sesuai yang dikehendaki”.
Manajemen kelas merupakan proses perencanan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan evaluasi secara terpadu, terarah dan berkesinambungan
sehingga akan lebih berbobot dan representatif untuk diaplikasikan pada proses pembelajaran guna mendukung tercapainya tujuan. Manajemen kelas sama
dengan pengelolaan kelas, yaitu pengelolaan terhadap sekelompok orang yang sedang melakukan kegiatan belajar bersama, dengan mendapat pengajaran dari
guru dalam suatu proses pembelajaran. Pada saat melaksanakan pembelajaran di kelas, guru menghadapi dua
masalah, yakni masalah pengajaran dan masalah manajemen. Masalah pengajaran usaha yang secara langsung dapat membantu peserta didik dalam
mencapai tujuan pengajaran. Masalah pengajaran yang dimaksud meliputi pembuatan rencara pembelajaran, penyajian informasi, pengajuan pertanyaan,
pelaksanaan evaluasi. Sedangkan masalah manajemen adalah usaha untuk menciptakan dan mempertahankan kondisi sedemikian rupa sehingga proses
pembelajaran dapat berjalan secara efisien dan efektif, misalnya memberi penguatan, mengembangkan hubungan guru dengan peserta didik, membentuk
kelompok, dan sebagainya. Uraian di atas menunjukkan bahwa pengelolaan kelas sebagai salah satu
tugas utama guru sangat berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pembelajaran.
29
Oleh karena itu, seorang guru perlu memiliki keterampilan dan pengetahuan yang cukup agar mampu mengelola pembelajaran secara efisien dan efektif.
2.2.2.3 Pengertian Manajemen Kelas Berjalan