25
teknisadministrasi sekolah, termasuk dalam level ini adalah karakter kepemimpinan dan sifat-sifat semacam dedikasi, motivasi, kompetensi,
kreativitas, dan kolaborasi; 3 level sekolah manajemen yang merupakan representasi dari karakter kolektif warga sekolah secara keseluruhan atau iklim
sekolah, seperti budaya mutu, progresive, demokrasi, partisipasi warga, keamanan, dan sebagainya”.
2.2.2 Manajemen Kelas Berjalan
2.2.2.1 Konsep Manajemen Sekolah
Burhanuddin 1994:47 menyatakan bahwa: ”Pada hakikatnya manajemen pendidikan dan manajemen sekolah mempunyai
pengertian yang sama, keduanya sulit untuk dibedakan dan sering dipakai secara bergantian dalam pengertian yang sama, akan tetapi banyak ahli menganggap
bahwa manajemen sekolah merupakan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah”.
Manajemen pendidikan merupakan kegiatan memimpin, mengambil keputusan serta berkomunikasi dalam organisasi sekolah sebagai usaha untuk
mencapai tujuan pendidikan Suryosubroto 2004:27, sebagaimana ditulis dalam buku Depdiknas 1998:1-2 disimpulkan bahwa:
”Manajemen sekolah merupakan proses mengatur agar seluruh potensi sekolah berfungsi secara optimal dalam mendukung tercapainya tujuan sekolah. Proses
pengelolaan sekolah mencakup empat tahap yaitu: Perencanaan planning, Pengorganisasian organizing, Pengerahan actuiting, dan Pengawasan
controling”.
Sesuai dengan pendapat di atas, Burhanuddin 1994:4 memberi batasan sebagai berikut:
”Manajemen pendidikan merupakan usaha kerja sama secara rasional dalam pengelolaan sistem pendidikan beserta segenap substansinya melalui proses
administratif perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasanpenilaian dengan mendayagunakan sumber material dan personal
secara efektif dan efisien guna menunjang tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan”.
26
Substansi manajemen sekolah meliputi ruang lingkup manajemen pengajaran, kesiswaan, personalia, peralatan pengajaran, gedung dan perlengkapan sekolah,
hubungan sekolah dan masyarakat Burhanuddin 1994:53. Manajemen pendidikan merupakan penerapan dari prinsip manajemen
pada umumnya. Oleh karena itu manajemen pendidikan mempunyai kekhasan seperti dikemukanan Hartati, dkk 1998:26, dimana ciri khas manajemen
pendidikan dapat dilihat dari tujuan, proses, dan orientasinya. Berdasarkan tujuannya, manajemen pendidikan harus senantiasa bermuara pada tujuan
pendidikan, yaitu pengembangan kepribadian dan kemampuan dasar peserta didik. Dari prosesnya manajemen pendidikan harus dilandasi sifat edukatif yang
berkenaan dengan unsur manusia yang tidak semata-mata dilandasi prinsip efektifitas dan efisiensi saja, melainkan dilandasi prinsip mendidik. Menurut
orientasinya, manajemen pendidikan diorientasikan atau memusat pada peserta didik. Dengan demikian manajemen pendidikan yang berkaitan dengan
manajemen kelas, minimal meliputi manajemen pengajaran perencanaan, proses, dan evaluasi pengajaran, kurikulum, personal, siswa, sarana prasarana, waktu
dan keuangan.
2.2.2.2 Konsep Manajemen Kelas