7
pembanding dengan mata pelajaran yang menjadi fokus di dalam penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1.2.1 Tahap Perencanaan
Perencanaan pembelajaran meliputi rumusan tentang apa yang akan diajarkan, cara mengajar, dan tingkat penguasaan siswa terhadap bahan
yang akan diajarkan, serta evaluasi yang akan digunakan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran. Untuk dapat membuat perencanaan yang baik
sebagai langkah awal yang dapat digunakan pedoman pelaksanaan pembelajaran diperlukan kemampuan guru yang tinggi. Permasalahan
yang muncul dalam perencanaan ini, adalah tidak setiap guru menggunakan otoritasnya mampu membuat perencanaan yang baik,
sehingga tidak jarang terjadi perencanaan dibuat secara bersama-sama atau menggunakan perencanaan guru lain. Jika hal ini terjadi maka
pelaksanaan pembelajaran tidak akan sesuai dengan situasi dan kondisi kelas yang ada serta kebutuhan siswa, yang pada akhirnya pembelajaran
mudah menimbulkan kejenuhan dan ketidaktertarikan siswa dalam mengikuti pelajaran.
1.2.2 Tahap Pengorganisasian
Untuk mencapai pembelajaran yang efisien dan efektif, guru dituntut memiliki kemampuan dalam memilih dan mengorganisasikan materi
pembelajaran yang tepat, dengan memperhatikan aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Permasalahan yang muncul dalam
pengorganisasian ini antara lain adalah pada pemetaan materi yang harus
8
dikuasai siswa dalam waktu yang sama, serta kurang atau bahkan tidak diperdayakannya siswa di dalam pembelajaran. Sehingga siswa hanya
ditempatkan sebagai objek penerima materi dan informasi belaka tanpa mempedulikan keinginan dan kemampuan siswa.
1.2.3 Tahap Pelaksanaan
Seperti dijelaskan Suwardi 2007:122, bahwa pembelajaran di dalam kelas dilaksanakan mulai dari; persiapan di kelas menyiapkan bahan,
media dan peralatan, membuka pelajaran mengabsen, menyampaikan informasi, memberikan motivasi, dan melaksanakan pembelajaran. Pada
kenyataannya, guru kurang terbiasa memperhatikan urutan tersebut dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga yang terjadi guru kurang
memahami kesiapan siswa dan media atau peralatan yang diperlukan. Oleh karena itu pelaksanaan pembelajaran monoton walaupun dalam
kondisi dan materi yang berbeda, dan berakibat pada kejenuhan dan kebosanan siswa mengikuti pelajaran. Pembelajaran semacam ini sudah
barang tentu tidak akan efektif, karena sebaik apapun metode yang digunakan, apabila guru sebagai pusat pembelajaran dan kurang
memberdayakan siswa, akan berakibat terbunuhnya kreatifitas dan kurangnya percaya diri pada siswa.
1.2.4 Tahap Penilaian