Pengecekan Keabsahan Data METODE PENELITIAN

52

3.7.3 Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi.

Analisis data yang dikumpulkan selama pengumpulan data dan sesudah pengumpulan data digunakan untuk menarik suatu kesimpulan, sehingga dapat menggambarkan suatu pola tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi. Analisis data yang terus menerus dilakukan mempunyai implikasi terhadap pengurangan dan atau penambahan data yang dibutuhkan. Oleh karena itu apabila dipandang perlu hal ini memungkinkan peneliti untuk kembali ke lapangan untuk mendapatkan tambahan data guna kelengkapan data yang diperlukan. Sejak pengumpulan data, peneliti telah mulai mencari makna atau arti dari simbol-simbol, mencatat keteraturan pola-pola, penjelasan-penjelasan, dan alur sebab akibat yang terjadi. Dari kegiatan ini peneliti dapat membuat kesimpulan-kesimpulan yang sifatnya masih longgar dan terbuka, mula-mula masih belum jelas lama-kelamaan menjadi lebih rinci dan mengakar. Kesimpulan final mungkin baru diperoleh setelah pengumpulan data berakhir, hal ini tergantung pada kumpulan catatan lapangan, dan pengkodean yang digunakan.

3.8 Pengecekan Keabsahan Data

Pemeriksaan terhadap keabsahan data merupakan bagian yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari penelitian kualitatif. Pelaksanaan pemeriksaan data didasarkan atas empat kriteria yaitu derajat kepercayaan, keteralihan, kebergantungan, dan kepastian Moleong, 1984:93. Dari empat kriteria pengecekan keabsahan data tersebut kriteria yang 53 pertama yaitu derajat kepercayaan credibility merupakan faktor yang sangat pantas untuk melakukan pengecekan keabsahan data dalam penelitian kualitatif. Oleh karena itu menurut pertimbangan penulis untuk melakukan pengecekan keabsahan data sesuai dengan fokus permasalahan di dalam penelitian ini menggunakan kriteria derajat kepercayaan credebility. Alasan digunakannya kriteria ini karena peneliti di dalam mengumpulkan data terjun langsung dan ikut serta di dalam kegiatan yang dilakukan oleh objek penelitian. Dengan derajat kepercayan dapat digunakan sebagai triangulasi untuk mengukur keabsahan data, mengingat langkah-Iangkah yang ditempuh dalam teknik triangulasi tercermin pula keteralihan, kebergantungan, dan kepastian. Moleong 1994:112 menegaskan bahwa teknik triangulasi paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lainnya. Menurut Denzin yang dikutip oleh Moleong 1994:112 ada empat jenis triangulasi sebagai teknik pemeriksaan data, yaitu a memanfaatkan pcnggunaan sumber, b memanfaatkan penggunaan metode, e memanfaatkan penggunaan peneliti, dan d memanfaatkan peng- gunaan teori. Derajat kepercayaan credebility pemeriksaan data dapat dilakukan dengan: 1 teknik perpanjangan keikutsertaan peneliti di lapangan, 2 ketekunan peneliti dalam pengamatan mendalam, 3 triangulasi dengan cara memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data untuk mengecek atau sebagai pembanding terhadap data yang telah diperoleh, 4 pemeriksaan oleh teman sejawat melalui diskusi, 5 analisis kasus negatif yang kontras dengan data atau informasi sebagai bahan pembanding, 6 ketercukupan referensi sebagai alat untuk menampung data 54 menyesuaikan dengan kritik tertulis untuk keperluan evaluasi, dan 7 pengecekan anggota yang terlibat dalam proses pengumpulan data. Triangulasi dengan memanfaatkan penggunaan sumber dengan membandingkan dan mengecek balik derajad kepercayaan suatu informasi yang diperoleh dari informan yang satu dengan informan lainnya. Triangulasi dengan jalan memanfaatkan penggunaan metode dengan cara mengecek balik derajat kepercayaan suatu informan yang diperoleh melalui metode tertentu misalnya observasi dibandingkan dengan hasil wawancara. Triangulasi dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya dapat dilakukan dengan cara membandingkan hasil pekerjaan seorang peneliti dengan peneliti lainya. Triangulasi dengan memanfaatkan teori dapat dilakukan dengan cara membandingkan secara logis teori lain yang bisa menunjang dan mendukung data atau informasi yang diperoleh dan diperlukan.

3.9 Pertimbangan Etika Penelitian

Dokumen yang terkait

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi pada mata pelajaran Ekonomi SMA (studi kasus tentang pelaksanaan pembelajaran mata pelajaran Ekonomi kelas X di Sekolah Menengah Atas Negeri 12 Semarang

8 81 72

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus pada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jumantono).

0 0 15

PENDAHULUAN Kepemimpinan Kepala Sekolah Menengah Pertama (Studi Kasus pada di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Jumantono).

0 0 13

PENGGUNAAN GOOGLE FORM SEBAGAI ALAT EVALUASI PEMBELAJARAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA : Studi Deskriptif Analitis pada Kelas VIII di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Lembang.

1 7 52

ANALISIS KEBUTUHAN KURIKULUM PENDIDIKANMULTIKULTURAL MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA KOTA SURAKARTA.

0 0 15

MUATAN NILAI-NILAI DALAM BUKU SISWA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KURIKULUM 2013 KELAS VII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA.

0 0 152

MANAJEMEN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI SE KABUPATEN SUKOHARJO.

0 0 161

PENGEMBANGAN MATERI AJAR DAN PENILAIAN MATA PELAJARAN IPS PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DI KOTA SEMARANG (Studi Kasus pada SMP Negeri 7 Semarang dan SMP Negeri 41 Semarang)

0 0 65

SKRIPSI Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni

0 0 104

MANAJEMEN DANA BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 3 SAMBAS

1 0 14